tag:blogger.com,1999:blog-47038753510557239652024-02-22T23:12:11.176+07:00Parentnial.com | Situs Berita Parenting Indonesia | keluargapediaParentnial.com media situs blog portal berita keluarga parenting Indonesia, milenial, keluargapedia, ensiklopedi online keluarga, islamic parenting, kisah nyata dan tipsKeluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comBlogger34125tag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-7782664808702657212023-03-09T11:00:00.008+07:002023-06-27T08:23:59.938+07:00HiLo School Ajang Edukasi Gaya Hidup Sehat dan Peduli Lingkungan<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghs42uDUErVUTSHaYaUTFmqjjxSKpUdfWAiyJnBYtqEYjChXh6N27PT3gGlD-2TYoH5YxTY_NvC-ML9FmxtnyykihzbrZA6SwRlx5TY1NOpzvaLY_k-bW1ieKtmP0MISZy3HKmiVJnn99iPIDNJ3Qy44jnN5U-DSoFyMmF6d0u5zliLo_Dol5BTRRGAg/s1280/Presscon%20HPDC%20(2).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="924" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghs42uDUErVUTSHaYaUTFmqjjxSKpUdfWAiyJnBYtqEYjChXh6N27PT3gGlD-2TYoH5YxTY_NvC-ML9FmxtnyykihzbrZA6SwRlx5TY1NOpzvaLY_k-bW1ieKtmP0MISZy3HKmiVJnn99iPIDNJ3Qy44jnN5U-DSoFyMmF6d0u5zliLo_Dol5BTRRGAg/s16000/Presscon%20HPDC%20(2).jpg" /></a></b></div><b><br />JAKARTA -</b> Gelaran HiLo School Poster Drawing Competition (HPDC) bukan sekedar kompetisi menggambar biasa, program ini juga menjadi ajang untuk mengedukasi gaya hidup sehat dan hijau kepada peserta. Hal ini sejalan dengan kampanye Sekolah Sehat dari Kemendikbud-ristek serta mendukung upaya <i>Sustainable Development Goals</i> (SDGs).<br /><br /><p></p><p>"Melalui program ini, HiLo School berupaya mengembangkan kreativitas dan kemampuan anak-anak sekolah dasar dalam menyampaikan ide tentang gaya hidup sehat dan peduli lingkungan sesuai dengan tema yang diangkat," kata Brand Associate HiLo School, Lisa Arianti, pada press conference penutupan rangkaian kegiatan HPDC 2022 di di Hotel Akmani Jakarta, Kamis (10/3/2023). <br /><br /></p><p>Dikatakan Lisa, di tahun ke-10 pelaksanaannya, kompetisi menggambar dan mewarnai HiLo School berinovasi menjadi kompetisi menggambar berbasis proyek. <br /><br /></p><p>Dia menjelaskan, tahun ini HiLo School berinovasi dengan mekanisme kompetisi yang berbeda, di mana para peserta dapat menggambar poster berbasis proyek sesuai dengan tema 'Misi Menjaga Diri dan Bumi”. <br /><br /></p><p>Adapun definisi “berbasis proyek” di sini, terang Lisa, adalah bahwa HiLo School memberikan kebebasan kepada tiap peserta untuk memilih subtema dan menentukan strategi menggambarnya sendiri <i>(free drawing) </i>demi tersampaikannya pesan subtema melalui gambar yang dihasilkan. <br /><br /></p><p>"Para peserta juga diharapkan mampu merefleksikan berbagai pengalaman yang didapat selama mengerjakan hasil karyanya," kata Lisa. <br /><br /></p><p>Dia menyebutkan, rangkaian roadshow HPDC 2022 berlangsung sejak September hingga Desember 2022 di 187 kota di 28 provinsi di Indonesia dan menjangkau 85.000 anak Indonesia di 270 sekolah untuk tumbuh sehat, cerdas, dan optimal.<br /><br /></p><p>Dalam pelaksanaan HiLo School Poster Drawing Competition 2022, HiLo School turut menggandeng PiBo, sebuah perpustakaan daring yang dirancang khusus untuk melibatkan anak-anak, menghubungkan keluarga, dan membantu anak-anak belajar melalui cerita.<br /><br /></p><p>Platform PiBo juga untuk berkolaborasi meluncurkan buku edukasi bertajuk <i>HiLotopia: Misi Menjaga Diri dan Bumi</i>, di mana hasil karya pemenang dapat ditemukan sebagai bagian dari ilustrasi buku ini.<b><i>*/Fiqih Ulyana</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-30868339936110362602022-09-14T19:00:00.003+07:002022-09-20T19:05:26.975+07:00Simplifikasi Struktur Cukai Rokok Bisa Tambah Kas Negara Rp 100 Triliun<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigVpL_spXZs1NTLpbaC5XojrfJzdDFSrT4qTajKqRjnk-N99oETucOC4-qO0J5kq6XMR57XHEz-RxLwVQbWUuIuAi2VarnJRqnD1ZeOUjhhToPy3cTCwslP1KTxGJFoasV_bMEo7l27Gb8wkd2-AyFakxfI6KcBq5B0I7HGkJoJOb3-o577zgFxcqWNQ/s1000/Faisal%20basri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="562" data-original-width="1000" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigVpL_spXZs1NTLpbaC5XojrfJzdDFSrT4qTajKqRjnk-N99oETucOC4-qO0J5kq6XMR57XHEz-RxLwVQbWUuIuAi2VarnJRqnD1ZeOUjhhToPy3cTCwslP1KTxGJFoasV_bMEo7l27Gb8wkd2-AyFakxfI6KcBq5B0I7HGkJoJOb3-o577zgFxcqWNQ/w640-h360/Faisal%20basri.jpg" width="640" /></a></b></div><b><br /> JAKARTA -</b> Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengatakan simplifikasi atau penyederhanaan struktur tarif cukai hasil tembakau atau rokok dapat menambah pendapatan kas negara sebesar Rp 100 triliun. <p></p><p><br /></p><p>"Uang yang banyak ini dapat dipakai untuk akselerasi kesehatan dan pendidikan karena selama pandemi kita banyak learning loss," kata Faisal dalam Webinar KBR dengan tema “Ekonom Bicara Cukai Rokok: Menentukan Tarif dan Struktur Cukai Rokok Optimal di Indonesia", Rabu (14/9/2022). </p><p><br /></p><p>Dengan potensi kas negara sebesar itu, hal ini sejalan dengan harapan pemerintah yang menargetkan penerimaan dari sektor cukai sebesar Rp 245,45 triliun, atau naik hampir 12 persen dari target dalam Perpres Nomor 98 Tahun 2022 sebagaimana dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) dan Nota Keuangan pada 2023.</p><p><br /></p><p>Faisal mengatakan, skenario terbaik untuk mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor cukai hasil tembakau adalah dengan penyesuaian tarif cukai disertai dengan penyederhanaan struktur tarif cukai hasil tembakau.</p><p><br /></p><p>Dirinya juga menyoroti tren pertumbuhan rokok murah yang marak terjadi saat ini, dimana rokok tersebut menjamur dan semakin banyak dikonsumsi. Menurutnya situasi ini tidak efektif bagi upaya pengendalian dan penyelamatan generasi emas Indonesia. </p><p><br /></p><p>Faisal berpendapat, benar pemerintah konsisten dalam menaikkan cukai rokok, namun tidak dibarengi dengan akselerasi pengendalian rokok. </p><p><br /></p><p>Ia menekankan bahwa bukan ingin melarang rokok, namun harus ada akselerasi pengendalian rokok. Pada saat inflasi naik dan harga BBM naik, rokok menjadi penyumbang kemiskinan terbesar kedua di Indonesia, setelah beras. </p><p><br /></p><p>Diketahui konsumsi rokok di perkotaan sebanyak 12,21 % sedangkan konsumsi rokok di pedesaan 11,63%. Kita harus perangi ini agar orang miskin tidak banyak mengeluarkan uang untuk rokok daripada kebutuhan yang lain.</p><p><br /></p><p>Ia menjelaska, harga dan cukai rokok bukan segala-galanya. Semakin murah harga, semakin tinggi konsumsi per kapitanya. Pabrik rokok pun membuat ilusi harga dengan memproduksi rokok kemasan 12 batang yang jika dijual per batang akan lebih mahal.</p><p><br /></p><p>Dia memaparkan bahwa pemerintah menggadang-gadang Indonesia bakal menjadi negara maju dan berpendapatan tinggi sebelum 2045. Menurutnya ujung tombak untuk mewujudkan target tersebut adalah Gen Z dan Post Gen Z yang sekarang jumlahnya hampir mencapai 40 persen dari jumlah penduduk Indonesia.</p><p><br /></p><p>"Bonus demografi tersebut akan bisa kita nikmati jika mereka menjadi generasi unggul dengan produktivitas tinggi. Kuncinya adalah pendidikan berkualitas dan sehat jasmani serta rohani," pungkasnya. </p><p><br /></p><p><b>FIQIH ULYANA</b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-33744775911469672762022-08-23T17:30:00.002+07:002022-08-23T21:02:26.062+07:00Proyek SUKA NLR Indonesia Kuatkan Edukasi Publik soal Stigma Kusta<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAq0fzQFqlGYpDaBuAU0xK2iX01T6RQ0_nBbvQMSpwMpAU0M3kFQRtnxptbyWu3kZrE4nKdlIcPyR3q04QRn25kC-5rrWWBwDThRpno-RpmnFiFFHwEaRDNsaZaKAePhM3yap98dQBrlIHRZxu9tKUEnQbrKJxcJ1nJKeLldbgm2EqB4uaszOeQ9-5EA/s1280/NRL%20indonesia%20kbr.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="719" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAq0fzQFqlGYpDaBuAU0xK2iX01T6RQ0_nBbvQMSpwMpAU0M3kFQRtnxptbyWu3kZrE4nKdlIcPyR3q04QRn25kC-5rrWWBwDThRpno-RpmnFiFFHwEaRDNsaZaKAePhM3yap98dQBrlIHRZxu9tKUEnQbrKJxcJ1nJKeLldbgm2EqB4uaszOeQ9-5EA/w640-h360/NRL%20indonesia%20kbr.jpeg" width="640" /></a></b></div><b><br />JAKARTA -</b> NLR Indonesia melalui proyek bernama Suara untuk Indonesia Bebas Kusta (SUKA) yang diinisasi sejak 2021 terus melantaskan gerakan edukasi publik secara kontinyu tentang kusta dan konsekuensinya. <p></p><p><br /></p><p>Communications Officer NLR Indonesia Paulan Aji mengatakan proyek ini menggandeng media, komunitas blogger, universitas, sektor swasta, organisasi profesi dan organisasi penyandang disabilitas.</p><p><br /></p><p>"Peran media sangat penting dalam mendistribusikan informasi yang benar untuk mengikis stigma negatif tentang kista di masyarakat," kata Paulan Aji dalam kegiatan media gathering yang diselenggaraka NLR Indonesia, bersama radio KBR, dengan topik “Stigma dan Mental Wellbeing pada Kusta” secara daring pada Selasa (23/8/2022).</p><p><br /></p><p>Lebih jauh Paulan mendorong kalangan media dan pers mahasiswa agar menampilkan foto, gambar, video, dan cerita yang inspiratif tanpa melanggengkan stigma kusta. </p><p><br /></p><p>"Cerita yang dilengkapi foto, gambar, video, dan pernyataan sebaiknya menampilkan perubahan yang positif dari orang yang pernah mengalami kusta, bukan malah berfokus pada sisi kelamnya,” tukas Paulan Aji. </p><p><br /></p><p>Senada dengan itu, Project Officer SUKA, Fanny Rachma, menyampaikan pentingnya keberadaan media sebagai penyalur informasi yang valid. </p><p><br /></p><p>Media, terang Fanny, diharapkan mampu menuangkan informasi kusta yang valid dan inklusif dengan kaidah jurnalistik. </p><p><br /></p><p>"Tanpa mengesampingkan risiko terjadinya stigma dan diskirimasi pada kusta yang berujung pada masalah kesejahteraan emosional, psikologis, hingga sosial," kata Fanny. </p><p><br /></p><p>Sementara Nadhila Beladina dari Yayasan Satu Jalan Bersama, sebuah kelompok mahasiswa peduli kusta, berbagi pengalaman yayasannya dalam berinteraksi dengan orang yang pernah mengalami kusta. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGbsqk4Trtms3Dc7U1vJzPy0pS8TofqEeFKFYP9fIStsrqL_x9UCLXYU0Vb8Cw2Us4l3jIJOUUB5KXI6e6ayZ0ls38I77rXkkXr0BA6O8ee2qNSAxdhk-QcYBclEDcUjx0qzTihM8bsPtzyN2mdrcU1KPE73A-o0XK8_dIO6IjfBZuE6HYGzBO4nHIzQ/s1024/kusta2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1024" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGbsqk4Trtms3Dc7U1vJzPy0pS8TofqEeFKFYP9fIStsrqL_x9UCLXYU0Vb8Cw2Us4l3jIJOUUB5KXI6e6ayZ0ls38I77rXkkXr0BA6O8ee2qNSAxdhk-QcYBclEDcUjx0qzTihM8bsPtzyN2mdrcU1KPE73A-o0XK8_dIO6IjfBZuE6HYGzBO4nHIzQ/w640-h360/kusta2.jpg" width="640" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Bagi Nadhila, berbagi pengetahun yang benar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dari sebelumnya. </p><p><br /></p><p>Narasumber juga memberikan tips dalam menghasilkan produk media atau liputan tentang orang yang mengalami kusta seperti foto yang positif dan inklusif, cerita yang inspiratif dan penggunaan istilah yang benar seputar isu kusta. </p><p><br /></p><p>Misalnya, menggunakan istilah seperti orang yang pernah mengalami kusta, bukan ex penderita kusta atau mantan kusta atau pasien kusta bukan pengidap kusta, atau disabilitas bukan cacat. </p><p><br /></p><p>Workshop media gathering ini diikuti oleh lebih dari 50 media dan mahasiswa melalui zoom meeting dan siaran live youtube KBR dan NLR Indonesia. </p><p><br /></p><p>Diharapkan media semakin berpartisipasi aktif dalam menyebarluaskan informasi yang benar seputar kusta dan mampu menyuarakan atau memberitakan informasi yang benar, efektif , menarik dan inklusif.</p><p><br /></p><p>"Sehingga masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan, sosial, dan budaya tidak hanya menjadi paham, tetapi juga termotivasi untuk terlibat aktif dalam penanganan kusta di Indonesia," imbuh Paulan Aji menandaskan.</p><p><br /></p><p>Kegiatan Media Gathering ini merupakan rangkaian proyek SUKA yang diinisiasi NLR Indonesia sejak 2021 untuk mengedukasi publik secara kontinyu tentang kusta dan konsekuensinya. Proyek ini menggandeng media, komunitas blogger, universitas, sektor swasta, organisasi profesi dan organisasi penyandang disabilitas.</p><p><br /></p><p><b>FIQIH ULYANA</b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-11964048207751517312022-07-29T21:24:00.003+07:002022-08-04T21:27:43.707+07:00Penyederhanaan Struktur Tarif CHT Kunci Utama Kendalikan Konsumsi Tembakau<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJRV1cwXRzADG6o9e_X6-Rtsi678E7zphAMedoB9_KhCqY6GzbaMHn9AnD5dSx2H8qFKlus58UnWI7oykCtL8nt1iLFfqRmDChp5Rh-tS8L70s_Irr-XUszq6yIwxF9C6mM4H0sVJFxGCJ2rUcquPHsnD7LYEY0Yyn43u3rEdFLC8Zgm5ra3NYZnSsfg/s1920/kecilin_tembakau%20.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJRV1cwXRzADG6o9e_X6-Rtsi678E7zphAMedoB9_KhCqY6GzbaMHn9AnD5dSx2H8qFKlus58UnWI7oykCtL8nt1iLFfqRmDChp5Rh-tS8L70s_Irr-XUszq6yIwxF9C6mM4H0sVJFxGCJ2rUcquPHsnD7LYEY0Yyn43u3rEdFLC8Zgm5ra3NYZnSsfg/s16000/kecilin_tembakau%20.jpeg" /></a></b></div><b><br />JAKARTA –</b> Kebijakan penyederhanaan struktur tarif cukai hasil tembakau (CHT) dari 10 layer ke 8 layer pada 2022 patut diapresiasi sebagai kunci utama dan dinilai sebagai langkah awal untuk mengendalikan konsumsi tembakau dan mengoptimalkan penerimaan negara.<p></p><p><br /></p><p>Demikian diantara benang merah yang mengemuka dalam Webinar KBR bertajuk Meninjau Celah Penghindaran Pajak dalam Kebijakan Struktur Tarif Cukai Hasil Tembakau, Jumat (29/7/2022)</p><p><br /></p><p>Chief Strategist Center for Indonesia’s Strategic Development Initiative (CISDI) Yurdhinna Meilisa mengatakan, struktur tarif cukai di Indonesia masih menjadi masalah dari sisi kesehatan masyarakat maupun ekonomi.</p><p><br /></p><p>Saat ini, lanjutnya, konsumsi rokok tidak turun secara signifikan karena harga rokok di Indonesia sangat bervariasi akibat rumitnya struktur tarif cukai saat ini.</p><p><br /></p><p>“Harga rokok yang bervariasi ini menyebabkan perokok memiliki pilihan yang sangat banyak untuk mengonsumsi rokok murah ketika mereka tidak mampu membeli rokok dengan harga yang lebih mahal setiap harinya,” katanya dalam webinar bertajuk</p><p>Meninjau Celah Penghindaran Pajak dalam Kebijakan Struktur Tarif Cukai Hasil Tembakau ini.</p><p><br /></p><p>Harapannya, dia melanjutkan, struktur tarif CHT ini akan terus disederhanakan demi mencapai efektivitas fungsi cukai, sekaligus menutup celah penghindaran pajak yang masih terbuka lebar akibat sistem cukai yang kompleks.</p><p><br /></p><p>Yurdhinna mengatakan, harga rokok yang bervariasi itu disebabkan struktur tarif cukai hasil tembakau yang berlapis-lapis.</p><p><br /></p><p>“Meskipun Indonesia menerapkan sistem cukai spesifik, struktur tarif cukai tembakau itu paling rumit sedunia,” ujarnya.</p><p><br /></p><p>Tarif cukai yang rumit, kata Yurdhinna, membuka celah bagi perusahaan rokok untuk menghindari membayar tarif cukai yang tinggi.</p><p><br /></p><p>“Ada gap yang cukup besar antara golongan 1 dan 2, sehingga ada ruang yang lebar untuk perusahaan berpindah-pindah</p><p>dan mengelola biayanya,” ujarnya.</p><p><br /></p><p>Yurdhinna berharap struktur tarif cukai dapat lebih disederhanakan lagi. Dalam paparannya Yurdhinna menyampaikan bahwa ketika pemerintah menghapus 1 (satu) tier, harga rokok akan naik sebesar 2,9%.