tag:blogger.com,1999:blog-47038753510557239652024-02-22T23:12:11.176+07:00Parentnial.com | Situs Berita Parenting Indonesia | keluargapediaParentnial.com media situs blog portal berita keluarga parenting Indonesia, milenial, keluargapedia, ensiklopedi online keluarga, islamic parenting, kisah nyata dan tipsKeluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comBlogger26125tag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-44822867501031229582021-08-16T15:15:00.004+07:002021-08-16T20:36:15.929+07:00Sunpride Jaga Kualitas Buah Tetap Segar Mulai dari Benih<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnAuuYMULD71ez9MfbzM-jvu_M0gqCprc9opHLYwa2biVQK6mVhq4eoMtk1ngWF37jsQm3F1hovaVifWSeDJ6BMsBupfs81FYU-ocnIPjYYAEQblEfCwdXIiqYYJwzl9IqgzMInZKky64/s810/buah+sunpride.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="421" data-original-width="810" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnAuuYMULD71ez9MfbzM-jvu_M0gqCprc9opHLYwa2biVQK6mVhq4eoMtk1ngWF37jsQm3F1hovaVifWSeDJ6BMsBupfs81FYU-ocnIPjYYAEQblEfCwdXIiqYYJwzl9IqgzMInZKky64/s16000/buah+sunpride.png" /></a></div><br />JAKARTA - Buah buahan yang kita nikmati setiap hari memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan, mengingat kandungannya yang sarat dengan vitamin dan saripati gizi alami yang sangat baik untuk tubuh. <p></p><p><br /></p><p>Namun, ternyata, untuk memastikan buah itu tetap segar hingga tiba tersaji di meja hidangan dan aman untuk dikonsumsi bukanlah pekerjaan mudah. Butuh ketelitian, kejelian dan manajemen kerja yang tidak sederhana. Hal ini seperti disampaikan Presiden Direktur PT Sewu Segar Nusantara Cindyanto Kristian. </p><p><br /></p><p>Seperti diketahui, PT Sewu Segar Nusantara adalah pemilik brand Sunpride dengan jaringan distribusi nasional yang memproduksi buah-buahan berkualitas dalam budayanya menjaga kesehatan keluarga Indonesia. </p><p><br /></p><p>"Kualitas sangat penting buat kami, karena itu menjaga kualitas buah segar itu harus dimulai dari pemilihan benih. Pemilihan benih ini yang paling penting sebenarnya. Kami harus memastikan bahwa buah buah yang kami produksi adalah benih benih terbaik," kata Cindyanto Kristian dalam acara Media Gathering "Buah Bisa Tingkatkan Imunitas, Hoax atau Fakta" Sunpride <i>#PilihanTerpercaya</i> digelar secara virtual, Senin (16/8/2021). </p><p><br /></p><p>Bukan hanya soal pemilihan benih, kata Cindyanto, Sunpride juga amat sangat memperhatikan soal pengelolaan di masa tanam dengan memperhatikan berbagai hal yang berkenaan dengan kebutuhan budidaya buah yang sehat dan berkulitas. </p><p><br /></p><p>"Setelah ditanam tentu tidak bisa lansung dipanen, namun membutuhkan waktu berbulan bulan. Bahkan ada tanaman tertentu yang membutuhkan waktu bertahun tahun. Kami pelihara dengan baik," katanya. </p><p><br /></p><p>Ketelitian Sunpride tidak berhenti di situ, saat pemanenan juga mengalami proses yang terbilang rumit dan ketat mulai dari menentukan waktu yang tepat untuk memamen, bagaimana cara memanen yang benar hingga pada proses pencucian buah. </p><p><br /></p><p>Pun demikian pula dalam pengemasan dan menyiapkannnya untuk selanjutnya dididistribusikan ke jaringan toko yang ada. Menurut Cindyanto, hal tersebut menjadi perhatiannya untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga. </p><p><br /></p><p>"Kami sangat memperhatikan bagaimana mendistribusikan ke toko toko sehingga bisa hadir di rumah bapak ibu sekalian. Kami harus menjaga kualitas dari setiap tahapan ini dengan baik, sehingga kualitas Sunpride selalu terjaga," imbuhnya. </p><p><br /></p><p>Dia mengimbuhkan, pihaknya di Sunpride menjaga kualitas buah produksinya seperti layaknya menjaga seorang bayi agar tidak terbuka dan tidak mengalami goresan sehingga ketika sampai ke toko tetap mulus. "Kita mengelola buah ini dengan hati," katanya.</p><p><br /></p><p>Dengan proses yang sangat detail ini, Sunpride pun diakui keandalan dan kredibilitasnya yang ditandai dengan beragam pencapaian sertifikasi bahkan telah diakui kualitasnya oleh dunia internasional. </p><p><br /></p><p>"Sertifikat yang kami sangat sulit dapatkan, ini cuma salah satunya, adalah Good Agricultural Practices (GAP). Itu sertifikat internasional di dunia buah buahan yang paling berat syarat syaratnya. Kami sudah mempunyai itu dan kami mendapatkan dengan persiapan bertahun tahun," katanya. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTYr_D_hAHxOnfPLXojrTJ5MgfJTpF11yO0cUCqDV-WOBvu6WYaBE2Ddfketfj0Fa3bk39zTx6f7N6eeJF5WPigubV9BTkDJvpPj2VHoPXC1Vtgg-S0_YTK924op6DJl7NZjeecU8_0NBr/s1920/cindyanto+kristian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTYr_D_hAHxOnfPLXojrTJ5MgfJTpF11yO0cUCqDV-WOBvu6WYaBE2Ddfketfj0Fa3bk39zTx6f7N6eeJF5WPigubV9BTkDJvpPj2VHoPXC1Vtgg-S0_YTK924op6DJl7NZjeecU8_0NBr/s16000/cindyanto+kristian.jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p>Dengan telah didapatkannya sertifikat internasional tersebut, ada 4 hal yang sudah pasti dimiliki oleh Sunpride, yaitu, pertama, food safety. Kedua, eco family. Ketiga, humanity, dan keempat, freshbility. </p><p><br /></p><p>Cindyanto mengatakan, dengan menganut empat kultur tersebut, Sunpride mendapatkan buah berkualitas yang aman dikonsumsi. Tidak itu saja, Sunpride juga memantapkan posisinya sebagai perusahaan yang turut merawat lingkungan karena menyangkut tanggung jawab pada alam yang telah sudah memberikan kandungannya. </p><p><br /></p><p>Pihaknya pun memastikan pekerja pekerja juga mendapatkan rasa aman dan nyaman bahkan bagi mereka disiapkan rumah ibadah. Dengan prinsip freshbility, Supride juga memastikan kualitas kesegaran buah hingga sampai ke konsumen rumahan. </p><p><br /></p><p>"Kami bangga dengan sertifikat (GAP) ini dan makanya kami bilang kualitas kami terpercaya, itu yang membedakan kami dengan yang lain," tukasnya. </p><p><br /></p><p>Dia menambahkan, Sunpride berkomitmen untuk terus konsisten menjaga kualitas dan tidak pernah lelah untuk terus memperbaiki diri supaya mencapai kualitas yang lebih baik. </p><p><br /></p><p>Hal itu, menurut Cindyanto, penting sekali, apalagi pihaknya punya cita cita tinggi menjadikan Sunpride menjadi buah yang bisa menjadi tuan di negeri sendiri mengingat Indonesia sebagai negara pertanian. </p><p><br /></p><p>Media Gathering "Buah Bisa Tingkatkan Imunitas, Hoax atau Fakta" Sunpride #PilihanTerpercaya digelar secara online ini menghadirkan narasumber tokoh dokter spesialis gizi dr. Florentina M. Rahardja, Sp. GK, serta model, artis dan pemain film Citra Kirana dan dipandu oleh Atry Ovie sebagai host acara.</p>Fiqih Ulyanahttp://www.blogger.com/profile/05229140412513813436noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-25671659397883383292021-08-04T13:25:00.006+07:002021-08-04T15:32:04.630+07:00Negara Harus Hadir Menjamin Hak Fundamental Anak Menyusui<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEjewqN5mZ7ABvbdH23oQaGd3R0IupXkzyhPBEOb8XdCBf8rZWhOWGfNTh663vPcsJ9MKhcCcnbk51x7ZAZW6k4DgD7qEySgWtnNZbg2R5nS2FpwoKfac7BQKENTIGfi9yHVUObcR7dcI/s1280/Foto+7.