Iklan

Mewariskan Nilai dan Karakter Kepada Anak Saat Buka Puasa, Kenapa Tidak?

Parentnial
Sabtu, Mei 26, 2018 | 20:28 WIB Last Updated 2018-05-26T13:28:41Z
JIKA kita memperhatikan sosial media, akan mudah kita temukan orang mengunggah foto buka bersama, tetapi jarang yang bersama anak-anaknya. Kebanyakan bersama rekan kerja, seprofesi, atau pun sekolega.

Ilustrasi buka puasa/ Source: Pexels

Padahal, buka puasa bersama keluarga, terutama bersama anak-anak adalah hal yang sangat penting. Kenapa? Di momentum tersebut, orang tua bisa melakukan transfer of value (transfer nilai).

Transfer of value adalah mentransfer nilai-nilai moral dan kebaikan. Pada saat-saat menjelang berbuka puasa, orang tua bisa menyampaikan kisah, nasihat atau pun hal-hal baru yang relevan secara psikologis buah hati. Hal ini tentu akan sangat mudah diingat, bahkan mungkin sangat berkesan bagi anak-anak.

Seperti yang saya alami kala buka bersama dengan anak-anak. Dan, memang saya selalu berupaya untuk bisa buka puasa bersama mereka.

Tatkala saya ajak berdoa bersama, setelah saya sampaikan nasihat singkat, anak pertama berkomentar, "Doanya barusan, sama seperti yang diajarkan ibu guru di sekolah. Doa ini berarti penting," ucapnya.

Kalimat, "Doa ini berarti penting" adalah sebuah respon positif dan betapa luar biasanya mementum buka puasa bersama. Saya yakin, sampai kapanpun momentum itu tidak akan pernah ia lupakan dalam kehidupannya.

Dan, bagaimana mereka tidak akan antusias dan terkesan dengan nasihat, kisah atau pun informasi baru yang disampaikan, sedangkan mereka dalam kondisi jiwa yang penuh kebahagiaan, karena tidak lama lagi akan ada kebersamaan untuk berbuka puasa.

Jadi, manfaatkanlah momentum ini untuk menguatkan nilai di dalam diri anak-anak kita, karena momentum berbuka puasa tidak saja sangat baik untuk berdoa, tetapi juga efektif untuk membangun kebersamaan dan menyampaikan pesan-pesan moral dalam diri anak.

Saat kita memanfaatkan momentum buka puasa bersama dengan anak-anak saat itu kita telah benar-benar menjaga keluarga sebagai pondasi moral dan adab masyarakat dalam nilai-nilai Islam. Family is the foundation of Islamic society. 

Menarik apa yang disampaikan oleh Billy Graham, bahwa, "The greatest legacy one can pass on to one's children and grandchildren is not money or other material things accumulated in one's life, but rather a legacy of character and faith."

Ungkapan di atas seakan memberikan penjelasan mengapa para Nabi dan Rasul sebagaimana diceriterakan oleh Al-Qur'an sangat menghendaki keimanan dan karakter positif di dalam diri anak-anak dan keluarganya. Karena itulah legacy (warisan) terbaik yang sangat penting.

Tentu saja telah jamak dipahami bahwa setiap orangtua punya kesibukan. Tetapi kesibukan apapun tidak akan ada artinya, jika tidak mengarahkan seluruhnya untuk terbangunnya keimanan dan karakter (character and faith) di dalam diri anak-anak kita.

Oleh karena itu, selagi bertemu Ramadhan, manfaatkan momentum buka bersama untuk mendorong anak-anak kita berkibar di masa depan, dengan iman dan karakter (akhlak) mereka.

Dan, untuk ini, kita hanya butuh 10 sampai 15 menit. Sayang, jika dilewatkan. Selamat mencoba.

IMAM NAWAWI ABU ILMIA
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mewariskan Nilai dan Karakter Kepada Anak Saat Buka Puasa, Kenapa Tidak?

Trending Now

Iklan