</p><p><br /></p><p>Adapun rekomendasi Bank Dunia menyatakan bahwa bahwa kebijakan penyederhanaan tier dari 10 ke 6 akan berdampak pada</p><p>berkurangnya permintaan rokok sebesar 2%, dan meningkatkan penerimaan sebesar 6,4% (Rp10,9 triliun).</p><p><br /></p><p>Sementara, terangnya, untuk efeknya terhadap perusahaan memang ada tetapi tidak akan rugi jika penyederhanaan struktur tarif cukai dilakukan.</p><p><br /></p><p>“Penyederhanaan harus dilakukan karena celah penghindaran sangat besar untuk meningkatkan passthrough pajak rokok sehingga lebih efektif dalam mempengaruhi harga rokok dan menekan konsumsi rokok,” katanya.</p><p><br /></p><p>Peneliti Center Of Human and Development (CHED) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Roosita Meilani mengatakan kebijakan cukai harusnya mendorong optimalisasi pengendalian konsumsi dan mendorong penerimaan negara.</p><p><br /></p><p>Pihaknya terus mendorong agar simplifikasi layer atau penyederhanaan struktur tarif cukai hasil tembakau segera dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan.</p><p><br /></p><p>“Tujuan dari simplifikasi struktur tarif cukai ini agar pabrikan tidak turun golongan dengan cara mengurangi produksinya agar dapat membayar tarif cukai yang lebih murah,” katanya.</p><p><br /></p><p>Selain itu, tambahnya, dampak simplifikasi bagi pabrikan atau perusahaan akan minimal, sedangkan dampak bagi penerimaan cukai akan sangat positif.</p><p><br /></p><p>Roosita menambahkan bahwa simplifikasi struktur tarif CHT ini sudah ada dalam roadmap struktur tarif CHT yang sudah dirancang pemerintah pada 2017, tetapi kemudian tidak dilaksanakan.</p><p><br /></p><p>Di kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan urgensi penyederhaaan sistem cukai untuk perlindungan konsumen sangat penting dilakukan.</p><p><br /></p><p>Tulus mengatakan, sebenarnya Presiden sudah punya itikad baik yang tertuang dalam Perpres No 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024 terkait penyederhanaan sistem cukai rokok dari 10 layer menjadi 3-4 layer pada 2024.</p><p><br /></p><p>“Tetapi, mandat ini gagal dilakukan. Walau kemarin ada penyederhanaan menjadi 8 layer, tetapi masih jauh dari yang kita harapkan sesuai RPJMN ini,” katanya melanjutkan.</p><p><br /></p><p>Itulah sebabnya ia melihat masih tingginya tingkat pelanggarannya khususnya oleh industri rokok kelas kakap. Selain itu, pendapatan negara dari cukai tidak signifikan karena terlalu rumit.</p><p><br /></p><p>“Persaingan antarindustri rokok juga menjadi tidak sehat karena industri rokok besar bersaing dengan industri rokok kecil, serta tidak efektif dalam pengendalian konsumsi rokok,” katanya.</p><p><br /></p><p>Itulah sebabnya dia mendorong agar penyederhanaan sistem cukai harus dilakukan. “Simplifikasi sistem cukai harus dilakukan secara bertahap, karena dari penyederhanaan juga akan mengatrol pendapatan negara,” katanya.</p><p><br /></p><p>Sepenarian dengan itu, pengamat ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai jarak tarif antar golongan masih tinggi. Persoalannya, kata dia, tidak hanya pada struktur tarif cukainya, tetapi juga pada golongannya.</p><p><br /></p><p>“Jadi si pengusaha bisa bermain di golongan ini untuk meminimalkan tarif cukai yang harus dibayarkannya. Beda satu batang produksi saja, bisa membuat pengusaha rokok berubah golongan dan berubah tarif cukainya,” katanya.</p><p><br /></p><p>Piter mengatakan bahwa tidak hanya penyederhanaan struktur tarif cukai yang bisa dilakukan, tetapi pada penggolongannya juga.</p><p><br /></p><p>“Padahal awalnya penggolongan ini untuk melindungi pabrikan kecil, harusnya pengelompokannya berdasarkan besar dan</p><p>kecilnya saja sehingga pengusaha tidak bermain di jumlah produksi tadi,” katanya.</p><p><br /></p><p>Adapun, kata Piter, rencana penyederhanaan struktur tarif CHT harus dilakukan untuk optimalisasi penerimaan negara, meningkatkan kepatuhan, dan penyederhanaan sistem administrasi.</p><p><br /></p><p><b>FIQIH ULYANA</b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-38571041163000659542022-04-07T15:24:00.002+07:002022-04-08T15:26:01.695+07:00Kolaborasi Komunitas Penabulu-STPI dan BAZNAS RI Galang Dana 24/3<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM1OYIjdG7ZztQOpIp0e9kPqgCZVwjX2kx2CWNXNizPGdpeH7G-yLytJJxCsXE5iyG9np9ZLwCuAaDBIqQ3hmAKHRVwynzWTdmcodES6rtQz4IrYKsngOBmM93eXUv0c3mOnm75S11GNt2D0pwJnYqfMx8AYRJMmGjQe1WaSJ854ara0qcgX9ofT07Ig/s1920/saidah%20sakwan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM1OYIjdG7ZztQOpIp0e9kPqgCZVwjX2kx2CWNXNizPGdpeH7G-yLytJJxCsXE5iyG9np9ZLwCuAaDBIqQ3hmAKHRVwynzWTdmcodES6rtQz4IrYKsngOBmM93eXUv0c3mOnm75S11GNt2D0pwJnYqfMx8AYRJMmGjQe1WaSJ854ara0qcgX9ofT07Ig/s16000/saidah%20sakwan.jpg" /></a></div><br />JAKARTA - Dalam rangka turut serta menyelamatkan bumi dan dengan semangat menyelamatkan jiwa untuk sehat bersama, Konsorsium Komunitas berkolaborasi dengan BAZNAS RI melakukan penggalangan dana dukungan pasien TBC melalui Gerakan Kampanye dan Galang Dana “24/3”.<p></p><p><br /></p><p>Gerakan ini dimulai melalui kegiatan peluncuran Penggalangan Dana “24/3”, BAZNAS dan Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI yang bertajuk "Investasi Filantropi dalam Eliminasi Tuberkulosis; Bumi Kita, Sehat Bersama, Bebas dari TBC, Kamis (7/4/2022).</p><p><br /></p><p>National Program Director yang juga PR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI, Heny Prabaningrum, dalam keterangannya mengatakan bahwa peluncuran kolaborasi ini bertepatan dengan momentum Ramadhan dan masih dalam suasana peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) yang diperingati setiap 24 Maret.</p><p><br /></p><p>"TBC masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 24 Maret lalu bertema <i>“Invest to End TB, Save Lives” </i>yang dimaknai oleh konsorsium komunitas memperkuat dukungan untuk eliminasi TBC untuk selamatkan jiwa,” kata Heny.</p><p><br /></p><p>Heny menambahkan, bentuk dukungan tersebut dapat juga dilihat dari aspek pencegahan dan penularan TBC melalui faktor risiko lingkungan. </p><p><br /></p><p>Agenda ini juga sejalan dengan hari peringatan Kesehatan Internasional, yakni 7 April 2022 yang memiliki tajuk “Our Planet, Our Health”. Dengan menyelamatkan bumi, menurut Heny, maka dapat berkontribusi pada tingkat kesehatan manusia secara luas, termasuk untuk dapat sehat bersama dalam upaya penanggulangan TBC.</p><p><br /></p><p>"Pihak komunitas yang selama ini berperan dalam mendampingi pasien TBC seringkali menemukan berbagai kendala dan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh pasien TBC," kata Heny. </p><p><br /></p><p>Oleh sebab itu, terang Heny, salah satu kegiatan dalam memperingati HTBS, PR PB-STPI adalah melakukan kolaborasi kampanye dan gerakan galang dana untuk pasien TBC dan keluarga secara nasional khususnya di 190 Kabupaten/Kota wilayah kerja.</p><p><br /></p><p>"Kegiatan penggalangan dana ini akan dilakukan dengan berkolaborasi bersama Badan Amil dan Zakat Nasional (BAZNAS)," tandasnya.</p><p><br /></p><p>Sementara itu, Pimpinan Baznas RI, Saidah Sakwan, MA, dalam peluncuran kolaborasi gerakan galang dana ini menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah kerjasama dalam rangka jihad kita bersama untuk menyelamatkan jiwa manusia. Apalagi, penyintas TBC di Indonesia termasuk yang mencemaskan jumlahnya. </p><p><br /></p><p>Saidah menyebutkan, data per Oktober 2021, jumlah estimasi pengidap TBC di Indonesia mencapai 824.000 kasus. Menurutnya, angka tersebut merupakan jumlah yang sangat banyak dengan angka kematian sebanyak 13.110 kasus. </p><p><br /></p><p>Oleh sebab itu, Saidah mengatakan pihaknya amat menyambut baik kolaborasi ini dalam rangka berjihad menyelamatkan jiwa manusia dimana ia merupakan mandat syariah. </p><p><br /></p><p>"Dalam narasi Islam, menyelamatkan orang itu menjadi bagian penting dari mandat syariah. Jadi, mandatori kita ada lima dan salah satunya adalah menyelamatkan nyawa," kata Saidah.</p><p><br /></p><p>Dia menegaskan, Baznas amat konsen dalam memikul mandat tersebut dan berharap kolaborasi kebaikan ini akan mengeluarkan Indonesia sebagai negara ketiga dengan kasus TB terbanyak di dunia. Dia berharap donasi ini nantinya membuahkan maslahat untuk umat, bangsa, dan negara. </p><p><br /></p><p>"Dari donasi yang dikumpulkan ini, berapapun nilainya, akan sangat bermanfaat untuk kontribusi jihad kita menyelamatkan jiwa dan insya Allah membuahkan keberkahan," katanya. </p><p><br /></p><p>Dia menambahkan, kolaborasi ini juga akan semakin meneguhkan gerakan economic empowerment untuk mengentaskan penyintas TBC yang umumnya masalah ini amat berdampak pada ekonomi keluarga.<b><i>*/Fiqih Ulyana</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-63634297292016336052021-12-10T19:12:00.003+07:002023-06-27T08:23:17.166+07:00Asiiik, Buah Sunpride Makin Aman Dikonsumsi dengan Teknologi Traceability<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEipqbgtFh98fvc2DsUSwkICBHUs86OUxcFd0NPFwRzG7EyQQGNxaBFqmlVRf5khMPpvK4iEiJvPneP5BSytuyfZnWWZ6H0QF137ahE5WkNMQFFtocCw3gyFxYHRwC539qOextvFdGVs5Oxl5b1lS964COe7Wm2nPpsslJ5A5vfuGyrquCINrN-WB3N9rA=s1280" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="666" data-original-width="1280" height="333" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEipqbgtFh98fvc2DsUSwkICBHUs86OUxcFd0NPFwRzG7EyQQGNxaBFqmlVRf5khMPpvK4iEiJvPneP5BSytuyfZnWWZ6H0QF137ahE5WkNMQFFtocCw3gyFxYHRwC539qOextvFdGVs5Oxl5b1lS964COe7Wm2nPpsslJ5A5vfuGyrquCINrN-WB3N9rA=w640-h333" width="640" /></a></div><br />JAKARTA - Kini ayah bunda bisa menikmati buah segar tanpa perlu khawatir mengenai mutu dan kualitasnya. Keluarga pun makin nyaman, aman, dan sehat menikmati buah buahan kelas nomor satu dengan teknologi yang dihadirkan oleh Sunpride. <p></p><p><br /></p><p>Perusahaan penyedia buah segar terkemuka ini meluncurkan teknologi <i>blockchain traceability</i> pada produk buah segar, yaitu jenis pisang mas. </p><p><br /></p><p>"Saya bangga karena Sunpride menjadi perusahaan buah pertama yang mengaplikasikan teknologi <i>blockchain traceability</i> pada buah segar di Indonesia," kata Chief Executive Officer PT Sewu Segar Nusantara (Sunpride) Cindyanto Kristian dalam acara media gathering dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-26 Sunpride, Jum'at (10/12/2021). </p><p><br /></p><p>Cindyanto mengatakan, dengan pengaplikasian tersebut, pihaknya ingin menghadirkan buah segar berkualitas yang dapat diidentifikasi dan ditelusuri dari mulai petani hingga ke tangan konsumen, sehingga keamanan pangan pada buah ini dapat terus terjaga.</p><p><br /></p><p>Cindyanto menjelaskan, tujuan dari teknologi ini adalah untuk menelusuri dan mengidentifikasi produk dari seluruh tahapan demi meningkatkan kualitas dan memastikan keamanan dalam produk. </p><p><br /></p><p>Pada peluncuran perdana, Sunpride menggandeng Super Indo sebagai partner retail pertama yang akan menjual produk buah pisang mas yang telah mengimplementasikan teknologi ini di seluruh gerai Super Indo di Jakarta dan Surabaya.</p><p><br /></p><p>"Teknologi <i>blockchain traceability</i> ini adalah kemampuan untuk menelusuri dan mengidentifikasi produk dari seluruh tahapan, mulai dari toko hingga ke petani, sehingga kemanan pangan lebih terjamin," katanya. </p><p><br /></p><p>Dia menerangkan, teknologi ini diimplementasikan dalam salah satu produk, yaitu pisang mas, sehingga perjalanan buah tersebut mulai dari petani hingga ke retailer dapat tercatat secara transparan.</p><p><br /></p><p>Chief Executive Officer PT Lion Super Indo, Johan Boeijenga, pada kesempatan yang sama mengatakan sangat senang menyambut peluncuran Farming Blockchain Traceability pertama di Indonesia oleh Sunpride dan menghargai kemitraan yang terjalin antara PT Lion Super Indo dan PT Sewu Segar Nusantara. </p><p><br /></p><p>"Tentunya tujuan dari implementasi teknologi ini juga sejalan dengan visi kami yaitu untuk menyediakan produk sehat mudah didapat dan terjangkau dimana saja dan kapan saja," ungkap Johan. </p><p><br /></p><p>Menurut Johan, kemitraan ini sejalan dengan strategi Super Indo untuk menjual produk yang transparan, dapat dilacak, dan berkelanjutan. </p><p><br /></p><p>Senada dengan itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko) pun mengapresiasi dan mendukung inisiatif Sunpride dalam melakukan implementasi teknologi blockchain traceability ini. </p><p><br /></p><p>Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultural Kemenko Perekonomian, R. R. Yuli Sri Wilanti, menjelaskan bahwa implementasi teknologi ini sejalan dengan program Pengembangan Agribisnis Hortikultura milik Kemenko. </p><p><br /></p><p>"Kami mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Sunpride untuk bermitra, membina petani pisang mas di Lumajang untuk “naik kelas” sehingga dapat menghasilkan pisang mas terbaik," imbuh Yuli. </p><p><br /></p><p>Inisiatif kemitraan ini menurut Yuli juga sejalan dengan program prioritas yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan tujuan peningkatan produksi, kualitas, kontinuitas dan investasi serta peningkatan konsumsi buah nusantara.</p><p><br /></p><p>Yuli menjelaskan, fokus dari pemerintah adalah memastikan konsumen mendapat produk makanan yang sehat, aman, kualitas yang baik, higienis serta diproduksi melalui proses ramah lingkungan. Oleh karena itu, Yuli juga berharap akan lebih banyak lagi perusahaan lain yang melakukan hal serupa. </p><p><br /></p><p>"Kami dari Kemenko Perekonomian sangat mendukung penggunaan teknologi dalam menjaga kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan kelompok tani," kata Yuli. </p><p><br /></p><p>Pihaknya berharap inisiatif ini dapat juga dikembangkan oleh pelaku industri pertanian dan makanan yang lain dengan melibatkan lebih banyak kolaborasi petani di daerah.</p><p><br /></p><p>Cindyanto mengimbuhkan, dalam pengimplementasian program ini, Sunpride juga bekerja sama dengan petani pisang mas di kabupaten Lumajang, Jawa Timur guna pemenuhan stok kebutuhan buah pisang mas yang akan didistribusikan ke gerai Super Indo di Jakarta dan Surabaya. </p><p><br /></p><p>Untuk mengetahui ketelusuran produk pisang mas ini, kata Cindyanto, konsumen dapat memindai QR Code yang tertempel pada produk menggunakan smartphone. Setelah memindai, konsumen dapat membaca informasi lengkap mengenai perjalanan produk tersebut. </p><p><br /></p><p>“Saat ini memang baru terimplementasi pada produk pisang mas. Harapannya ke depan kami terus dapat meningkatkan teknologi ini agar dapat terimplementasi diseluruh produk kami sehingga ketelurusan dan keamanan produk dapat terjaga sampai ketangan konsumen,” tutur Cindyanto. </p><p><br /></p><p>PT Sewu Segar Nusantara merupakan salah satu anak perusahaan Great Giant Foods yang merupakan leading distribution buah-buahan segar dengan merek Sunpride sejak tahun 1995. </p><p><br /></p><p>Jaringan distribusi Sunpride mencakup 133 kota di 9 cabang yaitu Lampung, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Balikpapan, dan Makassar, 56 sub-distributor, 65 wholesalers, 6.000 retailer dan 2.000 modern market. </p><p><br /></p><p>"Setiap harinya kami melayani sekitar 10.000 outlet dan sub-distributor warehouses," pungkas Cindyanto. </p><p><br /></p><p>Sementara itu, PT Lion Super Indo adalah jaringan gerai supermarket yang tersebar kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan Sumatera bagian selatan termasuk supermarket waralaba dengan merek Super Indo Express yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok. </p><p><br /></p><p>Didukung lebih dari 9.000 karyawan terlatih, Super Indo menyediakan beragam produk kebutuhan sehari-hari dengan kualitas yang dapat diandalkan, lengkap, hargahemat, dan lokasi toko yang mudah dijangkau. </p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-34744453826625355392021-11-15T20:00:00.009+07:002021-11-17T13:16:40.917+07:00Cegah Covid-19, Riset HCC Sarankan Target Vaksinasi Harus Tinggi<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUFPLvnp1VsfGcql6YUltVcsnMdOHsV8ts6Qw5YuRSu6-cPYHs67w1B1UMQ-Ak35OXG7wNlR3HcrexNW8qdEJiU7wfXEsWAbSZmKjkj5UxfTgCDCddeeMOggauC8VTSXU-jfq0qlhp2mM0/s1280/Foto+9.