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="719" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEjewqN5mZ7ABvbdH23oQaGd3R0IupXkzyhPBEOb8XdCBf8rZWhOWGfNTh663vPcsJ9MKhcCcnbk51x7ZAZW6k4DgD7qEySgWtnNZbg2R5nS2FpwoKfac7BQKENTIGfi9yHVUObcR7dcI/s16000/Foto+7.jpeg" /></a></div><br />JAKARTA - Peneliti Utama serta Founder & Chairman Health Collaborative Center (HCC), Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, mengatakan negara harus hadir untuk menjamin hak fundamental anak untuk menyusui. <p></p><p><br /></p><p>Hal ini disampaikan dr. Ray bertepatan dengan momentum Pekan ASI Sedunia di tengah pandemi ini yang mengangkat tema Lindungi ASI Tanggungjawab Bersama. </p><p><br /></p><p>"Menyusui bukan saja tanggungjawab ibu dan anak, berarti ada tanggungjawab perlindungan. Karena, ingat, menyusui itu adalah hal fundamental dalam hal hak asasi anak," kata Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi di acara media brief dalam rangka Pekan Raya ASI Sedunia 2021 secara daring, Rabu (4/8/2021). </p><p><br /></p><p>Dokter yang memiliki pengalaman penelitian laktasi dan nutrisi serta kedokteran kerja ini, menjelaskan, Kalau kita bicara anak usia 0 sampai 6 bulan, mereka tidak mendapatkan makanan lain selain ASI. </p><p><br /></p><p>"Itu artinya, hak anak untuk mendapatkan makanan, dan, makanan satu satunya adalah ASI maka itu harus dilindungi. Siapa yang melindungi? Negara," imbuhnya. </p><p><br /></p><p>Dia menjelaskan, negara harus hadir melindungi hak anak tersebut, yaitu memastikan support system yang melindungi hak fundamental bayi dalam mendapatkan makanan utama dan satu satunya. Menurutnya, hal itu harus bisa dipastikan terlindungi dalam melaksanakan proses perlindungannya adalah terutama kepada ibu. </p><p><br /></p><p>Oleh karena itu, dr Ray pun menungkapkan sekarang momentum yang baik juga untuk mengadvokasi bahwa cuti melahirkan dan cuti menyusui sudah waktunya dinaikkan menjadi 6 bulan. Hal itu, menurutnya, merupakan bentuk pertanggungjawaban negara. </p><p><br /></p><p>Pada kesempatan media brief dalam rangka Pekan Raya ASI Sedunia 2021 itu, HCC memaparkan hasil penelitian kesiapan tenaga kesehatan Indonesia dalam mensukseskan ASI selama pandemi. </p><p><br /></p><p>Dalam penelitiannya yang melibatkan 1004 responden dari 22 provinsi itu, HCC menemukan bahwa 62 persen tenaga kesehatan Indonesia kesulitan mempertahankan ibu menyusui dan memberi ASI eksklusif. </p><p><br /></p><p>Lalu 57 persen fasilitas kesehatan layanan primer tidak memiliki pelayanan antenatal care daring/ telemedicine selama pandemi covid 19. Cukup mencengangkan karena 66 persen tenaga kesehatan di pelayanan primer ini diketahui tidak pernah mendapatkan pelatihan menyusui khusus manajemen laktasi untuk pandemi. </p><p><br /></p><p>Selain itu, didapati data bahwa 42 persen responden mengaku tidak ada ketersediaan informasi tentang menyusui yang aman selama masa pandemi di fasilitas kesehatan mereka bertugas. Searah itu, ada 64 persen fasilitas kesehatan primer tidak punya fasilitas menyusui khusus pasien covid 19.</p><p><br /></p><p>Tim peneliti HCC ini yaitu ada Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, Dr. Levina Chandra Khoe, MPH dan Qisty Afifah Noviyanti, SGz pun memberikan rekomendasi diantaranya praktik konsultasi pemberian ASI harus tetap dilakukan bahkan wajib. Jika tak bisa dilakukan pada faskes, maka secara daring. </p><p><br /></p><p>"Rekomendasi lainnya, harus diberikan kesempatan untuk kunjungan rumah. Jadi, konsuler laktasi itu harus diperbanyak supaya dapat melakukan kunjungan rumah. Indonesia itu adalah salah satu negara dengan angka konsuler laktasi yang sangat rendah," pungkas dr Ray.</p>Fiqih Ulyanahttp://www.blogger.com/profile/05229140412513813436noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-33968674036118239252021-07-29T10:41:00.002+07:002021-08-04T10:59:37.137+07:00Sehat itu Cantik<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg06s3cFUoOdTptkFlph4ZG66SoRxtHU-wzkjZw6k1u1i52fTec_9hyphenhyphenfyQWxXigkQe_-dvSZglJK9YrP1h3uhsX1hK7aNwFkY1hN69jIQPo7g4_O3TfkrFpaQK_x4_jamaAvN91eDwUi-_e/s1189/sepatu.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="790" data-original-width="1189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg06s3cFUoOdTptkFlph4ZG66SoRxtHU-wzkjZw6k1u1i52fTec_9hyphenhyphenfyQWxXigkQe_-dvSZglJK9YrP1h3uhsX1hK7aNwFkY1hN69jIQPo7g4_O3TfkrFpaQK_x4_jamaAvN91eDwUi-_e/s16000/sepatu.JPG" /></a></b></div><b><br />BISA</b> dibayangkan, jika seorang ibu sakit satu hari saja. Cucian menumpuk, rumah berantakan. Bukan berarti suami tidak membantu. Tetapi jika para suami pun memiliki aktivitas di luar rumah, maka sifat membantu itu tidak lebih hanya sekadar semampunya saja.<p></p><p><br /></p><p>Jika di rumah tersebut ada pembantu, tentu saja tidak jadi masalah karena pembantu bisa mengambil peran tersebut. Namun jika tidak, sakitnya ibu satu hari saja berarti menunda banyak pekerjaan, yang pada akhirnya tetap menjadi tanggung jawab ibu di kemudian hari untuk menyelesaikannya.</p><p><br /></p><p>Anggaran kesehatan untuk ibu menjadi penting untuk diadakan dalam sebuah keluarga. Para ibu biasanya sering tidak terlalu peduli, merasa tidak perlu, atau tidak sempat.</p><p><br /></p><p>Bahkan banyak ibu mengatakan tidak ada anggaran. Hal ini perlu diubah dan harus mulai dipersiapkan.</p><p><br /></p><p>Karena itu, para suami juga harus secara proaktif memberikan perhatian mengenai hal ini, misalnya memberi satu hari dalam jangka tertentu bagi para ibu untuk pijat kesehatan atau berbekam. Kemudian secara rutin mengingatkan para ibu untuk mengkonsumsi madu atau habbatusauda, insya Allah dapat membantu menjaga kesehatan ibu.</p><p><br /></p><p>Jadi anggaran kesehatan yang disediakan tidak perlu menunggu ketika ibu jatuh sakit, karena mencegah tentu saja lebih baik dari pada mengobati. Dan biaya untuk mencegah insya Allah masih lebih murah daripada pengobatan.</p><p><br /></p><p><b>Sejak Lajang</b></p><p><br /></p><p>Inilah yang seringkali dilupakan oleh para lajangers (baca: gadis). Yaitu menjaga kesehatan. Para muslimah pasti bercita-cita ingin memiliki anak, tapi ingin tetap aktif dan produktif mengikuti kegiatan-kegiatan dakwah sekalipun anak-anak sudah mengekor.</p><p><br /></p><p>Sayangnya, banyak dari kita yang mengabaikan upaya menjaga kesehatan. Banyak dari kita yang makan sembarangan, tidak memperhatikan makanan yang sehat. Halal sih iya. Tapi thayyib-nya kadang belum tentu.</p><p><br /></p><p>Para lajangers lebih suka makan bakso atau mie ayam daripada gado-gado atau nasi padang. Atau kalau makan sambal gak pake ukuran. Belum lagi aktivitas padat yang tidak diimbangi istirahat cukup.</p><p><br /></p><p>Sikap hidup sehat di masa muda sudah pasti akan mempengaruhi kesehatan di masa berikutnya. Alhasil, ketika sudah menikah, baru punya satu anak, sudah banyak keluhan di sana-sini.