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="684" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUFPLvnp1VsfGcql6YUltVcsnMdOHsV8ts6Qw5YuRSu6-cPYHs67w1B1UMQ-Ak35OXG7wNlR3HcrexNW8qdEJiU7wfXEsWAbSZmKjkj5UxfTgCDCddeeMOggauC8VTSXU-jfq0qlhp2mM0/s16000/Foto+9.jpeg" /></a></div><br />JAKARTA - Penelitian Dr. Ray Wagiu Basrowi yang juga founder Health Collaborative Center (HCC) menemukan bahwa orang yang belum Vaksin menerapkan perilaku pencegahan Covid-19 lebih jelek dibanding orang yang sudah vaksin. <p></p><p><br /></p><p>Hal itu disampaikan dokter Ray dalam acara pemaparan Hasil Penelitian tentang Covid-19 Preventive Behavior Index di Indonesia dalam rangka Hari Kesehatan Nasional 2021 secara virtual di Jakarta, Senin (15/11/2021). </p><p><br /></p><p>"Orang Indonesia yang belum atau tidak divaksin memiliki skor perilaku Pencegahan Covid-19 yang secara signifikan lebih jelek dibanding orang yang sudah divaksin," kata Ray didampingi tim peneliti dr. Levina Chandra Khoe, MPH dan Qisty. </p><p><br /></p><p>Menurut Ray, hasil utama penelitian ini menunjukkan, responden yang belum divaksin yang jumlahnya 35%, secara signifikan skor CPBI-nya lebih rendah dibanding orang yang sudah di vaksin.</p><p><br /></p><p>"Artinya, responden yang belum divaksin adalah mereka yang perilaku pencegahannya jelek. Interpretasi analisis kami menunjukkan bahwa mereka yang belum vaksin justru berpotensi untuk tidak taat prosedur kesehatan cenderung mengabaikan pembatasan berjarak, lebih malas untuk tidak menggunakan masker dan cuci tangan, serta cenderung tidak khawatir dengan penyakit Covid-19," katanya.</p><p><br /></p><p>Penelitian ini dilakukan pada 1880 orang dewasa dari 24 provinsi melalui metode cross-sectional study secara online sepanjang Agustus hingga Oktober 2021. </p><p><br /></p><p>Demografi responden diketahui 65% responden sudah divaksin, 21% responden sudah pernah terinfeksi Covid-19, 30% responden diketahui memiliki anggota keluarga yang sudah pernah Covid-19, dan 45% responden diketahui pernah kontak erat dengan penderita Covid-19. </p><p><br /></p><p>Ray menjelaskan, prinsip penelitian ini mengidentifikasi skor Covid-19 Prevention Behaviour Index (CPBI Scoring) orang Indonesia terkait perilaku kesehatan dan pencegahan Covid-19 selama masa pandemi. </p><p><br /></p><p>Jadi patokan dari skor CPBI ini, terang peneliti utama ini, adalah semakin tinggi skor CPBI menunjukkan bahwa mereka lebih banyak dan lebih baik melakukan tindakan pencegahan terhadap COVID-19.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkk_vowYxzP-hh6GYF2Ul5QIhaG0GplhDY7lzyILMBUD9QWdOZ-fvCPl5IPLvuOePphwtkR44cB3iDs8sjj6wYtmeSTef4AJG1skEPWxk8kPNXSny62EnBw6LcumgGk6pajyLgVqpblgqc/s1024/Dr.+Ray+Wagiu+Basrowi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="620" data-original-width="1024" height="388" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkk_vowYxzP-hh6GYF2Ul5QIhaG0GplhDY7lzyILMBUD9QWdOZ-fvCPl5IPLvuOePphwtkR44cB3iDs8sjj6wYtmeSTef4AJG1skEPWxk8kPNXSny62EnBw6LcumgGk6pajyLgVqpblgqc/w640-h388/Dr.+Ray+Wagiu+Basrowi.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dr. Ray Wagiu Basrowi</td></tr></tbody></table><br /><p><br /></p><p>Ray menambahkan, yang dikhawatirkan dari temuan ini adalah meskipun mayoritas orang Indonesia sudah divaksin, tetapi kalau masih ada orang yang secara sadar tidak mau divaksin, mereka ini cenderung untuk tidak taat prokes.</p><p><br /></p><p>"Dan perilaku pencegahannya jelek secara signifikan. Nah, mereka ini tetap bisa menjadi agen penular Covid-19," ungkap Dr Ray.</p><p><br /></p><p>Menurut Ray, penentuan skor CPBI ini sudah dipakai di banyak negara di selama masa pandemi, dan pendekatan yang sama seperti di beberapa negara juga diterapkan pada penelitian ini. </p><p><br /></p><p>Ray menjelaskan, instrumen penelitian yang dipakai juga sama dan sebelum pengambilan data divalidasi pada responden orang Indonesia terlebih dahulu, serta yang terpenting sudah mendapatkan ijin etik penelitian kesehatan dari Lembaga Kaji Etik Penelitian. </p><p><br /></p><p>Lebih jauh, penelitian ini juga menilai skor perilaku pencegahan responden dari parameter yang lain. Diketahui bahwa responden yang pernah terinfeksi Covid-19, skor CPBI nya signifikan tinggi. </p><p><br /></p><p>Begitupun dengan responden yang anggota keluarganya pernah terinfeksi Covid-19 atau pernah kontak erat dengan penderita terkonfirmasi Covid-19, skor CPBI nya juga signifikan tinggi, yaitu skor 52 dari range 10-60. </p><p><br /></p><p>"Artinya adalah, pengalaman sebagai penyintas Covid-19, atau pernah kontak erat atau pengalaman menyaksikan anggota keluarga pernah menderita Covid-19 menjadikan responden lebih baik dan ketat dalam melakukan perilaku pencegahan Covid-19," kata dia.</p><p><br /></p><p>Dari interpretasi analisis ini, pihaknya menyimpulkan bahwa para penyintas atau orang yang pernah pengalaman kontak erat dan keluarganya pernah Covid-19, mereka kemudian akan lebih taat prokes.</p><p><br /></p><p>Dari penelitian ini, HCC merekomendasikan bahwa pencapaian target cakupan vaksinasi itu wajib harus tinggi, karena kalau masih ada kelompok masyarakat yang tidak mendapat akses vaksin atau tidak percaya vaksin dan menolak divaksin, akan ada potensi individu tidak divaksin yang perilaku kesehatannya memburuk serta tidak taat proses untuk menjadi agen transmisi. </p><p><br /></p><p>"Selain itu edukasi terhadap vaksin juga perlu terus dipromosikan agar mempengaruhi mindset orang untuk mau di vaksin. Kebijakan untuk wajib vaksin di ruang publik juga adalah salah satu strategi pemerintah yang di apresiasi HCC dan wajib didukung semua pihak," pungkas Ray dalam rekomendasinya.<b>(FIQIH ULYANA)</b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-30515358784898816372021-11-15T19:30:00.003+07:002021-11-19T02:52:36.611+07:00Tarif Tunggal Cukai Rokok Diyakini Bisa Turunkan Prevalensi Perokok <p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhziQWPrb-6lUE4WC4i7bwBnPptoo0xboN3il1yJncrGwGTHMn_0V_ydPDJGzhagPJ3jW9CiwvsCKTnBmccy-GiUqb2iByKInSqBCAXrQT2b2wClmWJ3Igpn3zbnxh-UPt2-AcgJ4CHgh9K/s1920/webinar-kbr-cht.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhziQWPrb-6lUE4WC4i7bwBnPptoo0xboN3il1yJncrGwGTHMn_0V_ydPDJGzhagPJ3jW9CiwvsCKTnBmccy-GiUqb2iByKInSqBCAXrQT2b2wClmWJ3Igpn3zbnxh-UPt2-AcgJ4CHgh9K/s16000/webinar-kbr-cht.jpg" /></a></div><br />JAKARTA - Pusat Kajian Jaminan Sosial (PKJS) Universitas Indonesia mengatakan, idealnya strata tarif cukai rokok hanya terdiri dari satu tarif atau tarif tunggal. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). <p></p><p><br /></p><p>Peneliti PKJS Universitas Indonesia Risky Kusuma Hartono meyakinitarif tunggal cukai hasil tembakau (CHT) bisa menurunkan prevalensi perokok aktif di Indonesia. </p><p><br /></p><p>Dengan demikian kata Risky, penurunan strata menjadi satu kunci penting mencapai target penurunan prevalensi rokok menuju Indonesia maju. </p><p><br /></p><p>"Dengan adanya single tarif, sama seperti framework kebijakan ekonomi pengendalian tembakau, bahwa satu tarif ini akan bisa menurunkan konsumsi rokok, meningkatkan penerimaan negara, di saat yang sama juga mengadministrasikan cukai menjadi lebih efektif," kata Risky dalam webinar Penyederhanaan Struktur Cukai, Senin (15/11/2021). </p><p><br /></p><p>Jika belum mampu mengimplementasikan satu tarif CHT, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merekomendasikan strata ideal tarif cukai rokok menjadi dua strata. Rinciannya, SPM dan SKM di strata I, dan SKT di strata II. </p><p><br /></p><p>Adapun saat ini, Indonesia masih terkungkung dalam 10 strata tarif cukai, meski membaik dibanding 19 strata tarif di tahun 2009-2011. Strata dibedakan berdasarkan jenis rokok, seperti SKM, SPM, SKT, dan SPT. </p><p><br /></p><p>Jenis tersebut terbagi menjadi 3 golongan berdasarkan jumlah produksi pabrik. Dari golongan tersebut, dibagi lagi berdasarkan harga jual eceran minimum per batang dan terbagi lagi menjadi beberapa tarif. </p><p><br /></p><p>"Apabila strata tarif cukai ini cukup rumit, maka akan memiliki konsekuensi yang negatif, yaitu harga rokok akan semakin luas dan murah. Harga yang luas akan memungkinkan konsumen dapat beralih ke produk rokok yang lebih murah," kata dia. </p><p><br /></p><p>Lebih lanjut Risky menjelaskan, rumitnya atau banyaknya strata taruf cukai rokok bakal berdampak pada terhambatnya penurunan prevalensi perokok. </p><p><br /></p><p>Risky bilang, simplifikasi strata menjadi salah satu dari tiga variabel yang mampu mengurangi daya beli terhadap rokok. Dua variabel lainnya adalah menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) dan menaikkan batasan minimum harga jual eceran. </p><p><br /></p><p>"Semakin banyak tingkatan tarif strata cukai, akan membuat harga rokok semakin terjangkau. iIni tidak sesuai semangat kita mendorong para perokok berhenti untuk membeli rokok, yang mana konsekuensi umum adalah harga rokok masih murah atau masih dapat dijangkau," pungkas Risky. </p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-38093478456688470702021-11-02T20:30:00.007+07:002021-11-03T07:05:33.353+07:00PMI Bersama IFRC dan USAID Komitmen Wujudkan Indonesia Bebas Polio<p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-kCIDsvYS0qbX5LX21VG0N8M4K17fqgVCbUB2UNv3aRAm0-gVoqVJ-pxZlMIE7xchsXoRUVuK_kHC0Mf4tDGaPHx8jbZ_GfgrkcXUmZV-yWciJJeQ0BRzoGy9IcMrIymbFWcT67D1g843/s1024/PMI+dengan+dukungan+USAID+dan+IFRC+akan+memastikan+vaksinasi+polio+dapat+melindungi+anak+Indonesia.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1024" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-kCIDsvYS0qbX5LX21VG0N8M4K17fqgVCbUB2UNv3aRAm0-gVoqVJ-pxZlMIE7xchsXoRUVuK_kHC0Mf4tDGaPHx8jbZ_GfgrkcXUmZV-yWciJJeQ0BRzoGy9IcMrIymbFWcT67D1g843/s16000/PMI+dengan+dukungan+USAID+dan+IFRC+akan+memastikan+vaksinasi+polio+dapat+melindungi+anak+Indonesia.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ketua Bidang Kesehatan & Sosial PMI Pusat, Fachmi Idris, Kepala Delegasi Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Jan Gelfand, Mission Director USAID Indonesia Ryan Washburn, dan tokoh lainnya dalam peluncuran Program Kesiapsiagaan Polio secara resmi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 2 November 2021 (Foto: Istimewa/ Parentnial.com)</td></tr></tbody></table><br />KUPANG – Palang Merah Indonesia (PMI) menegaskan komitmen mendukung program pemerintah dalam mengeradikasi polio pada peluncuran Program Kesiapsiagaan Polio secara resmi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/11/2021).<p></p><p><br /></p><p>Ketua Bidang Kesehatan & Sosial PMI Pusat, Fachmi Idris, mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan PMI untuk mendukung pemerintah agar imunisasi dasar menjangkau seluruh anak, baik melalui program imunisasi nasional, campak rubella, maupun program lainnya. </p><p><br /></p><p>“Penting sekali untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memberi akses kepada seluruh anak Indonesia agar tehindar dari polio, campak, dan rubella melalui Program Imunisasi Nasional," kata Fachmi dalam sambutan peluncuran. </p><p><br /></p><p>Kata dia, Relawan Palang Merah Indonesia merupakan garda terdepan dalam upaya eradikasi polio di Indonesia sehingga perlu untuk fokus pada kegiatan deteksi awal, pencegahan, dan peningkatan kapasitas sumber daya agar mampu melindungi anak-anak di Indonesia dari virus polio.</p><p><br /></p><p>Dia menyebutkan, sebanyak 1.000 relawan Palang Merah di wilayah tersebut akan menerima pelatihan agar mampu mendukung Pemerintah Indonesia menggenjot program imunisasi polio. </p><p><br /></p><p>Lebih jauh diterangkan, PMI dengan dukungan dari Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) akan menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan akses masyarakat melalui program dan layanan imunisasi polio. </p><p><br /></p><p>"PMI akan mendorong peningkatan permintaan vaksinasi serta mengurangi penolakan terhadap vaksin di masyarakat. PMI juga akan meningkatkan pelacakan (surveillans) untuk kasus Lumpuh Layu Akut (Acute flaccid paralysis)," imbuhnya.</p><p><br /></p><p>Adapun fokus pelaksanaan akan menargetkan daerah berisiko tinggi dan memiliki cakupan rendah terhadap program imunisasi polio di 5 provinsi, yaitu Aceh, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat. </p><p><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9qyTsEuLItoDI9i4im3j-qOoM2_0RrSd1OVrJtDGbqZpCHMFV0AMtemUaIsHe-skSA1xkMLwVPDUFjstvIgaE3Tk1m8DbHMOuWI3wzGg0vd37Dr330leMbjRMf8w5BCGJVTLs_Xt3Jep_/s1024/Jan+Gelfand+selaku+Kepala+Delegasi+IFRC+untuk+Indonesia+dan+Timor+Leste.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1024" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9qyTsEuLItoDI9i4im3j-qOoM2_0RrSd1OVrJtDGbqZpCHMFV0AMtemUaIsHe-skSA1xkMLwVPDUFjstvIgaE3Tk1m8DbHMOuWI3wzGg0vd37Dr330leMbjRMf8w5BCGJVTLs_Xt3Jep_/w640-h360/Jan+Gelfand+selaku+Kepala+Delegasi+IFRC+untuk+Indonesia+dan+Timor+Leste.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kepala Delegasi Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Jan Gelfand menyampaikan sambutan dalam peluncuran Program Kesiapsiagaan Polio secara resmi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 2 November 2021 (Foto: Istimewa/ Parentnial)</td></tr></tbody></table><br /><p>"PMI akan menggunakan pendekatan pemberdayaan kesehatan masyarakat dan pengurangan risiko bencana serta krisis kesehatan," ujarnya.</p><p><br /></p><p>Kepala Delegasi Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Jan Gelfand menambahkan, Asia Tenggara secara resmi telah terbebas dari polio sekitar tujuh tahun yang lalu, tetapi ia meyakini terdapat potensi bermunculan kembali. </p><p><br /></p><p>Menurut Gelfand, tantangan di tengah pandemi yang masih berlangsung, lanjutnya, memerlukan adanya peningkatan upaya untuk melindungi setiap anak di Indonesia terhadap imunisasi dasar.</p><p><br /></p><p>“Pandemi tidak boleh menjadi penghalang bagi masyarakat khususnya semua anak-anak Indonesia untuk mendapatkan akses imunisasi dasar, khususnya polio. Dukungan kepada Palang Merah Indonesia sangatlah penting untuk mencegah kemunculan kembali virus ini,” tukasnya.</p><p><br /></p><p>Ryan Washburn, Mission Director USAID Indonesia mengapresiasi Indonesia yang telah berhasil mengembangkan integrasi dan koordinasi antar lembaga untuk menyukseskan eradikasi polio. </p><p><br /></p><p>“USAID gembira dapat bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan organisasi seperti Palang Merah Indonesia dan Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah untuk memberantas Polio dan memastikan vaksin polio menjangkau setiap anak di Indonesia, tanpa kecuali,” tegasnya.</p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-12149933717602698242021-08-31T16:30:00.007+07:002021-09-01T10:51:31.496+07:00Platform Ritel Makuku Family Indonesia Gelar Webinar Kesehatan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRlQUZk0xTGbthVMfMHtMA-OOYJiqweYgRy2Kr56jxVBQ-n_2qd_1jwC9yxcbUzNgHUhyphenhyphenJCPZnT1z8CV-VBJDJ8ThfEbz1aifIucaTSgQHQDPyV3RaEa9DbVzKEAzDuWld8DobvborISI/s1538/mukuku-webinar.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="884" data-original-width="1538" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRlQUZk0xTGbthVMfMHtMA-OOYJiqweYgRy2Kr56jxVBQ-n_2qd_1jwC9yxcbUzNgHUhyphenhyphenJCPZnT1z8CV-VBJDJ8ThfEbz1aifIucaTSgQHQDPyV3RaEa9DbVzKEAzDuWld8DobvborISI/w640-h368/mukuku-webinar.jpg" width="640" /></a></div><br />JAKARTA - Platform saluran ritel kelas menengah atas untuk wanita hamil, bayi, dan anak-anak, Makuku Family, kian meneguhkan komitmennya yang hadir untuk keluarga Indonesia dengan menggelar webinar kesehatan ibu dan anak.<p></p><p><br /></p><p>Webinar yang digelar bekerjasama dengan Rumah Sakit St. Carolus Jakarta ini juga menandai kehadiran pertama Makuku Famili sekaligus berkenalan dengan publik dan media.</p><p><br /></p><p>CEO Makuku Family Indonesia, Jason Lee, mengatakan pihaknya berharap dapat memberikan informasi dan pengetahuan kesehatan kepada member Makuku Family. </p><p><br /></p><p>"Karena tidak semua pengetahuan kesehatan dari luar negeri cocok dengan orang Indonesia, sehingga memutuskan untuk bekerja sama dengan konsultan agar dapat memberikan edukasi kesehatan yang cocok dengan budaya orang Indonesia," kata Jason dalam webinar kesehatan bertema “Rekomendasi Tepat Jenis Vaksin untuk Ibu Hamil dan Menyusui", Selasa (31/8/2021).</p><p><br /></p><p>Jason Lee mengatakan ibu hamil merupakan kelompok yang rawan terpapar virus Covid-19, sehingga diharapkan dengan adanya benefit berupa konsultasi online gratis ini dapat membuat konsumen menjadi nyaman jika hendak mengkonsultasikan masalah kehamilannya dengan dokter spesialis yang berkualitas, dan juga aman karena tidak perlu ke luar rumah.</p><p><br /></p><p>“Selain itu, dengan adanya layanan baru ini, Makuku Family membuktikan diri menjadi pionir brand ibu dan anak yang bukan hanya menawarkan produk berkualitas, namun juga menawarkan layanan kesehatan nyata yang tentunya dibutuhkan bagi member setianya,” ujar Jason Lee.</p><p><br /></p><p>Selain konsultasi online gratis, Makuku Family juga memiliki konsultan ahli untuk memberikan edukasi seputar kesehatan dalam sesi kuliah whatsapp dan konten edukasi di website, sosial media, dan whatsapp grup untuk member.</p><p><br /></p><p>Konsultan yang dimiliki oleh Makuku Family antara lain dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anak, dokter spesialis untuk fertilitas, dan juga psikolog anak dan orang tua.</p><p><br /></p><p>Menurut Jason Lee, kualitas dari konsultan ahli Makuku Family pun tidak perlu diragukan, karena merupakan dokter serta psikolog yang ternama dan berkualitas di bidangnya.</p><p><br /></p><p>“Semua manfaat ini diberikan secara cuma–cuma untuk orang tua Indonesia yang bergabung sebagai member Makuku Family,” tambahnya.</p><p><br /></p><p>Pada kesempatan yang sama, hadir juga narasumber 2 orang ahli yaitu dokter spesialis anak dan kandungan dr. Ivanna Theresa, SpOG, MPH dan dr. Tina Siboe.</p><p><br /></p><p>Dalam sesi pemaparannya, kedua dokter memaparkan secara detail berkenaan dengan vaksinasi, kesehatan ibu dan anak serta pentingnya keluarga selalu menjaga kesehatan di masa pandemi ini salah satunya adalah dengan menjalani vaksinasi covid-19. </p><p><br /></p><p>Acara yang dipandu oleh Chairunnisa ini berlangsung penuh antusiasme yang dihadiri oleh undangan dan pers. Dalam kesempatan tersebut, Makuku Family juga memberikan diskon belanja menarik bagi peserta yang bisa diaplikasikan di platform asal Jepang ini. </p><p><br /></p><p>Makuku Family adalah platform saluran ritel kelas menengah atas asal Jepang yang digagas oleh Etsuko Kondo dan James Wang. Jaringan retail ini kemudian dibawa ke Indonesia dan dipimpin oleh Jason Lee. </p><p><br /></p><p>Makuku Family telah memiliki 18 gerai yang tersebar di Pulau Jawa antara lain di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Malang, Surabaya, Semarang, Malang, Purwokerto, dan Yogyakarta.</p><p><br /></p><p>Makuku Family juga merilis benefit baru untuk member setianya berupa konsultasi gratis via online dengan dokter spesialis kandungan.</p>Parentnialhttp://www.blogger.com/profile/03875160587909762748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-47904248091458627252021-08-16T17:12:00.010+07:002021-08-16T20:33:00.340+07:00Ahli Gizi: Konsumsi Buah di Masa Pandemi untuk Penuhi Kebutuhan Mikronutrien<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1grTkyPAo3dvvtOEEECNL8wxbBlhVqhJnRDJCgQXaAg22LxbfVCydl7PwTFW4HX5_NpjlfZeZceQTHdaa2EtvLnj9N8qzSFXu1xpLeUO1-sPl67HbOAH2GJn3s9YPdaFnipQRcj5Jx428/s1920/media-sun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1grTkyPAo3dvvtOEEECNL8wxbBlhVqhJnRDJCgQXaAg22LxbfVCydl7PwTFW4HX5_NpjlfZeZceQTHdaa2EtvLnj9N8qzSFXu1xpLeUO1-sPl67HbOAH2GJn3s9YPdaFnipQRcj5Jx428/s16000/media-sun.jpg" /></a></div><br />JAKARTA - Ahli gizi dr. Florentina Mariane Rahardja, Sp.GK menyarankan mengkonsumsi buah lebih dari biasanya di masa pamdemi untuk tetap menjaga imunitas serta memenuhi kebutuhan zat gizi mikro atau mikronutrien. <p></p><p><br /></p><p>"Buah adalah salah satu sumber penting mikronutrien. Mikronutrien adalah vitamin dan mineral, memang sedikit kebutuhannya tapi perannya luar biasa di dalam tubuh kita," kata dokter spesialis gizi yang karib disapa dr. Flo ini dalam acara Media Gathering "Buah Bisa Tingkatkan Imunitas, Hoax atau Fakta" Sunpride #PilihanTerpercaya digelar secara hibryd, Senin (16/8/2021).</p><p><br /></p><p>dr Flo lantas menjelaskan lebih jauh dengan menamsilkan tubuh manusia seperti kendaraan motor atau mobii. Kata dia, mobil bahan bakarnya bensin yang menjadi sumber energinya. </p><p><br /></p><p>Demikian pula dengan manusia, yang membutuhkan makan nasi atau karbodidrat. Namun, kata dia, tubuh kita tak saja butuh asupan karbohidrat melainkan juga memerlukan mikronutrien.</p><p><br /></p><p>"Mikronutrien ini seperti olinya. Jadi walaupun ada bensin, kalau nggak ada olinya, tetap gak bisa jalan juga," imbuhnya. </p><p><br /></p><p>Sedemikian pentingnya kebutuhan mikronutrien dalam tubuh dimana hal ini harus terpenuhi setiap hari, dr Flo pun menyarankan untuk rutin mengkonsumsi buah sehingga bisa menjadi penyempurna makanan yang dikonsumsi sehari hari. </p><p><br /></p><p>Menurut dr Flo, kita bisa berfikir dan beraktifitas tentu kita butuh energi. Sementara dalam tubuh itu semua berlangsung secara enzimatik metabolismenya dan miliran sel dalam tubuh membutuhkan vitamin dan mineral yang harus cukup agar energi bisa berjalan dengan baik. </p><p><br /></p><p>"Demikian pula imunitas membutuhkan vitamin dan mineral. Kebutuhan pada buah tidak terlalu banyak tapi karena pandemi maka harus mencukupi. Konsumsi minimal 3 buah perhari atau lebih banyak dari biasanya, bisa selingan dalam porsi yang terbagi diantara makan pagi, siang dan malam," kata dr Flo. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtTuh9AVkomLWjjo5m-rDS64Vw45rmJSjxZdpkKv3JnlqABBoawMKWS3xh0tzE0ibKkoG3y-ev4g6Lnp3TZs-O66OsyhEmgTe0Y1ZKYgK-PPZ-eM7080tf_9HlDwQgPHTaGC2FlSh1DJpq/s1920/sunpride-yt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtTuh9AVkomLWjjo5m-rDS64Vw45rmJSjxZdpkKv3JnlqABBoawMKWS3xh0tzE0ibKkoG3y-ev4g6Lnp3TZs-O66OsyhEmgTe0Y1ZKYgK-PPZ-eM7080tf_9HlDwQgPHTaGC2FlSh1DJpq/w640-h360/sunpride-yt.jpg" width="640" /></a></div><br /><p>Saran dr Flo untuk mengkonsumsi buah karena sifat alamiahnya. Menurutnya, yang terpenting yang didapatkan dari buah adalah alami yang berbeda dengan sumber sintetik. Perbedaannya adalah struktur kimia yang terdapat dalam buah alami berbeda dengan yang sintetik. </p><p><br /></p><p>"Kalau diibaratkan, kita adalah mahluk alami yang mengenal segala sesuatunya dari alam," katanya seraya mencontohkan styrofoam yang bukan berasal dari alam namun buatan manusia yang tidak bisa didegradasi di alam. </p><p><br /></p><p>"Sementara daun pisang berasal dari alam yang bisa terdegradasi bahkan bisa jadi pupuk lagi," ungkapnya.</p><p><br /></p><p>Media Gathering "Buah Bisa Tingkatkan Imunitas, Hoax atau Fakta" Sunpride #PilihanTerpercaya digelar secara online ini menghadirkan narasumber Presiden Direktur PT Sewu Segar Nusantara Cindyanto Kristian serta artis Citra Kirana dan dipandu oleh Atry Ovie sebagai host acara.</p>Fiqih Ulyanahttp://www.blogger.com/profile/05229140412513813436noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-87617369720844902612021-08-04T11:35:00.005+07:002021-08-04T16:24:14.071+07:00Riset HCC Ungkap Beratnya Tantangan Nakes Pertahankan Ibu Menyusui<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPtspijTnEdEqrSvwzTF5mMdIKq0eyLXpmlVXs6w_ZGtizMxIFNpYngV7l8YPxR8QTRs2nwscikgxakBLxvxb2mDPjR0Rf-vmifsl1vovb6iCa1aBVLgGbQJL-78HFJFoor7jFrJAXpYI/s1600/WhatsApp+Image+2021-08-04+at+14.16.45+%25281%2529.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="702" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPtspijTnEdEqrSvwzTF5mMdIKq0eyLXpmlVXs6w_ZGtizMxIFNpYngV7l8YPxR8QTRs2nwscikgxakBLxvxb2mDPjR0Rf-vmifsl1vovb6iCa1aBVLgGbQJL-78HFJFoor7jFrJAXpYI/s16000/WhatsApp+Image+2021-08-04+at+14.16.45+%25281%2529.jpeg" /></a></div><br />JAKARTA - Sebuah hasil penelitian yang dilakukan Health Collaborative Center (HCC) mengungkap beratnya tantangan yang dihadapi oleh tenaga kesehatan (nakes) dalam mempertahankan ibu menyusui dan ASI eksklusif. Hal ini menambah daftar sekelumit rintangan yang masih terus dihadapi nakes terutama di masa pandemi ini. <p></p><p><br /></p><p>"6 dari 10 nakes Indonesia sudah mulai mengatakan sulit untuk mempertahankan ibu menyusui dan mempertahankan ASI eksklusif. Dan kalau ini terjadi dengan beberapa faktor, 1,2 hingga 1,4 kali lebih besar, maka itu akan gagal secara umum pelayanan kesehatan di Indonesia," kata Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi pada acara media brief dalam rangka Pekan Raya ASI Sedunia 2021 secara daring, Rabu (4/8/2021). </p><p><br /></p><p>Dokter Ray yang juga Peneliti Utama serta Founder & Chairman dari Health Collaborative Center (HCC) mengatakan ia pun mengaku kaget mendapati hasil penelitian tersebut yang menggunakan metode studi cross sectional dengan analisis statistik.</p><p><br /></p><p>"Kami melakukan penelitian kredibel dan etis yang menunjukkan bahwa ada masalah besar dibalik masalah grand problem Indonesia yaitu pandemi. Yaitu, ada ancaman terhadap potensi untuk mempertahankan Ibu menyusui dan ASI ekslusif selama masa pandemi," kata Ray mengenai riset yang telah melalui persetujuan Komisi Etchical Clearance itu. </p><p><br /></p><p>Dari temuan itu, Ray mengaku cukup terkejut sekaligus prihatin, sebab ASI ekslusif dan menyusui itu seakan akan tidak menjadi prioritas dalam masa pandemi. </p><p><br /></p><p>Menurutnya, gejala ini harus mendapatkan perhatian dari negara karena, tegas dia, ini merupakan indikator kesehatan awal. </p><p><br /></p><p>"Bahwa 1000 hari pertama kehidupan itu, ASI eksklusif dan menyusui penting sekali. Ibu menyusui akan sehat bahkan ASI ibu yang terkonfirmasi positif pun memiliki antibodi yang bisa melawan covid. Sehingga si kecil tetap harus mendapatkan ASI, penelitian tentang ini juga sudah banyak," katanya. </p><p><br /></p><p>Namun, kalau kondisinya sebagaimana temuannya dimana nakes tidak bisa memanfaatkan dan tidak memiliki akses untuk dapat terus melanjutkan memberikan ASI ekslusif, maka dampaknya akan kita rasakan beberapa tahun ke depan. </p><p><br /></p><p>"Negara yang maju adalah negara yang angka ASI ekslusifnya tinggi yang nakesnya berhasil mempertahankan ibu menyusui secara eksklusif," ungkapnya. </p><p><br /></p><p>Penelitian yang dilakukan Health Collaborative Center selama 5 bulan ini (Februari-Mei 2021) melibatkan sebanyak 1004 responden tenaga kesehatan dengan kategori 154 dokter, 758 bidan, 92 tenaga kesehatan lain. Lalu diantarara mereka 45 persen nakes puskesmas, 25 persen nakes rumah sakit, 18 persen bidan praktik mandiri dengan masa kerja antara 8 sampai 23 tahun.</p><p><br /></p><p>Penelitian ini menjangkau respon dari 22 provinsi di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Bantenm Jawa Barat, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Aceh, Bangka, Belitung, Bengkulu, Jambi,Riau, Kepri, Sumut, Sumbar, Lampung, Sumsel, Kalimantan, Maluku, Sulawsesi, Gotontalo dan Nusa Tenggara. </p><p><br /></p><p>Health Collaborative Center adalah wadah promosi dan advokasi kesehatan non-profit di Indonesia dalam bidang kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas. </p><p><br /></p><p>Didirikan sejak Juni 2019 oleh Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK; Health Collaborative Center (HCC) fokus pada kajian ilmiah, riset dan edukasi dan promosi kesehatan di bidang nutrisi, kesehatan kerja, kesehatan ibu dan anak serta kedokteran komunitas. </p>Fiqih Ulyanahttp://www.blogger.com/profile/05229140412513813436noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-65886201912920369142021-03-05T07:14:00.005+07:002021-08-04T11:03:36.485+07:00Mayapada Healthcare Tangerang Hadirkan Akses Khusus Poliklinik Ibu dan Anak<p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_ODmdg-ne-es_-oA0JiZA8F38qwMZLF0NCIJLA52FT5vYwK1av1UelJIdNOVRXB6syuaJO3yeFprQBNWUFkr2VS_QrFclTtfemj5AhbdwpwjzuIx688l1CDy1oOWKVEwlpogcuUpjpN4A/s1024/Akses+Khusus%252C+pintu+samping+Lobby+Tower+Barat+lantai++1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="629" data-original-width="1024" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_ODmdg-ne-es_-oA0JiZA8F38qwMZLF0NCIJLA52FT5vYwK1av1UelJIdNOVRXB6syuaJO3yeFprQBNWUFkr2VS_QrFclTtfemj5AhbdwpwjzuIx688l1CDy1oOWKVEwlpogcuUpjpN4A/s16000/Akses+Khusus%252C+pintu+samping+Lobby+Tower+Barat+lantai++1.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Akses khusus untuk Poliklinik Ibu dan Anak di Mayapada Healhcare Tangerang (Foto: Istimewa/ Parentnial.com)</td></tr></tbody></table><br />JAKARTA - Mayapada Healthcare, lewat unitnya Mayapada Hospital Tangerang membuka akses khusus Poliklinik Ibu dan Anak tanpa melewati lobby utama dan keramaian lainnya.<p></p><p><br /></p><p>Akses khusus ini berada di Pintu samping Lobby Tower Barat. Lantai 1 ini disiapkan untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi ibu hamil dan orangtua untuk memeriksakan perkembangan dan pemeriksaan rutin sang buah hati tanpa merasa was-was. </p><p><br /></p><p>Tidak dapat dipungkiri bahwa selama masa pandemi, anak-anak dan Ibu hamil menjadi salah satu kelompok yang rentan untuk terpapar virus. </p><p><br /></p><p>Direktur Rumah Sakit Mayapada Hospital Tangerang dr. Markus Waseso Suharyono, MARS, mengatakan, Mayapada Hospital Tangerang peduli dan sangat memperhatikan kesehatan anak-anak dan ibu hamil, sehingga dibuatkanlah jalur khusus untuk masuk ke poliklinik Ibu dan Anak tanpa melewati lobby utama. </p><p><br /></p><p>Markus mengatakan, protokol kesehatan yang dijalankan juga sangat ketat, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk ke poliklinik Ibu & Anak, penggunaan hand sanitizer, pemisahan ruang tunggu bagi anak yang sedang sakit dan anak yang sehat.