</p><p><br /></p><p>Saya teringat sebuah tulisan dari seorang ibu aktivis berputra belasan. Cita-citanya semasa masih gadis adalah ingin menjadi ibu beranak banyak dan sehat. Sangat sederhana. </p><p><br /></p><p>Namun, kini saya pahami bahwa cita-cita itu sungguh mulia. Kesehatan yang bagus tentu bakal sangat mendukung aktivitas pasca-menikah dan melahirkan, yang bukannya tambah sedikit, justru tambah banyak.</p><p><br /></p><p>Perlu juga sejak dini para akhwat melakukan deteksi kesehatan reproduksi sejak dini. Banyak akhwat tidak ngeh ketika haidnya tidak teratur atau selalu sakit ketika datang bulan. Ternyata gejala-gejala yang sangat sering kita jumpai ini ada pengaruhnya terhadap kesehatan reproduksi.</p><p><br /></p><p><b>Sehat Murah Meriah</b></p><p><br /></p><p>Saat ini, upaya menjaga kesehatan sangat mudah dilakukan. Jangan dibayangkan bahwa kita harus mengkonsumsi obat-abatan mahal dari dokter.</p><p><br /></p><p>Pengobatan Islami ala Nabi (thibbun nabawi) saat ini dapat dengan mudah kita jumpai dalam komunitas ikhwah. Keberadaan obat-obat herbal dengan harga terjangkau pun sudah banyak dijumpai.</p><p><br /></p><p>Tinggal bagaimana kita istiqomah mengkonsumsinya. Kebiasaan jelek yang sering menghinggapi kita adalah baru berobat ketika sudah sakit. Dan upaya mencegahnya sering terlupakan. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menjaga kesehatan bukan?</p><p><br /></p><p>Jangan lupakan pula hal-hal kecil yang juga berpengaruh pada kesehatan badan. Mandi secara teratur (untuk mengurangi bau keringat), menyikat gigi (menjaga bau mulut), keramas (iih…nggak lucu kan muslimah punya kutu rambut), menjaga kebersihan busana sampai kaos kaki biar tidak gatal-gatal di badan.</p><p><br /></p><p><b>Ibu Sehat, Menyenangkan Suami</b></p><p><br /></p><p>Islam telah memberi bimbingan, bagaimana menjadi istri yang salehah, sebagaimana ciri-cirinya telah disebutkan dalam hadits Rasulullah ﷺ, bahwa beliau bersabda;</p><p><br /></p><p>قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ</p><p><br /></p><p><i>“Apabila diperintah ia taat, apabila dipandang menyenangkan hati suaminya, dan apabila suaminya tidak ada di rumah, ia menjaga diri dan harta suaminya.” </i>(Riwayat Ahmad dan An-Nasa’i).</p><p><br /></p><p>Upaya menyenangkan hati ketika dipandang suami salah satunya dapat dilakukan ketika seorang ibu dalam kondisi sehat. </p><p><br /></p><p>Dengan menjaga kesehatan sebaik- baiknya, kita bisa menyambut kedatangan suami dengan wajah cerah tanpa banyak keluhan kecapekan seharian plus bau balsem yang menyengat<b>.*/Tulus Kurnia</b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-31802135106530823542021-07-23T16:05:00.004+07:002021-07-23T17:23:06.646+07:00Hi Parents, Kini Hadir IndiKids Persembahan IndiHome untuk Anak Indonesia<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwRBUW7c1jiifmF961tLgEQnfT5JdpmK0UF46OFfJ0RPWIJgcJ_FvuwM3jDvC806-YqdtvH9meMSGXZQQRbGpkJHoJQCSvc7za15FiylD18nBQdRTZM0VHau3TujL0oRqLIgcm7Ataap3N/s1000/indikids.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="454" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwRBUW7c1jiifmF961tLgEQnfT5JdpmK0UF46OFfJ0RPWIJgcJ_FvuwM3jDvC806-YqdtvH9meMSGXZQQRbGpkJHoJQCSvc7za15FiylD18nBQdRTZM0VHau3TujL0oRqLIgcm7Ataap3N/s16000/indikids.jpg" /></a></b></div><b><br />JAKARTA -</b> Menyambut Hari Anak Nasional, IndiHome sebagai layanan fixed broadband yang memiliki pelanggan IPTV (Internet Protocol Television) terbesar di Indonesia meluncurkan channel spesial untuk anak, bernama IndiKids.<p></p><p><br /></p><p>Kanal yang menyajikan tayangan hiburan dan edukasi ini resmi diluncurkan oleh Komisaris Independen Telkom Abdi Negara Nurdin didampingi Direktur Consumer Service Telkom Venusiana, disaksikan Executive General Manager Divisi TV dan Video Telkom A. A. Gede Mayun dan founder Kampung Dongeng Awam Prakoso. </p><p><br /></p><p>Acara juga dihadiri Bayu Skak sebagai produser Kuku Rock You, Candil sebagai pengisi suara Jagur Kuku Rock You, Erwin Gutawa sebagai founder dan produser Di Atas Rata Rata dan Kintani Putrimedya sebagai pengisi suara Heni di series Kuku Rock You pada Jumat, (23/07/2021).</p><p><br /></p><p>Dalam sambutannya, Komisaris Independen Telkom, Abdi Negara menjelaskan bahwa tontonan dapat menjadi tuntunan bagi anak, karena tidak dipungkiri bahwa mereka lebih cepat menyerap informasi dari sebuah konten audio visual. Oleh karena itu, sambungnya, diperlukan konten yang baik dan mendidik untuk mendukung tumbuh kembang seorang anak. </p><p><br /></p><p>"Itulah kekuatan konten yang juga menjadi kekuatan IndiHome TV. Saya yakin para orang tua dapat menjadikan channel IndiKids sebagai alternatif media dan juga sahabat untuk anak," kata Abdi. </p><p><br /></p><p>Dia berharap, semoga IndiKids bisa menjadi langkah baru yang menginspirasi banyak pihak, untuk sama-sama menjaga moral anak bangsa dengan selalu menghadirkan tayangan lokal yang berkualitas dan menginspirasi, tanpa menghilangkan kearifan budaya Indonesia itu sendiri.</p><p><br /></p><p>Direktur Consumer Service Telkom Venusiana juga menjelaskan bahwa channel IndiKids merupakan bukti nyata komitmen IndiHome dalam menyajikan tayangan berkualitas, khususnya untuk anak Indonesia sehingga orang tua tidak perlu khawatir dengan konten yang dikonsumsi anak-anak mereka. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcaPLjSUuZiSLuW-Ll1TD2zfiSq_KNklwBTPFg1aEoCftW0h92U6KJDMhQt6vCMAh4GDyt6Hh0JvzQgZS_O-_CRW_XS0Zq2ESw_b-wlKj0zwPdWT3PMcUr1iq6kqB-mKwVrn4RHKR8dvGN/s1280/KukuRockYou-indikids.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcaPLjSUuZiSLuW-Ll1TD2zfiSq_KNklwBTPFg1aEoCftW0h92U6KJDMhQt6vCMAh4GDyt6Hh0JvzQgZS_O-_CRW_XS0Zq2ESw_b-wlKj0zwPdWT3PMcUr1iq6kqB-mKwVrn4RHKR8dvGN/w640-h360/KukuRockYou-indikids.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kuku Rock You, salah satu tayangan hiburan dan edukasi IndiKids</td></tr></tbody></table><p>“Saat ini banyak orang tua yang khawatir terhadap tayangan untuk anak-anak mereka. Karena itu, IndiHome melalui layanan TV interaktifnya menghadirkan IndiKids yang memberikan hiburan yang bersifat mendidik, memperluas wawasan dan ide-ide kreatif,” jelasnya.</p><p><br /></p><p>Dalam menghadirkan channel spesial untuk anak-anak tersebut, IndiHome menggandeng DBS-Lokanima, content creator animasi lokal yang menyajikan berbagai serial animasi menarik dan mendidik. </p><p><br /></p><p>Dengan mengusung gerakan “Semarak Animasi Lokal”, kampanye yang bertujuan mengangkat produk animasi anak bangsa menjadi “local hero” di negeri sendiri, DBS-Lokanima telah membuat beberapa produk serial animasi. Tiga animasi dari kolaborasi DBS-Lokanima ini akan tayang di IndiKids Channel, yaitu Serial Kuku Rock You, Blab Blib Blub Bleb Blob, dan Roh Garuda.</p><p><br /></p><p>Dari tiga animasi tersebut, ada satu keunikan pada Serial Kuku Rock You, yakni pengisi suara (dubber) karakter-karakter dalam serial ini adalah sejumlah artis Indonesia ternama, yang bergabung karena kepedulian penuh mereka dalam mendukung keberhasilan karya anak bangsa. </p><p><br /></p><p>Mereka adalah rocker Dian Dipa Chandra, komedian Indra Bekti, Tike Priatnakusumah, dan Ronal Surapradja, serta Kintani Putrimedya, seorang talenta baru Indonesia, content creator dan penyanyi cantik dari tanah Payakumbuh, Sumatra Barat.</p><p><br /></p><p>IndiKids dapat dinikmati mulai 23 Juli 2021 oleh seluruh pelanggan IndiHome melalui Hybrid Box IndiHome TV di channel 314 (SD) atau 934 (HD). Pelanggan juga dapat menyaksikan saluran tersebut lewat gadget atau smartphone melalui aplikasi UseeTV Go atau situs www.useetv.com di mana saja dan kapan saja.</p><p><br /></p><p>IndiHome bersama DBS-Lokanima berharap produk animasi anak bangsa yang ingin menjadi “local hero” di negeri sendiri ini tidak berhenti di sini, melainkan diikuti dengan lahirnya “Semarak Karya Lokal” lainnya. </p><p><br /></p><p>Direktur Consumer Service Telkom Venusiana mengatakan ke depannya diharapkan langkah ini dapat menjadi pendorong untuk terwujudnya kedaulatan digital dengan mengedepankan karya-karya terbaik anak bangsa.</p><p><br /></p><p>“IndiHome mempersembahkan IndiKids tepat di Hari Anak Nasional, dengan harapan kanal ini dapat mendukung industri ekonomi kreatif dan menjadi pilihan utama tayangan anak Indonesia,” tutup Venusiana.</p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-51858876774975072682021-06-10T13:25:00.002+07:002021-08-04T11:02:36.999+07:00 Calista Amadea Meriahkan Yupi's Got Talent dengan Jingle Karyanya<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG1cNZi0XpEkkhC_M02SKiu_inR6se74q_HdzbQjVg8MasTWm701m8IWjswm22WFwFYoU3JDEuAKheKfc2iPbzQ0bDy67jhGNyFzT_TRczdtHKqolquYUvXhnumi7Y-KFjj_1-MGq3IPY/s1609/calista.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="839" data-original-width="1609" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG1cNZi0XpEkkhC_M02SKiu_inR6se74q_HdzbQjVg8MasTWm701m8IWjswm22WFwFYoU3JDEuAKheKfc2iPbzQ0bDy67jhGNyFzT_TRczdtHKqolquYUvXhnumi7Y-KFjj_1-MGq3IPY/s16000/calista.JPG" /></a></div><br />JAKARTA - Berprestasi dan berkaya bisa dilakukan siapapun dan dimanapun kendati situasinya tidak mudah. Itulah yang berhasil dilakukan oleh penyanyi remaja Calista Amadea. <p></p><p><br /></p><p>Calista Amadea bisa menjadi inspirasi anak anak Indonesia karena di usianya yang terbilang masih amat belia, dara manis kelahiran Jakarta ini terus berkarya bahkan pada masa pandemi seperti sekarang ini. </p><p><br /></p><p>Calista berhasil melahirkan sebuah karya berupa <i>theme song</i> untuk ajang Yupi's Got Talent yang diselenggarakan PT Yupi Indo Jelly Gum, atau lebih dikenal dengan Yupi, sebuah pelopor perusahaan manufaktur gummy di Indonesia. </p><p><br /></p><p>"Nggak ada rahasia rahasia banget sih sebenarnya. Cukup konsep dari Yupi sendiri sih menurut aku udah keren banget. Yupi Litle Stars, kita semua ini adalah bintang. Kita semua punya bakat kita masing masing yang bisa kita bagikan ke semua orang," kata Calista diketika ditanya rahasianya.</p><p><br /></p><p>Calista mengatakan, sebenarnya inspirasi lahirnya jingle yang diciptakannya justru datang dari berbagai konsep produk Yupi sendiri yang sering dinikmatinya. </p><p><br /></p><p>"Setelah mengetahui konsepnya, aku langsung megang gitar gitu, enak dan terus langsung nulis lirik. Udah deh, jadi," kata Calista mengungkap proses karyanya itu diselesaikan. </p><p><br /></p><p>Calista ternyata juga merupakan penikmat permen Yupi yang beragam varian itu. Maka tak salah jika ide jingel yang dibuatnya lahir dari kemasan sajian permen empuk ini. Dari banyak variannya, Calista mengaku paling suka Yupi Exotic Mango dan Yupi Dino Land.</p><p><br /></p><p>"Enak banget," kata Calista dalam acara Media Gathering “Share Your Talent at Yupi's Got Talent” yang digelar secara virtual pada Kamis (10/6/2021). </p><p><br /></p><p>Dalam kesempatan tersebut Calista juga mengajak anak anak Indonesia lainnya untuk terus berkarya, berprestasi dan tetap hepi meskipun kita masih dalam masa pandemi. </p><p><br /></p><p>Sementara itu, Marketing Manager PT Yupi Indo Jelly Gum, Anna Lumintang, dalam keterangannya mengatakan ditutupnya sekolah dan dibatalkannya berbagai aktivitas penting akibat dampak pandemi membuat banyak remaja kehilangan beberapa momen besar di kehidupan mereka termasuk dalam keseharian seperti mengobrol dengan teman dan berpartisipasi di sekolahnya.</p><p><br /></p><p>"Adaptasi terhadap perubahan gaya hidup, kebiasaan dan protokol kesehatan yang ketat dalam bersosialisasi bagi para remaja menjadi tantangan yang harus disikapi secara positif. Kondisi inilah yang menjadi perhatian kami kepada Yupiers, sapaan bagi para konsumen remaja pemerhati Yupi Gummy," kata Anna. </p><p><br /></p><p>Sesuai dengan semangat Yupiness – keceriaan dan kekenyalan sebagai ciri khasnya, Yupi mengadakan aktifitas yang bertujuan memberikan kesempatan bagi Yupiers di Indonesia yang memiliki talenta positif dalam bidang seni yakni menyanyi, menari dan lainnya seperti story telling, gymnastic dan bermain music.</p><p><br /></p><p>Yupiers dapat membagikan keceriaan bagi orang lain lewat penampilan yang dikirimkan lewat video ke website www.yupiland.com, sekaligus juga berprestasi dalam ajang Yupi’s Got Talent 2021.</p><p><br /></p><p>Grand Final Yupi’s Got Talent sebagai puncak acara akan dilaksanakan di tanggal 16 Juni 2021 melalui platform-platform digital yakni Youtube, dan Zoom dan Sosial Media lainnya dengan mengundang para juri yang kompeten di bidangnya seperti Rangga Moela (Artis Penyanyi), dan Fay Nabila (Dancer) serta Psikolog Yasinta Indriati. </p>Parentnialhttp://www.blogger.com/profile/03875160587909762748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-17232450927627244612021-06-10T11:41:00.006+07:002021-06-10T15:25:39.393+07:00Yupi’s Got Talent 2021 Ajang Beprestasi dengan Hepi di Masa Pandemi<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimJc1pCcush01-tH2zmnuwi_Zm8I5W0tiiCknigL5DvpWQpmHX4TZ-dbVl1EfuNT2-0rvg6kpUggUaa1YIpHLs_XHYlpXtsqeeoh-J1350Ev5q86laMt-9EcnJN2v2suUbCJ42Fg9VyTE/s1598/yupi+got+talent.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="922" data-original-width="1598" height="370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimJc1pCcush01-tH2zmnuwi_Zm8I5W0tiiCknigL5DvpWQpmHX4TZ-dbVl1EfuNT2-0rvg6kpUggUaa1YIpHLs_XHYlpXtsqeeoh-J1350Ev5q86laMt-9EcnJN2v2suUbCJ42Fg9VyTE/w640-h370/yupi+got+talent.JPG" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>JAKARTA - PT Yupi Indo Jelly Gum menghadirkan ajang kompetisi untuk berprestasi bertajuk Yupi’s Got Talent 2021 Yupi’s Got Talent 2021 yang sudah melewati masa seleksi pendaftaran dimulai mulai 15 Maret-17 Mei 2021.<p></p><p><br /></p><p>Direktur Sales & Marketing PT Yupi Indo Jelly Gum, Juliwati Husman, mengatakan ajang ini merupakan ajang kreatifitas sambil hepi dan beprestasi di masa pandemi.