</p><p><br /></p><p>Selain itu, ada pemberian partisi bening untuk konsultasi dokter, disinfektan secara berkala ke seluruh ruangan maupun peralatan medis setelah digunakan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di setiap tenaga medis, hingga pengadaan telekonsultasi atau konsultasi dokter lewat telepon. </p><p><br /></p><p>"Di masa pandemi, kebutuhan akan rasa aman kepada sang buah hati dan Ibu Hamil meningkat. Untuk itu, kami membangun akses khusus ke poliklinik Ibu dan Anak untuk meminimalisirkan resiko kontak dengan orang luar serta memberikan rasa aman selama memeriksakan kandungan dalam rumah sakit, maupun memeriksakan buah hati anda yang sedang sakit atau yang memerlukan vaksinasi," kata Markus dalam keterangannya diterima <b><i>Parentnial</i></b>, Jum'at (5/3/2021). </p><p><br /></p><p>Disamping itu, Markus menyebutkan, Mayapada Hospital Tangerang juga memberikan pilihan baru kepada calon ibu yang akan melahirkan di masa pandemi, yaitu teknik hypnobirthing yang menggunakan self-hypnosis (hipnotis diri sendiri) dan teknik relaksasi untuk membantu calon ibu merasa siap serta mengurangi persepsi akan ketakutan, kecemasan atau tegang, serta rasa sakit saat melahirkan.</p><p><br /></p><p>Sementara itu, dokter spesialis anak Mayapada Hospital Tangerang dr. I.R Laurentz Sp.A, mengatakan pihaknya sangat menghimbau bagi para calon Ibu yang ingin memeriksakan kehamilan secara rutin, agar tidak menunda pemeriksaan kehamilannya ke Rumah Sakit dan mendeteksi secara dini kesehatan janinnya.</p><p><br /></p><p>Demikian juga bagi para orang tua yang ingin melakukan pemeriksaan rutin atau vaksinasi sang buah hati untuk tidak menunda lebih dari 1 bulan dari penjadwalan. </p><p><br /></p><p>"Kami senang bahwa Mayapada Hospital menyiapkan akses khusus ke dalam poliklinik Ibu dan Anak untuk meminimalisir resiko kontak dengan keramaian serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi yang ingin berkonsultasi ke Poliklinik Ibu dan Anak," kata dr Laurentz.</p><p><br /></p><p>Mayapada Healthcare sejak memasuki masa Normal Baru telah menjalankan berbagai langkah baru protokol kesehatan di semua unit Mayapada Hospital seperti diantaranya pembatasan keluar masuk pintu utama, screening suhu tubuh dengan thermal, penyediaan hand san itizer di beberapa titik area Mayapada Hospital, mewajibkan penggunaan masker untuk mendapatkan akses masuk serta menyiapkan table shield di area umum.</p><p><br /></p><p>Pihak rumah sakit juga menyiapkan alur terpisah untuk drive thru Pemeriksaan PCR Swab dan Swab test Antigen demi memudahkan masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan, serta menyiapkan ruangan isolasi khusus yang terpisah dari area perawatan umum lainnya.</p><p><br /></p><p>Head of Corporate Communication Mayapada Healthcare Dewi Yuany menambahkan, Mayapada Hospital memastikan dapat secara cepat dan akurat memisahkan pasien suspek (ODP dan PDP) dengan pasien positif Covid-19. </p><p><br /></p><p>"Mendukung percepatan program pemberantasan Covid-19, Mayapada Healthcare sudah membuka layanan pendaftaran vaksin Covid-19 bagi para lansia yang mempunyai KTP Jakarta atau berdomisili di Jakarta, lewat link khusus yang tertera di dalam website Mayapada Hospital," kata Yuany. </p><p> </p><p>Mayapada Healthcare sendiri adalah salah satu pilar bisnis dalam Mayapada Grup yang didirikan oleh Dato’ Sri Prof. DR. Tahir pada tahun 1986. Mayapada Healthcare menaungi 4 rumah sakit dan 3 klinik, yaitu Mayapada Hospital Tangerang, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, BMC Mayapada Hospital Bogor serta Mayapada Hospital Kuningan. </p><p><br /></p><p>Mayapada Hospital telah terakreditasi lulus PARIPURNA oleh KARS versi 2018 dan mendapatkan penghargaan BKKBN, telah mengoperasikan 11 Center of Excellence yaitu Neuroscience Center, Uro-Nephrology Center, Cardiocascular Center, Gastrohepatology Center, Oncology Center, Orthopedic Center, Obstetrics dan Gynecology Center.</p><p><br /></p><p>Lalu ada juga Iimmunology & Pulmonology and Internal Medicine Center, Pediatric Center, Polyclinic 1 (Dermato Aesthetic Center) & Polyclinic 2 (Spesialis Mata, THT, Gizi Klinik, Andrologi dan Kesehatan Jiwa).</p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-30345586370807550682021-01-14T15:36:00.002+07:002021-01-14T15:37:58.155+07:00Inilah Beberapa Gejala Anak Disleksia yang Jarang Diketahui<p><b></b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQO77S7R40aJVeNytTm1qvyav3-CS2zJL0fruXhqkvdj3u3RPEHMi-5C7-YBVsLBPqtLljHBdo5_TzGhGOyi1vtvmUNHhdBsJtEMsmkEYZXIA9rZRliDKLkQujdMx3aWo-gOC9ZJ351Kt4/s1338/disleksia.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="909" data-original-width="1338" height="434" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQO77S7R40aJVeNytTm1qvyav3-CS2zJL0fruXhqkvdj3u3RPEHMi-5C7-YBVsLBPqtLljHBdo5_TzGhGOyi1vtvmUNHhdBsJtEMsmkEYZXIA9rZRliDKLkQujdMx3aWo-gOC9ZJ351Kt4/w640-h434/disleksia.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi anak bermain di rel kereta (Foto: Victoria Borodinova/ Pixabay)</td></tr></tbody></table><b><br />DI LINGKUNGAN </b>kita berada, mungkin kita menjumpai anak yang sukar mendengarkan arahan. Terkadang instruksi yang disampaikan dengan sangat serius dan terlihat meyakinkan, ternyata tak cukup mampu membuat si anak benar-benar paham. <p></p><p><br /></p><p>Nah, apabila parents mendapati hal semacam itu, sebaiknya lakukan pengamatan kembali kepada anak tersebut. Sebab, jangan jangan si anak menderita salah satu penyakit syaraf yaitu disleksia. </p><p><br /></p><p>Bagi ayah ibu yang barangkali mendapati gejala ini pada anaknya, tidak usah terlalu cemas. Toh penyakit ini tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. </p><p><br /></p><p>Disleksia adalah ketidakmampuan belajar yang mempengaruhi bahasa lisan dan tulisan anak. Kecacatan ini membuat anak sulit memahami beberapa kata dan angka dan bisa terjadi pada siapa saja. </p><p><br /></p><p>Kendati bukan masalah yang tidak perlu terlalu membuat resah, namun ilmuan melihat penyakit ini tetap perlu penanganan khusus. Kecacatan dalam syaraf ini menjadi tantangan ketika anak-anak mendapatkannya selama pembelajaran dan pertumbuhan mereka.</p><p><br /></p><p>Sekali lagi, disleksia bukanlah penyakit dan tidak ada yang perlu dipermalukan. Itu hanya kecacatan dan tidak mempengaruhi kecerdasan anak, kemampuan belajar dan kecerdasan emosional anak. </p><p><br /></p><p>Faktanya, Anda akan terkejut mengetahui bahwa anak-anak penderita disleksia telah terbukti kuat dan cerdas secara akademis dibandingkan dengan yang lain. </p><p><br /></p><p>Berikut lima tanda umum yang mungkin menunjukkan bahwa anak Anda menderita disleksia, seperti dikutip Keluargapedia dari laman <b><i><a href="https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/parenting/toddler-year-and-beyond/uncommon-signs-to-know-if-your-child-has-dyslexia/articleshow/80099350.cms" rel="nofollow" target="_blank">TOI Parenting:</a></i></b></p><p><br /></p><p><b>1. Kesulitan dalam membaca</b></p><p>Kebanyakan anak yang menderita disleksia mengalami kesulitan membaca. Mereka sulit memahami bahasa, huruf, abjad, dan kata. Mereka sering membaca dengan lambat dan salah mengucapkan huruf dibandingkan dengan anak-anak lain. Mereka mungkin merasa malu untuk membaca di depan orang lain.</p><p><br /></p><p><b>2. Kesulitan dengan angka</b></p><p>Anak-anak penderita disleksia menganggap matematika itu menantang. Sangat sulit bagi mereka untuk melakukan penjumlahan, pengurangan dan perhitungan besar lainnya. Mengingat hari, warna, dan bulan juga bisa jadi sulit.</p><p><br /></p><p><b>3. Tulisan tangan yang buruk</b></p><p>Anak penderita disleksia seringkali mengalami kesulitan dalam gaya menulisnya. Perhatikan cara mereka memegang pulpen atau pensil untuk menulis di atas kertas. Mereka bahkan mungkin kesulitan memahami tata bahasa dan tanda baca.</p><p><br /></p><p><b>4. Tidak dapat mengikuti beberapa instruksi</b></p><p>Anak-anak ini tidak memiliki kemampuan untuk melakukan banyak tugas atau mengikuti serangkaian instruksi sekaligus. Ini karena keterampilan pemahaman mereka lambat, mereka membutuhkan waktu untuk memahami dan menerapkan instruksi. Mereka bahkan mungkin bingung antara arah kiri dan kanan.</p><p><br /></p><p><b>5. Butuh waktu dalam perkembangan bicara</b></p><p>Seorang anak penderita disleksia mungkin membutuhkan waktu untuk mempelajari cara berbicara. Proses belajar dan berbicara mereka lambat karena sulit untuk memahami kosakata, bahasa, dan tata bahasa baru.</p><p><br /></p><p>Demikian uraian singkat tentang lima tanda umum yang mungkin menunjukkan bahwa anak Anda menderita disleksia. </p><p><br /></p><p>Semoga ayah bunda semua selalu dalam kesehatan dan anak anak yang senantiasa dalam pendampingan yang hangat.</p><p><br /></p><p><b>NURSELINA</b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-73801075875388387702018-07-23T13:30:00.000+07:002018-07-27T11:00:05.424+07:00Bolehkah Orangtua Merahasiakan Anak dari Penyakit yang Dideritanya?<b>MENERIMA</b> kenyataan anak menderita penyakit berat memang tidak mudah. Pada tahap awal banyak orangtua yang memilih untuk merahasiakan anak dari penyakit yang diderita.<br /><br />Namun, menurut psikolog keluarga Anna Surti Ariani sebaiknya orangtua menyampaikannya kepada anak dengan bahasa sesuai dengan kemampuan dan pemahaman anak.<br /><br />Jika sang anak masih balita, orangtua dapat menggunakan kata-kata sederhana untuk istilah penyakit, seperti ‘darahnya sedang berperang’, lalu ‘badannya membesar.<br /><br />“Tapi saat anak sudah belajar, (dalam kasus leukemia) seperti leukosit, maka bisa bicara dengan istilah yang dia pahami,” kata psikolog yang akrab dipanggil Nina seperti dikutip dari Kompas.com, Jakarta, Senin (23/7/2018).<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFgNq5VLA7FDu27bOKEUqhEBwLNMbi9Gb8N1TJrtyiAEjitU0NmaZMmNZuCOBnGo2SY4T9OQbUIZU059GM3rpKyQ9mUc32N_2B57fE8Cni_P87KsPvkdIdT9XZLPp30n2HBsyRSwJusjD8/s1600/Bolehkah+Orangtua+Merahasiakan+Anak+dari+Penyakit+yang+Dideritanya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="532" data-original-width="800" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFgNq5VLA7FDu27bOKEUqhEBwLNMbi9Gb8N1TJrtyiAEjitU0NmaZMmNZuCOBnGo2SY4T9OQbUIZU059GM3rpKyQ9mUc32N_2B57fE8Cni_P87KsPvkdIdT9XZLPp30n2HBsyRSwJusjD8/s320/Bolehkah+Orangtua+Merahasiakan+Anak+dari+Penyakit+yang+Dideritanya.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Photo by: <a style="background-color:black;color:white;text-decoration:none;padding:4px 6px;font-family:-apple-system, BlinkMacSystemFont, "San Francisco", "Helvetica Neue", Helvetica, Ubuntu, Roboto, Noto, "Segoe UI", Arial, sans-serif;font-size:12px;font-weight:bold;line-height:1.2;display:inline-block;border-radius:3px" href="https://unsplash.com/@anniespratt?utm_medium=referral&utm_campaign=photographer-credit&utm_content=creditBadge" target="_blank" rel="noopener noreferrer" title="Download free do whatever you want high-resolution photos from Annie Spratt"><span style="display:inline-block;padding:2px 3px"><svg xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" style="height:12px;width:auto;position:relative;vertical-align:middle;top:-1px;fill:white" viewBox="0 0 32 32"><title>unsplash-logo</title><path d="M20.8 18.1c0 2.7-2.2 4.8-4.8 4.8s-4.8-2.1-4.8-4.8c0-2.7 2.2-4.8 4.8-4.8 2.7.1 4.8 2.2 4.8 4.8zm11.2-7.4v14.9c0 2.3-1.9 4.3-4.3 4.3h-23.4c-2.4 0-4.3-1.9-4.3-4.3v-15c0-2.3 1.9-4.3 4.3-4.3h3.7l.8-2.3c.4-1.1 1.7-2 2.9-2h8.6c1.2 0 2.5.9 2.9 2l.8 2.4h3.7c2.4 0 4.3 1.9 4.3 4.3zm-8.6 7.5c0-4.1-3.3-7.5-7.5-7.5-4.1 0-7.5 3.4-7.5 7.5s3.3 7.5 7.5 7.5c4.2-.1 7.5-3.4 7.5-7.5z"></path></svg></span><span style="display:inline-block;padding:2px 3px">Annie Spratt</span></a></td></tr>
</tbody></table>
Dia mencontohkan, pada anak usia sekolah penyakit bisa dijelaskan sesuai istilah yang dipahami seperti sel darah putih dan lain-lain. Sementara itu orangtua bisa memberikan respon sesuai kondisi emosionalnya.<br /><br />Meskipun anak sudah duduk dibangku SMP dan paham soal penyakit, dia bisa saja belum siap dari segi emosi. Menurut psikolog yang disapa Nina ini, memilih untuk tidak merahasiakan penyakit berdampak positif untuk menghindari kondisi yang tak diinginkan.<br /><br />Dia mencontohkan, jika orangtua merahasiakan, namun anak lama kelamaan tahu sendiri, maka hal itu bisa membuat hubungan antara anak-orangtua tak nyaman. “Misalnya seperti, ‘Oh dia enggak kasih tahu aku, aku juga enggak mau terbuka ah’,” kata Nina.<br /><br />Padahal, menurut Nina, hubungan dengan keluarga itu menjadi salah satu faktor penting penyembuhan. Semakin membaik sebuah hubungan, maka anak penyembuhan bisa lebih optimal.<br /><br />Lantas bagaimana jika anak terus-menerus bertanya? Nina menyarankan orangtua harus lebih bijak menanggapi dan menjawab, sambil memotivasi untuk menjalani proses pengobatan.<br /><br />Jika merasa ‘jengah’ dengan pertanyaan anak, orangtua bisa kembali membalikkannya ke anak seperti, ‘Hayo kemarin mama bilang apa? dengarin enggak?’.<br /><br />“Memang anak akan tanya terus. Kenapa dia tanya? Satu sisi, dia belum paham dari penjelasan sebelumnya, namun sisi lain dia juga ingin dapatkan rasa nyaman bahwa orangtuanya bersedia menjawab,” kata Nina.<br /><br />Sumber:<b> <a href="https://lifestyle.kompas.com/read/2018/07/23/133937020/bolehkah-orangtua-merahasiakan-anak-dari-penyakit-yang-dideritanya">Kompas.com</a></b>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comDaerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia-6.17511 106.86503949999997-8.1968405 104.28325249999996 -4.1533795 109.44682649999997tag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-68823969742122752452018-07-10T00:00:00.000+07:002018-07-10T14:57:26.350+07:00Susu Kental Manis Aman Dikonsumsi tapi Bukan Untuk Balita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBFB7ZrAS8auIFNeZfdm-t9GiiEjE-WhQY7Fq9sKIn0qMjiph2jMKmMgSjWlFz0GTtBdbnDs3NQGOE8TBqNszyCKOErEXyXfUjXpBY2-xcJ85qRK9C4Fwe5VfntxVIvrK6jHTvWynHwEbU/s1600/Susu+ilustrasu+unplash.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1175" data-original-width="1567" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBFB7ZrAS8auIFNeZfdm-t9GiiEjE-WhQY7Fq9sKIn0qMjiph2jMKmMgSjWlFz0GTtBdbnDs3NQGOE8TBqNszyCKOErEXyXfUjXpBY2-xcJ85qRK9C4Fwe5VfntxVIvrK6jHTvWynHwEbU/s400/Susu+ilustrasu+unplash.jpg" width="400" /></a></div>
<b>BERITA</b> simpang siur mengenai susu kental manis masih terus bergulir di masyarakat. Mereka yang khawatir terpaksa menahan diri untuk mengonsumsi susu kental manis.<br />
<br />
Dalam jumpa pers Senin (9/7/2018), kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengungkapkan bahwa susu kental manis tetap bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, susu kental manis bukan untuk pengganti susu bayi di bawah lima tahun.<br />
<br />
"Susu kental manis tetap bisa dikonsumsi oleh masyarakat, tapi bukan untuk bayi di bawah lima tahun. Ini karena komposisi gizinya yang rendah dan kandungan gula serta lemaknya yang tinggi sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan balita. Apalagi sebagai penganti ASI," kata Penny.<br />
<br />