</p><p><br /></p><p>"Ini merupakan salah satu dari berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Yupi, yang seluruhnya di kemas dalam platform digital," kata Juliwati dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (10/6/2021). </p><p><br /></p><p>Melalui ajang ini, Yupiers dapat menjalin komunikasi dengan teman-teman mereka tanpa tatap muka, berbagi cerita dan bisa melampiaskan apa yang dirasakannya. Dengan begitu, kejenuhan remaja saat pandemi bisa terlepaskan.</p><p><br /></p><p>Juliwati menyebutkan, tercatat total lebih dari 1,500 Yupiers berusia 12-19 tahun dari seluruh Indonesia yang ikut berpartisipasi secara aktif dalam ajang ini.</p><p><br /></p><p>Grand Final Yupi’s Got Talent sebagai puncak acara akan dilaksanakan di tanggal 16 Juni 2021 melalui platform-platform digital yakni Youtube, dan Zoom dan Sosial Media lainnya dengan mengundang para juri yang kompeten di bidangnya seperti Rangga Moela (Artis Penyanyi), dan Fay Nabila (Dancer) serta Psikolog Yasinta Indriati. </p><p><br /></p><p>"Yupi juga mengapresiasi para para Yupiers muda berbakat ini dengan total hadiah berupa support tabungan untuk pendidikan sebesar ratusan juta rupiah serta thropy, medali dan sertifikat," katanya.</p><p><br /></p><p>Dia menambahkan, sangat penting adanya wadah untuk para remaja dalam menyalurkan rasa percaya diri dan sikap optimisme mereka dalam menyikapi hal-hal yang ada di sekitar mereka terutama di masa pandemi ini. Yupi pun mengajak mereka untuk memahami bagaimana dampak positif jika bisa berbagi kebahagiaan yang di sebut oleh Yupi sebagai “Share Yupiness” lewat talenta yang </p><p>mereka miliki kepada orang lain.</p><p><br /></p><p>"Dan lewat ajang Yupi’s Got Talent 2021 ini mereka juga dapat berkompetisi secara positif untuk lebih berprestasi," ujar Juliwati.</p><p><br /></p><p>Juliwati menambahkan, kampanye ini juga sekaligus menunjukkan komitmen berkelanjutan YUPI dapat terus menyuarakan semangat positif dan ceria di kalangan penikmat permen gummy, sebagaimana halnya mengunyah YUPI memberikan sensasi happy.</p><p><br /></p><p>“Selama 25 tahun YUPI selalu berkomitmen untuk memberikan keceriaan bagi para penikmatnya sekaligus menyebarkan hal-hal positif di lingkungan dimana mereka berada,” tutup Juliwati.</p><p><br /></p><p>Seiring dengan itu, YUPI pun telah memiliki sertifikat Halal MUI serta proses pembuatannya juga telah sesuai dengan Good Manufacturing Practice (GMP). </p>Parentnialhttp://www.blogger.com/profile/03875160587909762748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-56717066965002042972021-01-19T07:00:00.117+07:002023-06-27T08:21:30.257+07:00Masa Pandemi dan Pentingnya Mengisi Tangki Emosional Anak<p><b></b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1VNJD8HIZTzVvkyqyekk6ZjBxWhpZGPFLINR76KSxq-4zL3gMHWCkZ_3HOsc_s5Ij-C9iAWbhm8nCJBRQO0o8AsbFBz6j8Fc11jujH24THr25HaFYqtef_lx52w3wPRqd4mj9BaIqn-AY/s1379/bahasa+cinta.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="867" data-original-width="1379" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1VNJD8HIZTzVvkyqyekk6ZjBxWhpZGPFLINR76KSxq-4zL3gMHWCkZ_3HOsc_s5Ij-C9iAWbhm8nCJBRQO0o8AsbFBz6j8Fc11jujH24THr25HaFYqtef_lx52w3wPRqd4mj9BaIqn-AY/s16000/bahasa+cinta.JPG" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustasri keluarga menerapkan prokol kesehatan (Foto: Mohamed Hassan/ Pixabay)</td></tr></tbody></table><b><br />SEJAK</b> dinyatakannya pandemi wabah covid-19 melanda seluruh belahan dunia, maka secara otomatis sejak saat itulah peran orang tua menjadi <i>multi talent</i>, termasuk menjadi guru di rumah untuk anak-anak mereka. <div><br /></div><div><br /></div><div>Dengan segala drama dan kondisi yang dipengaruhi pandemi ini, membuat tidak sedikit para orang tua kesulitan dalam mengendalikan emosi saat mendampingi anak di rumah.<p></p><p><br /></p><p>Dengan istilah baru yaitu belajar online atau <i>daring,</i> membuat rutinitas baru untuk para orang tua. Tidak mudah memang untuk menyesuaikan segala kegiatan baru ini oleh anak serta orang tua, terutama bagi anak-anak yang merasa bosan serta tidak bersemangat belajar.</p><p><br /></p><p>Belum lagi kalau anak sengaja mengulur waktu ketika menerima tugas, dengan banyak alasan yang mereka tawarkan seperti capek menulis, bosan, bahkan enggan untuk menyelesaikan tugas. </p><p><br /></p><p>Dengan kondisi semacam ini, orang tua dituntut bisa sabar membujuk dan menenangkan anak agar proses belajar di rumah dapat berjalan dengan baik.</p><p><br /></p><p>Sebenarnya ada cara untuk membuat suasana menjadi kondusif di rumah di masa pandemi berkepanjangan ini, yaitu mengisi tangki emosional anak dengan baik. </p><p><br /></p><p><b>“Tangki Emosional” </b></p><p><br /></p><p>Terma tangki emosional mungkin masih asing di telinga. Isitilah ini adalah gambaran keadaan dasar emosi pada diri anak. Artinya, jika tangki emosi dalam diri anak penuh, maka anak akan merasa bahagia, serta mereka dapat mudah diajak bekerjasama.</p><p><br /></p><p>Setiap anak memiliki tangki emosionalnya masing masing. Ia adalah wadah atau tempat kekuatan emosional yang dapat memberikan bahan bakar sewaktu melakukan aktivitas sehari-hari.</p><p><br /></p><p>Kita orangtua dapat mengisi tangki emosional mereka dengan bahasa cinta, tentu saja cinta tanpa syarat. Karena, cinta tanpa syarat inilah cinta sejati, yang menerima serta menegaskan seorang anak siapa mereka, bukan karena sesuatu yang telah mereka lakukan.</p><p><br /></p><p>Apapun jenis bahasa cinta yang paling dipahami anak adalah yang sedimentif atau bahasa cinta yang benar benar berusaha merangkul, menyelinap, menembus, mengendap dan merasap dalam hati sanubari anak. </p><p><br /></p><p>Agar dapat diresapi dan dirasakan si anak, ungkapan cinta itu memang terkadang sukar dilakukan karena orangtua harus menepikan ego pribadinya terlebih dahulu yang tak memposisikan anak sebagai terdakwa.</p><p><br /></p><p>Orang tau harus <i>legowo</i> tanpa mempedulikan seperti apa anak, potensi, ataupun segala kekurangan yang ada pada diri mereka. Terutama tanpa mempedulikan perilaku anak yang barangkali, menurut kita sebagai orang tua, dia nakal.</p><p><br /></p><p>Banyak kesalahan yang terjadi karena persepsi kita keliru tentang anak. Seringkali ketika menghadapi si anak, kita sebagai orangtua adalah pihak yang benar sementara si anak adalah pihak salah, yang, karena itu, dia harus bersiap menerima dakwaan atas kesalahannya. </p><p><br /></p><p>Problem tersebut kemudian berpengaruh terhadap cara kita berkomunikasi dalam membahasakan cinta. Tidak sedikit orang tua yang gagal mengatahui cara menyampaikan cinta yang mereka rasakan dari hati ke hati anak.</p><p><br /></p><p>Beberapa orang tua berasumsi bahwa cinta mereka terhadap anak akan otomatis diketahui anak. Padahal tidaklah demikian. Bahasa cinta itu adalah komunikasi yang tidak saja dilakukan secara verbal tetapi juga harus ditingkahi oleh <i>gesture</i> yang benar. </p><p><br /></p><p>Sementara, beberapa orang tua beranggapan bahwa ketika mereka mengucapkan kalimat, misalnya, “Nak, ibu mencintaimu”, hal itu sudah dianggap selesai dan pesan itu dianggap sampai. Padahal belum tentu. Si anak mungkin saja mengangguk, tapi bukan berarti itu pertanda bahwa pesan itu diterima. </p><p><br /></p><p>Karena itu, sekali lagi, kata-kata saja sebenarnya tidak cukup untuk dapat mengirimkan sinyal rasa cinta kepada anak agar kemudian anak menangkap kesan tersebut dengan baik. </p><p><br /></p><p>Membangun kedekatan emosional <i>(emotional bonding)</i> antara orangtua dengan anak memang tak mudah dan tidak sesederhana membalik telapak tangan. Disinilah pentingnya mengidentifikasi "asa" dan "mengalirkan rasa" tersebut kepada anak dengan suatu instrumen yang umum dikenal dengan sebutan "lima bahasa cinta". </p><p><br /></p><p><b>Apa itu Lima Bahasa Cinta?</b></p><p><br /></p><p>Cinta merupakan inti dari perjalanan anak menjadi makhluk dewasa yang akan mencintai dan mengasihi orang lain. Karakter tersebut hanya bisa melekat dan bersenyawa sejalan dengan tumbuh kembang anak apabila dibarengi dengan internalisasi nilai-nilai luhur mengenai cinta. </p><p><br /></p><p>Pada dasarnya terdapat 5 cara umum anak dapat memahami dan mengekspresikan cinta mereka, inilah maksud dari 5 bahasa cinta itu, yaitu sentuhan fisik <i>(physical touch)</i>, kata-kata motivatif <i>(words of affirmation)</i>, waktu berkualitas <i>(quality time)</i>, hadiah <i>(receiving gifts)</i>, dan yang kelima, pelayanan <i>(acts of service).</i></p><p><br /></p><p>Pada umumnya setiap anak dapat menerima cinta melalui kelima bahasa di atas, namun, biasanya, ada salah satu bahasa yang paling dominan pada setiap masing-masing anak dimana mereka dapat merasakan cinta melebihi bahasa lainnya. </p><p><br /></p><p>Dengan ini para orangtua dapat memberikan bahasa cinta mereka dengan cara yang paling optimal agar komunikasi serta kedekatan dengan anak dapat lebih efektif.</p><p><br /></p><p>Dengan mempraktekkan 5 bahasa cinta pada saat masa pandemi ini secara tidak sadar kita telah mengisi tangki emosional anak dengan cinta. Serta seiring dengan penuhnya tangki ini maka rasa aman anak pun akan terpenuhi, dimana mereka akan mudah untuk memahami segala perubahan dan kegiatan baru yang mereka lakukan. </p><p><br /></p><p>Diharapkan dengan intensitas pola interaksi yang efektif dan terus berusaha positif, bahasa cinta yang kita praktikkan dapat semakin menguatkan ikatan batin antara orangtua dengan anak-anak terutama ketika harus sekolah online yang mungkin membosankan.</p><p><br /></p><p>Selain itu, dengan kesadaran akan pentingnya bahasa cinta yang sejatinya bukan sekedar kalimat biasa, anak-anak akan menemukan ritme atau suasana hangat sehingga dapat memulai hari-hari dengan rutinitas baru dengan lebih bersemangat dan menyenangka.</p><p><br /></p><p>Selamat mencoba para bunda mengisi tangki emosional anak dengan bahasa cinta. Selalu sediakan waktu untuk peluk cium untuk anak anak kita setiap hari. </p><p><br /></p><p><b>*)Rosda Ayu Fitria, S.Pd</b> <i>penulis adalah alumni Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PAUD) IAIN Ponorogo dan saat ini mahasiswa Pascasarjana </i><i>Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta</i></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-71384083077189001652021-01-09T17:29:00.062+07:002021-01-10T17:51:05.989+07:00Memelihara Kucing Memang Berisiko, Tapi Tetap Aman Jika Mengetahui Caranya<p><b></b></p><div style="text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfsTaHoB2WZqZ9uI_Vt2bbY5xBzuD1RX6q0c5_A_WHGliWQYL9t3Ea_k3s8QOBNS-wd5sp2M7h1ynGQKtCony3rRRmzna9Zlg6Yzf0lBw28gWYW6GCGig4R3kCX7RXr3ZAlZnozBm9FJxP/s1346/kucingg.JPG"><img border="0" data-original-height="895" data-original-width="1346" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfsTaHoB2WZqZ9uI_Vt2bbY5xBzuD1RX6q0c5_A_WHGliWQYL9t3Ea_k3s8QOBNS-wd5sp2M7h1ynGQKtCony3rRRmzna9Zlg6Yzf0lBw28gWYW6GCGig4R3kCX7RXr3ZAlZnozBm9FJxP/w640-h426/kucingg.JPG" width="640" /></a></b></div><b><br />BANYAK</b> orang bilang memelihara kucing sangat berbahaya sebab bisa mengakibatkan kemandulan, bahkan sampai membenci hewan lucu tersebut.<p></p><p><br /></p><p>Ada juga yang mengatakan itu hanyalah mitos. Tapi tidak sedikit kita jumpai para ibu yang mengatakan nasib buruk tersebut terjadi karena memelihara kucing bahkan sejak kecil. </p><p><br /></p><p>Lalu, apakah benar memelihara kucing dapat menyebabkan risiko mandul ?</p><p><br /></p><p>Saya bisa mengatakan, ya. Bacalah tulisan ini sampai akhir agar bisa dipahami dengan baik dan mendapatkan solusi praktis terkait penanganannya. </p><p><br /></p><p>Kita akui kucing adalah hewan yang sangat menggemaskan. Hancur rasanya saat tahu kabar tentang bahaya kucing bisa menyebabkan kemandulan. </p><p><br /></p><p>Padahal anabul sudah menemani kita selama ini. Yang selalu membangunkan setiap pagi, yang selalu rewel saat lapar, selalu berbuat onar dan mengacaukan barang-barang di rumah, tapi kalau sedang bepergian rasanya rindu dan ingin segera pulang. </p><p><br /></p><p>Seharian saja di luar rasanya resah dan gelisah, apalagi kalau kita tau bagaimana anabul kita mengeong dengan nada sedih seperti sedang menangis. </p><p><br /></p><p>Hati terasa hancur apalagi saat ini kita dilanda dilema tak ingin mandul tapi juga tak mau kehilangan anabul kesayangan.</p><p><br /></p><p>Tapi jangan lekas frustasi. Karena tidak semua kucing bisa menyebabkan kemandulan. Lalu, kucing yang seperti apakah yang dianggap berbahaya tersebut? Dan, apakah kucing kita termasuk kucing yang dimaksud?</p><p><br /></p><p>Jadi kucing yang memiliki risiko dan berbahaya bagi kita adalah kucing yang terinfeksi parasit <i>toxoplasma</i> dengan nama latin <i>toxoplasma gondi </i>(T.gondii) . </p><p><br /></p><p>Apa itu parasit<i> toxoplasma</i>? Dilansir dari <b><i><a href="https://www.klikdokter.com/penyakit/toksoplasmosis" rel="nofollow" target="_blank">Klik Dokter</a></i></b>, dijelaskan bahwa<i> toxoplasma </i>merupakan parasit yang hidup di dalam tubuh hewan terutama kucing. Parasit ini dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan di berbagai organ tubuh manusia.</p><p><br /></p><p>Telur <i>toxoplasma</i> dihasilkan kucing melalui kotoran. Kita perlu berhati-hari jika hendak membersihkan kotorannya, gunakan masker dan sarung tangan setelah itu mencuci tangan. </p><p><br /></p><p>Harus berhati hati karrna meskipun kotoran kucing telah dibersihkan kemungkina parasit <i>toxoplasma</i> masih berada disana sebab parasit ini dapat bertahan selama berbulan-bulan di darat maupun di air.</p><p><br /></p><p>Selain pada kucing, toxoplasma juga menginfeksi hewan berdarah panas lainnya seperti ayam, kambing, sapi, kuda, kelinci dan harimau serta berbagai jenis unggas. </p><p><br /></p><p><i>Toxoplasma</i> inilah yang apabila menginfeksi manusia dapat menyebabkan risiko kemandulan. Apakah akibatnya hanya hemandulan saja? Ternyata tidak, f<i>erguso</i>. </p><p><br /></p><p><i>Toxoplasma</i> dapat menginfeksi siapa saja bahkan tidak mengenal usia atau gender. Dilansir dari <b><i><a href="https://www.alodokter.com/pemeriksaan-torch-ini-yang-harus-anda-ketahui" rel="nofollow" target="_blank">AloDoc</a></i></b>, manusia sehat yang terinfeksi <i>toxoplasma</i> tidak merasakan gejala penyakit.