Beberapa produk susu kental manis menggunakan anak kecil sebagai media iklan, ini merupakan hal yang bisa menyesatkan apabila tidak segera diatur.<br />
<br />
"Terdapat beberapa iklan dan label produk susu kental manis yang menggunakan anak kecil sebagai media iklan. Sehingga sekarang ini kita tengah mempersiapkan aturan tersebut yang melarang menampilkan gambar anak kecil di label dan iklan, agar masyarakat tidal salah persepsi tentang hal ini," tambah Penny.<br />
<br />
"Dalam proses membuat susu kental manis itu hanya sedikit susu asli yang digunakan, lalu dikonsentrasikan dan diberi gula dan krimer sebagai bahan pengawet," jelasnya. (Detikhealth)Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-74624073037555571362018-04-11T19:45:00.000+07:002018-04-11T19:45:35.805+07:00Jangan Panik Saat Tertelan Benda Kecil Seperti Staples, Ketahui Tindakan Diperlukan<b>WALAUPUN</b> insiden ini langka terjadi, namun tetap perlu kewaspadaan yang ekstra. Khususnya mengetahui langkah pertama yang harus dilakukan dikala hal ini benar-benar terjadi.<br />
<br />
Dalam momen tertentu mungkin Anda pernah menyaksikan kawan atau kerabat Anda menelan benda asing tanpa disengaja. Seperti menelan staples atau peniti.<br />
<br />
Siapa pun bisa mengalami kondisi ini. Kebanyakan memang disebabkan karena kurang teliti dan sembarangan ketika menggunakan staples atau saat menyajikan makanan.<br />
<br />
Isi staples atau peniti memiliki ukuran yang kecil sehingga kadang tidak terlihat oleh mata, yang akhirnya bisa tertelan begitu saja.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqSPLo1_ZnFt7t2RM5wrGHa-xjaQ9nT1wwrqGuxoSpD_xpZ_wp3PgS8qGMM_fo2B41eGQCORjwk-kVo8up-y7M0ISMPVVFQFAsNAzxiDYKVe8LD13g7UAASclOxXr1K7bNwFrxzqRrdpA/s1600/Jangan+Panik+Saat+Menelan+Benda+Kecil+Seperti+Peniti%252C+Begini+Tindakan+Diperlukan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="632" height="246" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqSPLo1_ZnFt7t2RM5wrGHa-xjaQ9nT1wwrqGuxoSpD_xpZ_wp3PgS8qGMM_fo2B41eGQCORjwk-kVo8up-y7M0ISMPVVFQFAsNAzxiDYKVe8LD13g7UAASclOxXr1K7bNwFrxzqRrdpA/s400/Jangan+Panik+Saat+Menelan+Benda+Kecil+Seperti+Peniti%252C+Begini+Tindakan+Diperlukan.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Jika ini terjadi, jangan panik dan segera lakukan pertolongan pertama. Anda perlu melakukan tindakan cepat jika seseorang tersedak benda yang tertelan.<br />
<br />
Secara alami sebetulnya dikala kita menelan benda asing, biasanya akan melewati sistem pencernaan Anda dengan lancar. Tetapi beberapa benda dapat masuk ke dalam tabung yang menghubungkan tenggorokan dan perut (esofagus).<br />
<br />
Nah, jika ada benda yang tersangkut di esofagus Anda, Anda mungkin harus menyingkirkannya, terutama jika:<br />
<br />
1. Benda runcing seperti staples atau peniti. Benda tersebut harus dikeluarkan secepat mungkin untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada lapisan esofagus<br />
<br />
2. Baterai jenis jam tangan kecil atau jenis kalkulator, yang dapat dengan cepat menyebabkan cedera jaringan di dekatnya dan harus dikeluarkan dari kerongkongan tanpa penundaan.<br />
<br />
Untuk langka pertolongan pertama ini, korban harus berupaya berdahak secara paksa dan harus tetap mengapayakan tekanan udara dari dalam tenggorokan dengan batuk atau berdahak.<br />
<br />
Lantas, jika orang tersebut tersedak dan tidak dapat berbicara, menangis atau tertawa dengan paksa, Palang Merah merekomendasikan pendekatan "five-and-five" untuk memberikan pertolongan pertama.<br />
<br />
Dikutip dari laman <b><a href="https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid/basics/art-20056707" target="_blank">Mayo Clinic</a></b>, diterangkan bahwa pendekatan <a href="https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid/basics/art-20056707" target="_blank">"five-and-five"</a> yang direkomendasikan Palang Merah ini untuk memberikan pertolongan pertama sesegera mungkin.<br />
<br />
Adapun langkahnya seperti berikut:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>1. Berikan 5 pukulan pada punggung. Posisikan diri Anda di samping atau di belakang orang tersebut, jika ia masih anak-anak Anda bisa berlutut di belakangnya. Kemudian berikan pukulan pada punggung belakang sebanyak lima kali.</b></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<b>2. Berikan 5 dorongan pada perut sama seperti sebelumnya. Lalu lakukan lima kali dorongan atau tekanan pada bagian perutnya.</b></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<b>3. Secara bergantian, berikan 5 pukulan dan 5 dorongan sampai staples atau benda asing tidak lagi tersumbat di kerongkongan .</b></blockquote>
<br />
Namun, jika Anda satu-satunya penyelamat dalam situasi tersebut, lakukan pukulan punggung dan dorongan perut sebelum membawanya ke rumah sakit terdekat atau menelepon nomor darurat lokal untuk meminta bantuan. Jika ada orang lain, minta orang itu membantu saat Anda melakukan pertolongan pertama.<br />
<br />
Lantas, jika orang yang menelan objek menjadi tidak sadarkan diri, baringkan punggungnya di tanah. Jika Anda dapat melihat objek di mulut, gerakkan satu jari ke dalam dan sapu objek keluar.<br />
<br />
Namun harus tetap hati-hati jangan sampai Anda mendorongnya benda kecil tersebut malah lebih dalam ke saluran napas. Jika objek tetap macet dan orang tersebut tidak menanggapi upaya Anda, lakukan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Resusitasi_jantung_paru" rel="nofollow" target="_blank">cardiopulmonary resuscitation (CPR)</a>.<br />
<br />
Cardiopulmonary resuscitation atau resusitasi jantung paru-paru adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali dengan cara menekan.<br />
<br />
Tindakan CPR didasarkan pada 3 pemeriksaan yang disebut langkah-langkah ABC resusitasi: <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Resusitasi_jantung_paru#Airways" rel="nofollow" target="_blank">Airway</a> (saluran napas), <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Resusitasi_jantung_paru#Breathing" target="_blank">Breathing</a> (bernafas), dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Resusitasi_jantung_paru#Circulation" target="_blank">Circulation </a>(peredaran darah).<br />
<br />
The American Heart Association tidak mengajarkan teknik pukulan balik <a href="https://id.wikihow.com/Melakukan-Manuver-Heimlich-pada-Diri-Sendiri" target="_blank">(heimlich)</a>, melainkan hanya prosedur dorong perut.<br />
<br />
Namun, tidak apa-apa untuk tidak menggunakan pukulan balik jika Anda belum mempelajari teknik pukulan balik. Kedua pendekatan itu tetap dapat diterima.<br />
<br />
Adapun jika Anda sendiri yang menjadi korban tersedak dan kebetulan sendirian, segera temui orang-orang terdekat di sekitar Anda atau hubungi nomor darurat lokal Anda segera. Sebab Anda tidak dapat melakukan pukulan balik pada diri Anda sendiri.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIAoazDoT23DINLHAlJZsI6WCWDZs6PtTu6p0unyadM-m7YZtHX5TlhKd1c_tKeHOmuKFHhDXxNfF-SIfHblf9STBiZ19wnbb20lc96LvhxioS8CTi7OPTedB5AfRZOuMzjZXvjsJ64gY/s1600/Jangan+Panik+Saat+Menelan+Benda+Kecil+Seperti+Peniti%252C+Begini+Tindakan+Diperlukan2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="632" height="246" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIAoazDoT23DINLHAlJZsI6WCWDZs6PtTu6p0unyadM-m7YZtHX5TlhKd1c_tKeHOmuKFHhDXxNfF-SIfHblf9STBiZ19wnbb20lc96LvhxioS8CTi7OPTedB5AfRZOuMzjZXvjsJ64gY/s400/Jangan+Panik+Saat+Menelan+Benda+Kecil+Seperti+Peniti%252C+Begini+Tindakan+Diperlukan2.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Meskipun sendiri, Anda tetap bisa melakukan penyalamatan diri pertama dengan melakukan gerakan perut.<br />
<br />
Caranya, tempatkan kepalan sedikit di atas pusar Anda. Pegang tinju Anda dengan tangan satunya dan membungkuk di atas permukaan yang keras - atau dilakukan di atas sebuah meja atau kursi.<br />
<br />
Geser tinju Anda ke dalam dan ke atas. Untuk mempersiapkan diri menghadapi situasi ini, pelajari manuver Heimlich dan CPR dalam kursus pelatihan pertolongan pertama bersertifikat.<br />
<br />
Demikian sedikit ulasan tentang cara melakukan langkah pertolongan pertama apabila ada orang terdekat Anda mengalami kejadian seperti di atas.<br />
<br />
<b>NURSELINAWATI</b>Parentnialhttp://www.blogger.com/profile/03875160587909762748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-38956242722207525192018-04-11T09:00:00.000+07:002018-04-11T18:55:07.894+07:00Risiko Stroke pada Pengidap Diabetes Seperti Dialami Andika Kerispatih<b>HATI-HATILAH</b> dengan stroke yang bisa datang kapan saja. Bahaya ini bisa dicegah sedari dini dengan menjaga pola hidup sehat. Jangan abai, sebab yang muda pun bisa terjangkit.<br />
<br />
Seperti dialami mendiang Andika 'Kerispatih' misalnya. Dia ditemukan meninggal dunia di kamarnya pada Selasa (10/4/2018) pagi.<br />
<br />
Pemilik nama lengkap Andika Putrasahadewa ini diketahui mengidap diabetes cukup lama dan bahkan mengganggu aktivitas bermusiknya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFiD1P0IYgR9N3uFMVc9BychKQLCtETy2_YJB7YZyFvBWxyUN8fAO2fU82PT3A6eXAr8LgPF2IIxV5z9-Iu_4fzsBqTAEd9NJszCBjNHqttLJgIyfmXvVwxGRPFbrYsqp05_CmuNEDfWE/s1600/Risiko+Stroke+pada+Pengidap+Diabetes+Seperti+Dialami+Andika+Kerispatih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="678" data-original-width="960" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFiD1P0IYgR9N3uFMVc9BychKQLCtETy2_YJB7YZyFvBWxyUN8fAO2fU82PT3A6eXAr8LgPF2IIxV5z9-Iu_4fzsBqTAEd9NJszCBjNHqttLJgIyfmXvVwxGRPFbrYsqp05_CmuNEDfWE/s400/Risiko+Stroke+pada+Pengidap+Diabetes+Seperti+Dialami+Andika+Kerispatih.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi/ <a href="https://pixabay.com/en/stroke-brain-blood-circulation-3233778/" rel="nofollow" target="_blank">Pixabay</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
"Sudah 3 tahun saat manggung itu Andika berdiri dan suka blank out, lagu ketika itu dia sudah minta kursi," ujar koleganya, Badai, seperti dikutip dari <a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/3965094/risiko-stroke-pada-pengidap-diabetes-seperti-dialami-andika-kerispatih" rel="nofollow" target="_blank">detikHOT</a>, Selasa (10/4/2018).<br />
<br />
Empat hari yang lalu, pria kelahiran 8 Januari 1982 tersebut dikabarkan sempat masuk ke rumah sakit karena jatuh dan didiagnosis terkena stroke ringan.<br />
<br />
"Tapi siang udah nggak apa-apa, malam udah nggak apa-apa. Semalam pun Mas Dika masih nggak apa-apa, dia masih merasa sehat banget. Baru pulang dari rumah sakit," ujar Nicky Santoso, kekasih almarhum.<br />
<br />
Lalu sebenarnya apakah kaitan diabetes yang lama diidap Andika dengan terdiagnosis stroke?<br />
<br />
Banyak yang tidak tahu bahwa diabetes menjadi salah satu risiko tinggi timbulnya stroke.<br />
<br />
Secara umum, bahkan pengidap diabetes 1,5 kali lebih mungkin alami stroke ketimbang mereka yang tidak mengidapnya, demikian dilansir dari <a href="https://www.healthline.com/health/type-2-diabetes-age-of-onset" target="_blank">Health Line</a>.<br />
<br />
Pengidap diabetes seringkali punya gula yang tinggi dalam darahnya. Ini dikarenakan tubuh mereka sulit untuk menjaga keseimbangan insulin dalam sel darah yang berperan membuat energi dari gula.<br />
<br />
"Lama kelamaan, gula berlebih ini dapat terjadi penumpukan klot atau buangan lemak dalam pembuluh darah yang menyuplai darah ke leher dan otak," tulis situs tersebut.<br />
<br />
Jika hal itu terus-menerus terjadi, dapat mengakibatkan penyempitan dinding pembuluh darah atau bahkan penyumbatan. Ketika hal tersebut terjadi,<a href="https://www.healthline.com/health/type-2-diabetes/statistics#2" target="_blank"> maka stroke dapat muncul. </a><br />
<br />
Stroke menjadi isu besar saat ini karena menjadi penyebab kematian nomor tiga dan merupakan penyebab cacar permanen terbesar di Indonesia. Pada tahun 2014, 20 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke.<br />
<br />
dr Mursyid Bustami, Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional Jakarta juga menyebutkan kepada detikHealth bahwa faktor risiko tertinggi adalah hipertensi dan diabetes.<br />
<br />
Maka dari itu ia menganjurkan merubah pola hidup lebih sehat (tidak hanya berbadan sehat), yaitu berolahraga selama 150 menit dalam seminggu, mengonsumsi makanan sehat, serta istirahat yang cukup.<br /><br /><b>SYAFIQ BAHRI</b>Parentnialhttp://www.blogger.com/profile/03875160587909762748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-54727120635726903912018-03-13T07:05:00.002+07:002018-03-13T07:05:48.594+07:00Hai Parents, Ketahui Kebutuhan Makanan Anak Usia 1 Tahun<b>NAMANYA</b> anak-anak, bermain sudah menjadi kegiatan utama. Bahkan dalam kondisi sedang makan pun mereka tetap berlari kesana kemari.<br />
<br />
Dengan kondisi seperti itu, tentu Ayah Bunda sedikit kewalahan untuk memastikan anak-anak telah mengkonsumsi makanan yang dibutuhkan oleh tubuhnya.<br />
<br />
Karena itu, disinilah pentingnya kesadaran Ayah Bunda untuk memantau pola makan sehat anak. Salah satu yang penting dipahami adalah mengetahui nutrisi apa yang dibutuhkan khususnya anak yang sudah menginjak usia 1 tahun.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_7xMVAxk16dP4XS2Bh8jT0KcGLSQMfjvfSEYcyjDzml0teBJi4LJitvwdRVXaEYZQt-CCf7dfrOP3O9RJpPog2xDOTlJ0zkPASwPK8ICZG_U6bUxNGRml40nuXKHLmQ4OGM9C7g-Ri44/s1600/Hai+Parents%252C+Ketahui+Kebutuhan+Makanan+Anak+Usia+1+Tahun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_7xMVAxk16dP4XS2Bh8jT0KcGLSQMfjvfSEYcyjDzml0teBJi4LJitvwdRVXaEYZQt-CCf7dfrOP3O9RJpPog2xDOTlJ0zkPASwPK8ICZG_U6bUxNGRml40nuXKHLmQ4OGM9C7g-Ri44/s400/Hai+Parents%252C+Ketahui+Kebutuhan+Makanan+Anak+Usia+1+Tahun.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi anak makan (source: <a href="https://pixabay.com/en/child-kids-children-food-eating-1566470/" rel="nofollow" target="_blank">pixabay</a>)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Menurut spesialis gizi lulusan program studi Ilmu Gizi dari Universitas Indonesia, Arinda Veratamala, anak-anak yang sudah menginjak satu tahun biasanya mulai pilih-pilih makanan, menolak makanan setelah beberapa gigitan, bahkan bisa hingga mengemut makanan di dalam mulut.<br />
<br />
"Perubahan kebiasaan makan ini kebanyakan dipengaruhi oleh pergantian menu makanannya, dari makanan cair ke makanan yang bertekstur lebih padat atau makanan berat yang disamakan dengan menu keluarga," <a href="http://hai%20parents%2C%20ketahui%20kebutuhan%20makanan%20anak%20usia%201%20tahun/" target="_blank">kata Arinda dalam ulasannya dikutip laman Hello Sehat</a>.<br />
<br />
Untuk mengatasi tingkah polahnya saat waktu makan, kata Arinda, sebaiknya sesuaikan pilihan makanan untuk anak 1 tahun dengan mengikuti panduan ini.<br />
<br />
<b>Lantas, makanan untuk anak 1 tahun, yang baik seperti apa?</b><br />
<br />
Menurut Arinda, di usia satu tahun, anak sudah bisa mengunyah makanan padat, seperti nasi, daging, telur, ayam, brokoli, labu siam, mie, roti, apel, melon, semangka, dan lainnya. Umumnya anak juga sudah bisa makan sendiri.<br />
<br />
Arinda menyebutkan, anak usia satu sampai dua tahun membutuhkan sebanyak 1000-1400 kalori per hari. Karena itu, orangtua perlu memastikan anak harus makan sebanyak tiga kali per hari ditambah dua sampai tiga kali camilan agar kebutuhan kalori tersebut tercapai.<br />
<br />
"Kalori ini bisa didapat dari sayuran, buah-buahan, makanan sumber karbohidrat, makanan sumber protein hewani dan nabati, serta susu," kata Arinda.<br />
<br />
Makanan sumber karbohidrat yaitu seperti nasi, mie, pasta, roti, kentang, dan oat. Makanan sumber protein hewani yaitu seperti daging, ayam, ikan, telur, keju, dan produk susu.<br />
<br />
Sedangkan, makanan sumber protein nabati adalah tempe, tahu, kacang kedelai, kacang merah, dan kacang-kacangan lainnya.<br />
<br />
"Tawari anak makanan sehat. Ingat, pemilihan makanan anak adalah Anda yang menentukan. Pilihlah makanan sehat untuk diberikan ke anak," pesannya.<br />
<br />
<br />
Arinda pun mengingatkan bahwa ukuran perut anak masih kecil, jadi penuhi perut anak dengan makanan yang sehat, bukan hanya makanan yang hanya memenuhi perut tanpa bisa memenuhi kebutuhan gizi anak.<br />
<br />
Dia juga menekankan untuk membatasi makanan manis dan makanan dengan kalori kosong untuk diberikan ke anak. Selain karena kurang bergizi, sering memberikan makanan manis juga dapat merusak kebiasaan makan anak yang sehat.<br />
<br />
"Dikhawatirkan, anak akan lebih suka makan makanan manis dan tidak ingin makan jika diberi makanan dengan rasa yang kurang kuat atau hambar, seperti sayuran dan buah-buahan," jelasnya.<br />
<br />
Arinda mengatakan sebenarnya tidak ada perbedaan lagi antara makanan yang Anda konsumsi dengan makanan untuk anak 1 tahun. Yang berbeda hanyalah besar porsinya dan cara memberikan makanannya.<br />
<br />
Arinda menjelaskan, sangat penting bagi orangtua untuk mendorong anak mencoba berbagai macam rasa dan tekstur makanan sehingga lidah anak tidak asing dengan makanan tertentu.<br />
<br />
"Hal ini dapat mencegah anak dari kebiasaan pilih-pilih makanan," imbuhnya.<br />
<br />
Adapun tipsnya, biarkan anak memilih dan menggenggam sendiri makanannya. Kemudian pada usia sekitar 15-18 bulan, berikan anak sendok atau garpu khusus untuk anak agar ia bisa menyuapi dirinya sendiri.<br />
<br />
Menurut Arinda, makan sendiri dapat melatih koordinasi antara mata, tangan, dan mulut anak. Hal ini juga dapat melatih kemandirian anak.<br />
<br />
<b><a href="https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/makanan-untuk-anak-1-tahun/" rel="nofollow" target="_blank">HELLO SEHAT</a></b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-28994292041685399212018-03-13T06:38:00.000+07:002018-03-13T06:38:37.370+07:00Suka Habiskan Waktu Berjam-jam Depan Layar? Waspadalah Kanker Usus<b>APABILA</b> Anda termasuk orang yang kerap menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar kaca seperti televisi dan laptop, sebaiknya mulai sekarang dikurangi.<br />
<br />
Pasalnya, dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris, didapati temuan bahwa terlalu sering menonton televisi, misalnya lebih dari 4 jam setiap hari berisiko melahirkan kanker usus dalam tubuh Anda.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWlVWjpb4H4tNbvSFLxVpH4wl-a7BZFYfF2cnqftAsKcFdkMJwKOPtvOXEV56C7t999GZRwoPDGlaViLVkuzKFsaG7QIwAl60_7AnVbj4FSmcPRr-k2ol3eRz8oY3a7BYrUkJ5Y3fCkMM/s1600/Suka+Habiskan+Waktu+Berjam-jam+Depan+Layar+Waspadalah+Kanker+Usus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="635" data-original-width="960" height="263" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWlVWjpb4H4tNbvSFLxVpH4wl-a7BZFYfF2cnqftAsKcFdkMJwKOPtvOXEV56C7t999GZRwoPDGlaViLVkuzKFsaG7QIwAl60_7AnVbj4FSmcPRr-k2ol3eRz8oY3a7BYrUkJ5Y3fCkMM/s400/Suka+Habiskan+Waktu+Berjam-jam+Depan+Layar+Waspadalah+Kanker+Usus.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi kanker (source: <a href="https://cdn.pixabay.com/photo/2014/07/11/14/49/cancer-389921_960_720.jpg" rel="nofollow" target="_blank">pixabay</a>)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Alasannya, terlalu banyak duduk di depan layar memuat Anda kurang bergerak sehingga rentan menstimulasi lahirnya berbagai penyakit, salah satunya kanker usus besar.<br />
<br />
Tim peneliti dari Inggris telah meneliti konsistensi hubungan aktivitas fisik dan kanker usus dengan sampel penelitian yang lebih besar, yaitu berjumlah 430.000 pria dan wanita.<br />
<br />
Hasilnya, gaya hidup kurang bergerak (sedentari) seperti menonton televisi terlalu lama dan penggunaan komputer yang berlebihan dikaitkan dengan 35 persen peningkatan risiko kanker usus pada pria. Namun, hal ini tidak berlaku pada wanita.<br />
<br />
"Menonton televisi mungkin terkait dengan perilaku lain, seperti merokok, minum dan makan camilan lebih banyak, dan kita tahu bahwa hal-hal ini dapat meningkatkan risiko kanker usus besar," papar ketua peneliti dr Neil Murphy seperti dilansir <a href="https://www.independent.co.uk/life-style/tv-binge-watching-bowel-cancer-men-risk-increase-television-london-study-a8247831.html" rel="nofollow" target="_blank">Independent.co.uk</a>.<br />
<br />
Murphy menambahkan bahwa jarang beraktivitas fisik juga sering dikaitkan dengan penambahan berat badan dan penumpukan lemak dalam tubuh.<br />
<br />
"Kelebihan lemak tubuh dapat mempengaruhi kadar hormon dan zat kimia lainnya yang mempengaruhi proses pertumbuhan sel dan bisa meningkatkan risiko kanker usus," kata Murphy.<br />
<br />
Emma Shields dari Cancer Research UK mengatakan bahwa kanker usus biasanya berawal dari usus besar atau bagian rektum.<br />
<br />
"Jika kanker ini dideteksi lebih awal, lebih dari 99 persen orang akan selamat dari peyakit ini setidaknya mereka bisa bertahan hingga 5 tahun," papar Emma Shields.<br />
<br />
Mengetahui apa yang tidak normal pada tubuh dan memeriksakannya ke dokter adalah langkah yang baik. Hal yang tak biasa tersebut memang belum tentu gejala kanker, namun mendiagnosis dan mengobatinya lebih awal dapat membuat perbedaan nyata.<br />
<br />
Penelitian yang dipublikasikan di <a href="https://www.nature.com/articles/bjc2017496.epdf?referrer_access_token=syag_n-MIGEvVysiLZDwx9RgN0jAjWel9jnR3ZoTv0M809jpP9-RAWf90bErg9KJomCfFqtVeft2DZ1_237O3DE85edyGp2GIK8fTpbcEHvblXtQwobDgxsJQT9lYKXqkVytJx0Rg-NnmNtsR2ILI-NeAFVXN_iOwsU5ZwKRVVdbua-F-h_dPQRBJvj7I3igcLooHZg2tS9tm5_JpeKL65pkVzyzI5ueSctj4VGIDLjemiHIp7DZbgS2pQ2G5nB_Viih8-DKDaUkSOBNRHZuF1LwEr0bpjnCqeIuuIqombs_1vW98jED8muZhjL-Kp5ZGQK97sYibL4jFqUzrOqKlg%3D%3D&tracking_referrer=www.huffingtonpost.co.uk" rel="nofollow" target="_blank">British Journal of Cancer</a> ini merupakan salah satu yang terbesar sampai saat ini untuk menganalisis hubungan antara kanker usus dan aktivitas fisik yang kurang.<br />
<br />
Namun, menurut Paul Pharoah seorang profesor epidemiologi kanker dari University of Cambridge bukan menonton televisi yang menyebabkan kanker, tetapi durasi waktunya.<br />
<br />
"Temuan dari penelitian ini bukanlah hal yang baru. Sudah lama diketahui bahwa aktivitas fisik terkait dengan penurunan risiko kanker usus besar, dan penelitian ini menegaskan hubungan ini," tambahnya.<br />
<br />
Salah satu hal menarik dari hasil studi ini adalah menonton televisi memberi pengaruh lebih besar pada kejadian kanker. Ini karena di televisi kita melihat iklan-iklan makanan tidak sehat.<br />
<br />
Riset yang dilakukan Linda Bauld dari Cancer Research UK mengatakan bahwa mereka yang menonton televisi dengan tayangan iklan cenderung mengonsumsi minuman ringan dan 65 persen lebih besar kemungkinannya untuk mengasup makanan cepat saji. Akibatnya tentu berat badan akan bertambah.<br />
<br />
"Sangat menarik bahwa hanya pria yang banyak menonton televisi yang memiliki risiko kanker usus besar, tapi bukan wanita. Riset ini tidak melihat secara langsung, tapi bisa juga karena pria mungkin merokok, minum dan makan lebih tidak sehat daripada wanita saat menonton TV," tukasnya.<br />
<br />
<b>NURSELINAWATI</b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-81072763508439251382018-03-12T09:30:00.000+07:002018-03-19T10:21:37.289+07:00Bersin Jangan Ditahan Atau Bisa Fatal Akibatnya, Perlu Diketahui Anak<b>BERSIN.</b> Memang melegakan dan kelihatannya simpel. Tapi tahukah kita ternyata bersin dengan cara yang salah bisa berakibat fatal. Ini juga perlu diketahui ananda di rumah.<br />
<br />
Seringkali kita melihat anak-anak bersin. Namun kita perlu memastikan bahwa mereka telah memahami cara bersin dengan benar. Pada kenyataannya, tidak sedikit pula orang dewasa yang keliru dalam praktik bersin ini.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyKH-dKL3T2eFzkrif1EJzKfM3WqZk2Qxn4GOL_VkvUrx8nTxEBM5eCzMgs5rtOKzqafaJQ7m_of8iihduojn7XQZjDcGLp1wWT04cQXBX2B5-us4XM5yWcGw2ygi6o6h6qP8tDeDIUoc/s1600/Bersin+Jangan+Ditahan+Atau+Bisa+Fatal+Akibatnya%252C+Perlu+Diketahui+Anak.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="268" data-original-width="433" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyKH-dKL3T2eFzkrif1EJzKfM3WqZk2Qxn4GOL_VkvUrx8nTxEBM5eCzMgs5rtOKzqafaJQ7m_of8iihduojn7XQZjDcGLp1wWT04cQXBX2B5-us4XM5yWcGw2ygi6o6h6qP8tDeDIUoc/s320/Bersin+Jangan+Ditahan+Atau+Bisa+Fatal+Akibatnya%252C+Perlu+Diketahui+Anak.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bersin tutup mulut (source: <a href="https://www.pexels.com/photo/adult-dark-depressed-face-262218/" rel="nofollow" target="_blank">pixabay</a>)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Meskipun bersin sebagai respon alami tubuh terhadap sebuah rangsangan pada organ pernapasan. Namun kita tetap perlu memastikan bahwa bersin yang terjadi tersebut benar-benar terkondisi dengan baik.<br />
<br />
Orangtua perlu tahu tata cara bersin yang sehat dan sesuai dengan kaidah medis yang <i>safety</i>. Anak-anakpun mesti memahaminya karena tak jarang si kecil mengabaikan adab bersin yang benar. Bahkan seringkali dianggap sepele.<br />
<br />
Sebab, pada kondisi tertentu, biasanya kita bahkan anak-anak memilih untuk menahan bersin. Padahal, menahan bersin apalagi dengan cara yang kurang tepat bisa berdampak buruk bagi tubuh.<br />
<br />
Lantas bagaimana seharusnya cara bersin yang benar? Seperti dilansir <a href="https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/health-news/The-right-way-to-sneeze/articleshow/47081076.cms" rel="nofollow" target="_blank">Times of India</a>, langkah bersin pertama adalah Anda harus membuka mulut dan mata tertutup.<br />
<br />
Pola mulut terbuka dan mata terpejam ini bukan mengada-ada. Kedua hal tersebut dapat membantu tubuh memberikan tekanan pada hidung, sehingga udara keluar dengan baik tanpa hambatan berarti.<br />
<br />
Jika mulut atau mata tertutup, Anda akan merasakan situasi abnormal. Bersin bisa jadi menyakitkan dan memberikan rasa tak nyaman pada tenggorokan atau langit-langit mulut. Hindarilah anomali ini dengan bersikap rileks untuk mengimbangi respon tubuh.<br />
<br />
Ketika sedang flu atau mengalami hidung tersumbat, tata cara bersin juga harus diperhatikan. Ada tekhnik yang harus dipahami agar bersin berjalan sukses dan menyenangkan semua pihak.<br />
<br />
Jangan asal memuncratkan ingus ke ruang bebas sambil mengusap leleran yang tersisa di antara mulut atas dan kedua lubang hidung Anda dengan telapak tangan luar. Gaya bersin seperti ini tentu kurang elok. Apalagi sampai menjulurkan ujung lidah keluar karena penasaran sekedar untuk mengecap rasanya.<br />
<br />
Sebenarnya tata cara mengeluarkan ingus dikala flu terbilang sederhana. Tak memerlukan skill khusus atau ajian tertentu. Anda hanya cukup menyediakan <i>tissue</i> atau sapu tangan untuk membersihkan sisa lelehannya. Langkahnya, tutuplah salah satu lubang hidung ketika bersin.<br />
<br />
Dalam hal ini tutuplah lubang hidung yang tidak tersumbat, agar lendir pekat dan tebal yang mengganjal pada hidung yang tersumbat bisa keluar secara seksama dan hidung lebih legah.<br />
<br />
Agar selalu terawat, sisihkanlah waktu untuk merutinkan membersihkan kotoran hidung yang telah mengering. Caranya pun sangat sederhana.<br />
<br />
Sebaiknya hindari pakai telunjuk apalagi jempol, tapi gunakanlah jari kelingking Anda merogoh ke dalam lubang hidung untuk mengais sisa-sisa kotoran. Jangan bertindak arogan dan memasukkan dengan anarkis sebab bisa melukai kulit dalam.<br />
<br />
Selain itu, pun harus pastikan bahwa kuku jari kelingking Anda sudah dipotong bersih dari virus atau debu sehingga penjelajahan yang dilakukan tak menimbulkan gangguan tekhnis di dalam rongga hidung.<br />
<br />
Tentu saja kerja ini membutuhkan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa karena Anda mencari sesuatu yang tak nampak di depan mata. Antara <i>maujud</i> dan niskala. Yah, semacam perburuan yang penuh misteri.<br />
<br />
Memang tak pasti. Anda sedang memburu benda mini bahkan tak lebih besar dari sebiji beras yang hanya bisa dirasakan oleh jari dan kulit tipis ari di dinding rongga hidung. Perburuan yang membutuhkan keuletan dan kepekaan.<br />
<br />
Karena itu, sangat perlu sinergi dalam semua aspek-aspek tersebut agar terjadi harmoni yang akhirnya nanti bisa membuahkan hasil manis.<br />
<br />
<b>Akibat Fatal Bersin Tutup Hidung</b><br />
<br />
Sekali lagi, bersinlah dengan mulut terbuka dan penuh relaksasi yang mendalam. Karena menahan bersin bisa menyebabkan kerusakan tenggorokan, pecahnya gendang telinga, hingga pecahnya pembuluh darah pada otak.<br />
<br />
Contoh nyata terjadi pada seorang pria berusia 34 tahun di Leicester, Inggris. Pria tersebut mengalami kerusakan tenggorokan saat mencoba untuk menahan bersin dengan cara menjepit hidung dan menutup mulutnya.<br />
<br />
Karena ditahan, tekanan tersebut menyobek selaput tipis yang ada di tenggorokan. Dia mengalami kerusakan telinga yang parah dan jelas fatal.<br />
<br />
Pria malang yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, bahwa dirinya merasakan sensasi pecah di lehernya ketika hal itu terjadi. Seketika, ia merasakan sakit serta kesulitan menelan dan bicara.<br />
<br />
Setelah dokter melakukan pemeriksaan, mereka menemukan adanya pembengkakan dan nyeri pada bagian tenggorokan dan leher pria tersebut.<br />
<br />
Berita yang dilansir dari <a href="https://www.telegraph.co.uk/science/2018/01/15/dont-hold-sneeze-warn-doctors-could-death/" rel="nofollow" target="_blank">Telegraph</a> itu, menyebutkan bahwa hasil rontgen menemukan bahwa sejumlah udara merembes dari pipa udara ke selaput tipis di leher sang anak muda.<br />
<br />
Pria tersebut pun harus makan melalui selang untuk beberapa waktu selama penyembuhan selaput di tenggorokannya. Setelah menghabiskan waktu satu minggu di rumah sakit, pria tersebut bisa pulang ke rumah untuk pemulihan.<br />
<br />
Para dokter dari Departemen THT Leicester Royak Infimary menyampaikan bahwa menahan bersin agar tak keluar lewat hidung dan mulut adalah tindakan yang berbahaya dan harus dihindari.<br />
<br />
Meskipun kasus ini jarang dan tidak biasa, namun dokter menyarankan kita untuk berhati-hati. Dalam jurnal <a href="http://casereports.bmj.com/content/2018/bcr-2016-218906.full" rel="nofollow" target="_blank">BMJ Case Reports</a>, disampaikan bahwa bersin juga bisa merusak telinga bahkan menimbulkan pembengkakan pembuluh darah.<br />
<br />
Nah, sahabat Parentnial, mulai sekarang jangan pernah anggap remeh kesehatan telinga dengan selalu memperhatikan cara bersin yang benar. Termasuk terhadap anak-anak kita.<br />
<br />