</p><p><br /></p><p>Namun, ada juga yang mengalami gejala ringan seperti demam tinggi, nyeri otot, kelelahan, radang tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening pada manusia yang sehat. </p><p><br /></p><p>Pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan kehamilan seperti keguguran, kelahiran mati, bahkan <i>toxoplasmosis kongenital</i> yang dapat menimbulkan kerusakan pada otak, hilang pendengaran, dan gangguan pengelihatan pada bayi setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah dilahirkan. </p><p><br /></p><p>Sedangkan pada manusia yang mengalami gangguan kekebalan tubuh, <i>toxoplasma</i> dapat menyebabkan sakit kepala, kebingungan, kurangnya koordinasi tubuh, kejang, kesulitan bernafas dan gangguan pengelihatan. </p><p><br /></p><p>Penularan <i>toxoplasma</i> kepada manusia dapat terjadi dengan memakan sayuran yang terkontaminasi oleh telur <i>toxoplasma</i>, serta daging mentah dari hewan berdarah panas yang mengandung kista <i>toxoplasma</i> dan tidak dimasak sampai matang, atau selepas membersihkan kotoran kucing yang terinfeksi <i>toxoplasma</i>. </p><p><br /></p><p>Jadi, saya dapat mengatakan, Ya!, Atas <i>statement</i> bahwa memelihara kucing dapat menyebabkan risiko kemandulan bahkan lainnya, “apabila” kucing tersebut adalah kucing yang terinfeksi parasit <i>toxoplasma</i>.</p><p><br /></p><p>Pertanyaannya, bagaimana agar anabul kesayangan tidak terinfeksi <i>toxoplasma</i>? Dan upaya apa yang perlu kita lakukan?</p><p><br /></p><p>Jawabannya adalah manajemen risiko. Manajemen risiko bukan hanya ilmu yang diterapkan pada suatu yang berskala besar saja seperti perusahaan. Melainkan ia bisa diterapkan mulai dari hal kecil yaitu pada diri sendiri. Apabila tidak dindahkan, risiko akan semakin besar dan kita akan menyesal. </p><p><br /></p><p>J Davidson Frame dalam bukunya yang berjudul <i>“Managing Risk in Organization”</i> mengemukakan lima tahapan manajemen risiko. Mari kita <i>manage</i> risiko atas masalah penanganan anabul ini dengan lima tahapan tersebut.</p><p><br /></p><p>Pertama, perencanaan risiko. Merencanakan risiko secara sadar dan menentukan risiko apa yang akan kita upayakan. Dalam hal ini perencanaan risiko kita adalah mengenai dampak risiko dalam memelihara kucing yang mungkin terjadi dimasa mendatang.</p><p><br /></p><p>Kedua, identifikasi risiko. Yaitu menentukan kira-kira risiko apa saja yang mungkin terjadi jika kita memelihara kucing, berdasarkan pengalaman ataupun informasi yang kita dapat selama ini. Seperti yang telah dipaparkan di atas, kemandulan atau gangguan kehamilan, dan lain-lain.</p><p><br /></p><p>Ketiga, mengukur dampak risiko. Yaitu memeriksa apakah dampak risiko memelihara kucing sudah kita rasakan gejalanya saat ini, atau belum. Atau bahkan tidak merasakannya karena termasuk manusia sehat tanpa gejala dari<i> toxoplasma</i>.</p><p><br /></p><p>Keempat, merancang strategi penganan risiko. Ada banyat strategi untuk menangani masalah tersebut. Jika belum mengalami gejala dari <i>toxoplasma,</i> kita biasa mencegahnya di rumah. Seperti mencuci sayuran dan daging sampai bersih, serta memsaknya sampai matang. </p><p><br /></p><p>Selain itu tetap menjaga kebersihan tempat dan yang paling penting menjaga kebersihan anabul. Memandikan setidaknya setiap seminggu sekali, jangan biarkan keluar rumah <i>loss control</i> sebab <i>toxoplasma</i> bisa saja perada pada tanah atau tumbuhan yang dia lewati. Hindarkan anabul makan hewan kotor seperti tikus dan kecoak.<span style="white-space: pre;"> </span></p><p><br /></p><p>Apabila kita sudah merasakan atau mengalami gejala tersebut, maka segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. </p><p><br /></p><p>Terakhir adalah apabila kita masih remaja dan hendak menikah, tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan TORCH untuk mendeteksi apakah kita terinfeksi <i>toxoplasma</i> atau tidak guna mendapatkan pengobatannya. </p><p><br /></p><p>Pemeriksaan TORCH sendiri merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi pada ibu hamil. TORCH, kadang disebut juga TORCHS, adalah singkatan dari beberapa nama penyakit infeksi, yaitu <i>Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex virus,</i> dan <i>Sifilis</i>. </p><p><br /></p><p>Namun, tentu saja prosedur pemeriksaan kesehatan TORCH ini tetap bisa juga ditempih oleh wanita yang belum atau akan menikah guna memastikan kondisi kandungan siap untuk dibuahi.</p><p><br /></p><p>Kelima, pengawasan dan pengendalian risiko. Yaitu mengawasi dan mengendalikan risiko tersebut dengan menelaah berbagai tanda atau gejala yang muncul.</p><p><br /></p><p>Selama pandemi ini kita banyak berdiam di rumah bersama hewan kesayangan kita. Tetap mawas diri dan tetaplah bahagia. Jangan sampai strategi manajemen risiko yang kita rencanakan tidak terealisasikan dengan dengan baik. Jadi tataplah konsisten demi kesehatan anabul dan diri kita. </p><p><br /></p><p><b>Siti Nurfajriah Shidqiah</b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-17325043422902680492019-06-19T11:21:00.001+07:002019-06-23T01:59:00.657+07:005 Manfaat Tersembunyi Anak Belajar Makan Sendiri <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMEzbieqMhDg6d0Qs_h3NhaKgIeu9p2lCpzsKwhbEXElTd-_ykF1TgmGw8lrmXb1PaGWVBUm4xk75BU1LemN0cT0sGH9z1hZthyTZdaj6RaJImmZHblKUXqm2t1FK3r0dnpHRTYW8Gaacp/s1600/makan-sendiri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMEzbieqMhDg6d0Qs_h3NhaKgIeu9p2lCpzsKwhbEXElTd-_ykF1TgmGw8lrmXb1PaGWVBUm4xk75BU1LemN0cT0sGH9z1hZthyTZdaj6RaJImmZHblKUXqm2t1FK3r0dnpHRTYW8Gaacp/s640/makan-sendiri.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/avitalchn-3017371/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1566470">avitalchn</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1566470">Pixabay</a></td></tr>
</tbody></table>
<b>MENDIDIK</b> anak untuk mandiri tentu tugas setiap orangtua. Membekali anak agar bisa bertahan hidup saat kelak mereka dewasa dan berumah tangga. Salah satu pembelajaran pertama anak untuk mandiri adalah masalah makan.<br />
<br />
Melatih anak makan sendiri seolah menjadi PR yang tidak menyenangkan bagi orangtua. Pasalnya, pada awal belajar makan sendiri akan menghabiskan waktu lama, meninggalkan kotoran dimana-mana serta tidak akan habis dimakan.<br />
<br />
Namun tanpa orangtua sadari bahwa saat anak mencoba berlatih makan sendiri, anak sedang mempelajari 5 hal berikut ini:<br />
<br />
<b>Pertama, motorik halus anak semakin terasah dengan baik</b><br />
<br />
Saya sudah membiasakan anak makan sendiri sejak anak berusia 11 bulan. Awalnya saya mengajarinya makan nasi, sayur dan lauk menggunakan tangan. Tanpa menggunakan sendok.<br />
<br />
Betapa terlihat jelas rasa bahagianya saat melihat makanan di piring. Tangannya langsung mengambil satu kepal nasi kemudian memasukkannya dalam mulut. Namun karena terlalu banyak, ia mengeluarkan sebagian nasi dari mulutnya.<br />