<b>YACONG B. HALIKE</b>Parentnialhttp://www.blogger.com/profile/03875160587909762748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-80921778640896406862018-02-14T23:40:00.002+07:002018-02-14T23:40:59.556+07:00Riset Terbaru Temukan Cara Sederhana Turunkan Berat Badan, Mau? Menurunkan berat badan bisa dimulai dari mengubah kebiasaan sederhana, seperti kebiasaan makan.<br />
<br />
Dalam sebuah penelitian ilmiah, didapati bahwa ternyata makan secara perlahan dan tidak terburu-buru bisa menjadi kunci keberhasilan menurunkan berat badan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuyGkD704ctYKIR9X_ko__rt92iM8oZqwmp8qdpsQLmx8P6t2w7ClTScidMty1zBHnT02X7mLwDF8b1tFGyjj6AISseaf7a_ILm5f_BlXgCajFsvLkUUo6saY027D6lF8RzlAxrt1Nd_U/s1600/Mau+Turunkan+Berat+Badan+dengan+Mudah+Perbaiki+Cara+Makan.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuyGkD704ctYKIR9X_ko__rt92iM8oZqwmp8qdpsQLmx8P6t2w7ClTScidMty1zBHnT02X7mLwDF8b1tFGyjj6AISseaf7a_ILm5f_BlXgCajFsvLkUUo6saY027D6lF8RzlAxrt1Nd_U/s400/Mau+Turunkan+Berat+Badan+dengan+Mudah+Perbaiki+Cara+Makan.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi makanan (source: Pexels)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Penelitian yang dilansir <i><b><a href="http://blogs.bmj.com/bmjopen/2018/02/12/slow-eating-speed-may-be-linked-to-weight-loss/" target="_blank">The Journal BMJ Open</a></b></i> itu menyebutkan dari 60.000 subjek yang diteliti, mereka yang makan perlahan memiliki risiko obesitas 42 persen lebih sedikit, daripada mereka yang makan terburu-buru.<br />
<br />
Sementara mereka yang makan dengan kecepatan normal memiliki risiko obesitas 29 persen lebih sedikit.<br />
<br />
Di samping itu, mereka yang makan dengan kecepatan normal atau lambat memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil. Perbedaannya sekitar 0,21-0,41cm.<br />
<br />
Sebagai bahan penelitian, para pakar juga menganalisa data asuransi kesehatan orang-orang yang menderita diabetes di Jepang, dan rutin melakukan pemeriksaan antara 2008-2013.<br />
<br />
Kebiasaan-kebiasaan makan ditanyakan kepada mereka termasuk jika ada yang melakukan diet.<br />
<br />
Berat mereka kemudian dihitung dari Indeks Massa Tubuh (BMI) dan lingkar pinggang.<br />
<br />
Sebanyak 22.070 orang kerap makan secara terburu-buru, 33.455 makan dengan kecepatan normal, dan 4.192 makan dengan kecepatan lambat.<br />
<br />
Pada akhir penelitian, lebih dari setengah partisipan mengubah kebiasaan makan mereka.<br />
<br />
Seperti makan terburu-buru, ngemil setelah makan malam, dan makan berat dalam dua jam sebelum pergi tidur selama lebih dari tiga kali seminggu.<br />
<br />
Kebiasaan-kebiasaan tersebut sangat erat dengan risiko kelebihan berat badan. Sementara, kebiasaan melewati sarapan ternyata tidak terlalu berkaitan dengan obesitas.<br />
<br />
"Mengurangi kecepatan makan bisa efektif dalam menghindari obesitas dan menurunkan risiko kesehatan," ujar seorang peneliti dalam riset itu.<br />
<br />
<b>MUNAWWARAH</b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-46919169278976991462018-02-09T10:00:00.000+07:002018-02-09T15:54:01.360+07:00Bayi Gizi Buruk Akibat Susu Kental Manis, DPR Minta Transparansi dari ProdusenKetua Komisi IX DPR RI bidang Kesehatan, Dede Yusuf meminta produsen transparan dalam memberikan informasi komposisi zat yang terkandung dalam makanan dan minuman kemasan, terutama yang banyak dikonsumsi anak-anak.<br />
<br />
Himbauan ini disampaikan saat menyikapi sejumlah balita yang menderita gizi buruk akibat mengkonsumsi susu kental manis baru-baru ini.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGXfqtDMzxPhmznUpv4t6Zv3iomzW4k6K8foCigEBPRAnK9NuBXy_biK1a10JBeMC3ESRwqamDqfWkKjDBL65DuK4FXIhCHIXui285OhYt_6cAQRAnQBAAFIBKzlSJXyFVfniSSBHzsdI/s1600/susu+manis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="526" data-original-width="960" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGXfqtDMzxPhmznUpv4t6Zv3iomzW4k6K8foCigEBPRAnK9NuBXy_biK1a10JBeMC3ESRwqamDqfWkKjDBL65DuK4FXIhCHIXui285OhYt_6cAQRAnQBAAFIBKzlSJXyFVfniSSBHzsdI/s400/susu+manis.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Susu kental manis (source: Pixabay)</td></tr>
</tbody></table>
Tiga kasus gizi buruk akibat kesalahan asupan makanan ini ditangani RS Bahteramas Kendari, dan satu kasus ditemukan di Batam.<br />
<br />
“Produsen harus mencantumkan informasi produk dengan sangat detail pada label, digunakan untuk apa, batas usia penggunaan, lalu akibat-akibat bila dikonsumsi oleh anak,” jelas anggota dari Fraksi Demokrat ini.<br />
<br />
Label yang memuat informasi produk yang sangat jelas ini akan memberikan pengetahuan kepada pembeli boleh atau tidak produk tersebut digunakan untuk anak.<br />
<br />
Ia menambahkan, saat ini edukasi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah masih lemah. Sosialisasi Program Germas belum optimal dan belum dapat menjangkau hingga ke pelosok tanah air.<br />
<br />
Menurutnya, bila sosialisasi dan edukasi hanya dilakukan melalui media televise saja, hasilnya tidak akan optimal.<br />
<br />
“Akan lebih baik bila bila mengoptimalkan edukasi melalui sekolah, melalui posyandu atau PKK yang memang langsung menyentuh masyarakat. Informasi-informasi krusial seperti susu kental manis ini dapat disampaikan dengan lebih menyeluruh,” imbuh Dede.<br />
<br />
Frisian Flag, salah satu merek yang memasarkan produk susu kental manis di Indonesia saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu membantah bahwa susu kental manis dapat menyebabkan anak kurang gizi.<br />
<br />
“Banyak faktor yang menyebabkan anak kurang gizi. Susu kental manis sendiri merupakan produk yang sudah teruji oleh BPOM,” ujar Andrew Saputro , Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia.<br />
<br />
Dilain pihak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui situs resminya www.idai.or.id telah melarang pemberian susu kental manis untuk anak-anak.<br />
<br />
Dijelaskan oleh Dr. Damayanti, Sp.A(K), Ph.D, anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik PP IDAI, susu kental manis mengandung gula yang tinggi dan sedikit protein.<br />
<br />
Gula, apabila dikonsumsi secara berlebih oleh anak dapat beresiko bagi kesehatan mereka.<br />
<br />
Kata Damayanti, salah satu jenis susu kental manis yang dijual secara komersil menuliskan dalam satu takar porsi (4 sendok makan) memasok 130kkal, dengan komposisi gula tambahan 19 gram dan protein 1 gram.<br />
<br />
Maka jika dikonversikan dalam kalori, 19gram gula sama dengan 76kkal.<br />
<br />
"Kandungan gula dalam 1 porsi susu kental manis tersebut lebih dari 50% total kalorinya, jauh melebihi nilai rekomendasi gula tambahan yang dikeluarkan oleh WHO,” jelas Damayanti.<br />
<br />
<b><a href="http://www.industry.co.id/read/25532/bayi-gizi-buruk-akibat-susu-kental-manis-dpr-minta-transparansi-dari-produsen" target="_blank">INDUSTRY.C</a>O.ID</b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-64925913111263797912017-10-04T11:00:00.000+07:002017-10-04T14:22:56.991+07:00Anda Punya Risiko Diabetes? Makanlah Karbohidrat Paling Akhir<b>SULIT</b> rasanya untuk menghindari kombinasi antara karbohidrat (semisal nasi) dengan daging dan sayur dalam waktu bersamaan.<br />
<br />
Namun, bagi Anda yang kini sedang mengalami masalah keseimbangan gula darah, mengatur waktu untuk mengonsumsi jenis asupan tadi bisa menjadi cara mendapatkan tubuh yang lebih sehat.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMvVus_PNyVa6dZOhnkFpfjPj4Ab6vUHmK1FOM03dtqN-L8ySTycW3JQ6vHqw497WtJPUJUW03jrxb1lgm34sAvqFKcy1xN5xsIuDTdYTum9BgwEoCu0_e7nhthVs2BjkHgC6FgLpmAYc/s1600/diabetes.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="557" data-original-width="768" height="464" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMvVus_PNyVa6dZOhnkFpfjPj4Ab6vUHmK1FOM03dtqN-L8ySTycW3JQ6vHqw497WtJPUJUW03jrxb1lgm34sAvqFKcy1xN5xsIuDTdYTum9BgwEoCu0_e7nhthVs2BjkHgC6FgLpmAYc/s640/diabetes.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>MARAZE/SHUTTERSTOCK</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal akademis BMJ Open Diabetes Research & Care, makan karbohidrat di akhir sesi makan adalah strategi sederhana namun dapat diandalkan untuk menjaga gula darah tetap stabil.<br />
<br />
Gula darah yang stabil penting untuk menjaga kesehatan yang baik dan berat badan yang sehat.<br />
<br />
Penelitian yang dipimpin oleh Louis J. Aronne MD, FACP, Profesor Penelitian Metabolik di Pusat Kontrol Berat Komprehensif di Weill Cornell Medical College New York mencoba memenuhi kurangnya data ilmiah tentang ‘bagaimana Anda makan akan mempengaruhi gula darah’.<br />
<br />
Tim peneliti yang terdiri ilmuwan dari Weill Cornell, Columbia University dan Boston Children's Hospital itu merekrut 16 orang dewasa setengah baya dengan diabetes tipe 2 untuk makan makanan yang mengandung protein, sayuran, dan karbohidrat.<br />
<br />
Masing-masing mereka selama 3 hari, peserta diminta untuk melakukan 3 strategi makan dengan cara berikut:<br />
<br />
<br />
<ul>
<li>- Makan karbohidrat lebih dahulu, 10 menit kemudian diikuti dengan makan protein dan sayuran.</li>
<li>- Protein dan sayuran dahulu, 10 menit kemudian baru makan karbohidrat.</li>
<li>- Protein, sayuran, dan karbohidrat semuanya disajikan pada waktu bersamaan.</li>
</ul>
<br />
<br />
Selama penelitian, kadar gula darah peserta selalu diukur sebelum mereka makan, kemudian setiap 30 menit dan 180 menit setelah makan.<br />
<br />
“Hasilnya cukup menakjubkan,” kata rekan peneliti Dr. Arrone, Alpana Shukla, MD, MRCP, asisten profesor penelitian di bidang kedokteran dan direktur penelitian klinis di Weill Cornell.<br />
<br />
"Mengonsumsi karbohidrat di akhir sesi makan menghasilkan kadar gula darah 53,8 persen lebih rendah ketimbang mengonsumsi karbohidrat di awal sesi makan, dan 40,4 persen lebih rendah ketimbang memakan karbohidrat bersamaan dengan asupan lain," katanya.<br />
<br />
“Itu berarti, mengatur waktu makan karbohidrat memiliki dampak signifikan pada kadar gula darah.”<br />
<br />
Para periset mencatat bahwa kadar insulin secara signifikan juga lebih rendah saat orang-orang mengonsumsi karbohidrat di akhir makan.<br />
<br />
Karena insulin diperlukan untuk metabolisme gula darah, tim menilai bahwa mengonsumsi karbohidrat pada akhir makanan membuat tubuh memerlukan lebih sedikit insulin.<br />
<br />
Shukla mengatakan bahwa struktur tepung karbohidrat yang dikonsumsi di akhir sesi makan ini dapat menjadi dasar untuk mengurangi dosis obat-obatan, termasuk insulin, untuk pengelolaan diabetes tipe-2.<br />
<br />
Ada kemungkinan bahwa strategi makan ini juga dapat membantu Anda menghindari kenaikan berat badan, karena tingkat insulin yang lebih tinggi terkait dengan penambahan berat badan.<br />
<br />
Meski penelitian lebih lanjut diperlukan, nampaknya tim peneliti telah yakin bahwa cara ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk membantu menstabilkan kadar gula darah dan menjaga kesehatan.<br />
<br />
<b>Source:</b> <i>Reader's Digest</i> via <i><a href="http://lifestyle.kompas.com/read/2017/10/04/120000220/punya-risiko-diabetes-makanlah-karbohidrat-paling-akhir" target="_blank">Kompas</a></i>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-15080335423731230472017-03-20T00:00:00.001+07:002017-11-22T23:37:08.466+07:00Penelitian Buktikan Kebenaran Hadits Nabi tentang Rahasia Sehat dan Awet Muda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<b>DALAM</b> agama Islam, umatnya dianjurkan selalu berbuat baik dan membangun bersilaturrahim karena sarat dengan faedah.<br />
<br />
Bahkan, Nabi Muhammad SAW yang diketahui hanya sakit sekali selama hidupnya, sangat menganjurkan silaturrahim dan selalu berbuat baik karena bikin awet muda alias panjang umur. Tidak percaya?<br />
<br />
Pada sebuah hadits yang berkedudukan sempurna (sahih) diriwayatkan oleh Ahmad (6/159) dari Muhammad bin Mihzam, dari ‘Abdurrahmaan bin Al-Qaasim, dari Aisyah RA, bahwa Nabi Muhammad Rasulullah <i>Shallallaahu 'Alaihi Wassalam</i> bersabda yang artinya:<br />
<br />
<i>“Barangsiapa yang diberikan bagian dari kelemah-lembutan, sungguh ia telah diberikan bagian kebaikan dari dunia dan akhirat. Menyambung silaturahim, akhlak yang baik, dan bertetangga yang baik akan memakmurkan negeri-negeri dan menambah umur-umur”. </i><br />
<i><br /></i>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd452xSBQkYqJteB4NvYkykBkXUOC884ZygSFgIEiAQWHJpZVAs1PUl-53Hg_ugidiv8u1Yj9ViUyaKAy0As05u9hC_TI4sgUfXAIxem4gS4OINn4ueIKUXtLkS_Pc8EJTP2eQYzllczs/s1600/Penelitian+Ini+Buktikan+Kebenaran+Hadits+Nabi+Tentang+Rahasia+Awet+Muda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Image property by Pixabay.com" border="0" height="470" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd452xSBQkYqJteB4NvYkykBkXUOC884ZygSFgIEiAQWHJpZVAs1PUl-53Hg_ugidiv8u1Yj9ViUyaKAy0As05u9hC_TI4sgUfXAIxem4gS4OINn4ueIKUXtLkS_Pc8EJTP2eQYzllczs/s640/Penelitian+Ini+Buktikan+Kebenaran+Hadits+Nabi+Tentang+Rahasia+Awet+Muda.jpg" title="Image property by Pixabay.com" width="640" /></a></div>
Jadi, kelembutan, kasih sayang, dan perbuatan baik lainnya dapat panjangkan umur, melimpahkan rejeki bahkan dapat memakmurkan suatu negeri. Pesan Nabi tersebut tidaklah mengada-ada, bahkan telah dibuktikan sebuah riset ilmiah.<br />
<br />
Dalam studi terbaru diketahui bahwa ternyata perbuatan baik dan akhlak yang mulia akan memanjangkan umur dan bikin awet muda. Studi tersebut dirangkum oleh David Hamilton, penulis buku <i>The Five Side Effects Of Kindness.</i><br />
<br />
Doktor di bidang kimia organik itu banyak mempelajari studi yang menunjukkan bahwa berbuat baik sangat bermanfaat bagi tubuh dan psikis seseorang.<br />
<br />
"Banyak riset telah menunjukkan bahwa memberi dan menerima kebaikan mampu meningkatkan sistem imun, membuat tubuh lebih kebal penyakit, termasuk memperlambat pembentukan kerut," kata Hamilton dikutip <b><i>Keluargapedia.com</i></b> dari <i><a href="http://www.dailymail.co.uk/femail/article-4329810/The-amazing-anti-ageing-power-kindness.html" rel="nofollow" target="_blank">Daily Mail.</a></i><br />
<br />
Studi serupa yang dilakukan oleh para psikolog dari University of California, juga telah membuktikan bahwa berbuat baik efektif menekan tingkat depresi.<br />
<br />
Tim tersebut mengujinya pada sekelompok orang yang diminta melakukan lima jenis kebaikan berbeda secara terus menerus selama enam pekan.<br />
<br />
Hamilton menjelaskan, kelompok molekul tidak stabil alias radikal bebas menghasilkan stres oksidatif yang menyebabkan reaksi fisiologis pengerasan arteri, kehilangan memori, juga penuaan.<br />
<br />
Dengan berbuat baik, menurut penelitian ilmiah tersebut, tubuh akan menghasilkan oksitosin yang melawan radikal bebas tersebut.<br />
<br />
Hamilton menganjurkan untuk terlebih dulu berbuat baik kepada orang terdekat seperti pasangan dan keluarga, baru menerapkannya pada lingkungan yang lebih luas.<br />
<br />
"Berbuat baik adalah perekat hubungan. Bagian terhebatnya, kegiatan yang bermanfaat bagi tubuh ini amat menular, memicu orang lain untuk ikut melakukannya," ujar penelitian itu.<br />
<br />
Adapun wujud kebaikan itu bisa berupa apa saja, seperti berterima kasih, mendengarkan, memuji, memberi hadiah, berkata baik dan lembut, hingga aksi sosial seperti sedekah infak untuk kalangan dhuafa.<b> (NURSELINA)</b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.com