<br />
Berceceran? Sudah pasti! Namun, saya senang melihat antusias anak saya untuk bisa makan sendiri. Hingga saat ini anak saya sudah berusia dua tahun. Ia semakin lihai saat makan dengan tangan. Ia mengambil sedikit lauk atau sayur, lalu mengepalnya bersama dengan nasi. Ia pun sudah mengerti bagaimana teknik makan dengan tangan agar tidak berceceran.<br />
<br />
Sama seperti makan menggunakan tangan, saat berlatih makan dengan sendok pun ia sudah cukup lihai. Ia tahu bagaimana lauk harus dipotong, seberapa besar lauk dipotong, hingga menyendok nasi bersamaan dengan lauk pun ia sudah mampu melakukannya sendiri.<br />
<br />
Saat kesulitan menyendok, maka tangan kirinya akan maju untuk menahan makanan agar bisa disendok tanpa terjatuh dari piringnya. Dari kedua hal ini, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa motorik halus anak dapat terasah dengan baik. Salah satu waktu yang pas untuk mengasah motorik anak tersebut adalah saat anak makan sendiri.<br />
<br />
<b>Kedua, melatih anak untuk fokus </b><br />
<br />
Ajak anak untuk duduk bersama saat ia makan sendiri. Hindari mainan di sekeliling anak. Jauhkan pula gawai dan televisi jika anak sedang makan. Tujuannya agar anak bisa fokus dengan makanannya.<br />
<br />
Sesekali anak pasti akan makan sambil menceritakan sesuatu yang ia senangi. Tanggapi dengan singkat saja. Lalu ingatkan anak agar makan tidak sambil berbicara. Ingatkan pula agar anak bisa menghabiskan makanan dengan segera, tetapi bukan berarti harus makan dengan cepat.<br />
<br />
<b>Ketiga, mengasah rasa kasih sayang </b><br />
<br />
Hal ini saya rasakan saat anak saya sedang menikmati makan siangnya. Saya siapkan makanan di piring plastik kesayangannya. Anak saya memberi isyarat kalau dia saja yang membawa piring makanannya itu.<br />
<br />
Saya pun memberikan piring itu sambil berkata, ”Bawa piringnya hati-hati, Nak! Anak saya pun kemudian membawa piring itu sambil berjalan dengan sangat pelan. Ia duduk dan makan di atas tikar, lalu meminta saya untuk duduk di sebelahnya. Saya pun duduk.<br />
<br />
Tiba-tiba anak saya menyodorkan sesuap nasi dari piring. ”Uapin Nda!” (Suapin bunda!). ”Wah, Alifa mau suapin?” Anak saya pun tersenyum gembira. Ia tampak senang saat saya mau memenuhi permintaannya untuk mau makan dari suapan tangannya.<br />
<br />
Saya pun merasakan bahwa anak saya itu berusaha menunjukkan rasa kasih sayangnya pada saya melalui satu suapan nasi itu.<br />
<br />
<b>Keempat, mengenali porsi makan anak </b><br />
<br />
Setiap anak tentu memiliki porsi makan yang berbeda-beda. Bahkan setiap hari pun terkadang nafsu makan serta porsi makannya busa berubah-ubah. Sama seperti anak saya.<br />
<br />
Sebelum usianya genap dua tahun, porsi makannya masih sedikit dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Mungkin karena saat itu ia masih minum ASI. Namun, berbeda halnya setelah usianya menginjak dua tahun. Porsi makannya bertambah. Ia pun terkadang minta makan sebelum saya menawarkan.<br />
<br />
Hal ini menunjukkan bahwa anak saya itu sudah bisa mengenali porsi makan untuk dirinya sendiri. Ia juga sudah mulai tahu kapan saat lapar dan harus makan. Semua itu bukan diperoleh secara instan. Namun dengan melatih anak untuk terbiasa makan sendiri.<br />
<br />
<b>Kelima, anak belajar memecahkan masalah </b><br />
<br />
Masalah yang muncul ketika anak belajar makan sendiri adalah bagaimana cara menyendok makanan, cara memasukkan makanan dalam mulut dengan benar, serta bagaimana cara memotong makanan dengan sendok.<br />
<br />
Anak mungkin awalnya akan mengalami kegagalan saat menyendok nasi yang membuat nasi berceceran di luar piring. Anak mungkin juga akan gagal memasukkan makanan yang sudah ia sendok ke dalam mulutnya, karena makanannya jatuh sebelum masuk mulut.<br />
<br />
Atau, juga mungkin anak kesulitan memotong lauk yang ada di piringnya sehingga pertemuan antara sendok dengan piring menimbulkan suara yang nyaring.<br />
<br />
Semua kesulitan itu menjadikan anak kita belajar memecahkan masalahnya sendiri. Tunjukkan cara yang benar. Kemudian biarkan anak mencobanya kembali hingga ia berhasil melakukannya sendiri. <br />
<br />
Ayah dan Bunda, mulai saat ini buang jauh-jauh pemikiran bahwa membiarkan anak makan sendiri adalah PR yang tidak menyenangkan. Di balik hal yang mungkin membuat kita repot, capek serta tak jarang menguras emosi, ternyata banyak pelajaran yang bisa kita ajarkan pada anak dengan memberikan kebiasaan makan sendiri sejak anak usia dini. (Agustina Wulandari).<br />
<br />
<br />
Sumber: <b><a href="https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900419" target="_blank">Sahabat Keluarga</a></b>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-76378844706898525692019-04-09T10:52:00.000+07:002019-04-16T11:05:19.175+07:00Milikilah Rutinitas Cerdas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiJor0M-2Ujw_wOeaIMIr5BJSe3gfjhI9XAcQ9-qc_lyerzrjdAYWGV0rjdVhDNpViI0oiDu3vbiNgLabKyVxXU8P2p6eMGSwmVJy2c6wXW1WbpC5fOiLx8hB_e49BSqukzZ3djAQERtQ/s1600/rutinitas+baik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiJor0M-2Ujw_wOeaIMIr5BJSe3gfjhI9XAcQ9-qc_lyerzrjdAYWGV0rjdVhDNpViI0oiDu3vbiNgLabKyVxXU8P2p6eMGSwmVJy2c6wXW1WbpC5fOiLx8hB_e49BSqukzZ3djAQERtQ/s640/rutinitas+baik.jpg" width="640" /></a></div>
<b>BARU SAJA</b> bangun di pagi hari, mata mencari-cari handphone. Belum juga membaca dzikir sesudah sholat, tangan sudah tergesa-gesa mencari handphone. Pernah begini? Berhati-hatilah!<br />
<br />
Jika dilakukan berulangkali, hal tersebut akan menjadi rutinitas. Sayangnya, ini adalah rutinitas yang buruk, karena dapat melalaikan kita dari mengingat Allah.<br />
<br />
Sebuah aktivitas yang sering kita lakukan terus menerus, terkadang membuat otak kita berjalan otomatis. Kita lengah untuk menyadari dan berpikir ulang terhadap aktivitas yang sedang kita lakukan. Akibatnya hal tersebut menjadi rutinitas yang kita anggap biasa, dan tidak perlu dipikirkan lagi.<br />
<br />
Kesibukan dunia memang seringkali membuat pikiran dan energi kita 'terkuras'. Seolah tak ada jeda untuk merenung. Sebagian kita mungkin tak sempat untuk bangun di sepertiga malam terakhir, atau bersyukur ketika bangun di pagi hari. Padahal setiap muslim diperintahkan untuk selalu menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya.<br />
<br />
Karenanya, ia akan memastikan bahwa kebiasan-kebiasaannya adalah kebiasaan yang diridai oleh Allah SWT. Ia mengingat Allah tidak hanya ketika mengerjakan ibadah wajib, namun ia juga menghindari semua aktivitas yang membuatnya lalai dari mengingat-Nya. Ia mengutamakan perkara akhirat daripada perkara dunia.<br />
<br />
Lantas bagaimana caranya memastikan bahwa rutinitas kita tidak akan membuat kita lalai dari mengingat-Nya? Berikut beberapa cara yang bisa penulis sarankan:<br />
<br />
<br />
<b>1. Dahulukan Bismillah</b><br />
Biasakanlah memulai setiap pekerjaan dengan mengucap Basmalah! Tidak hanya ketika kita mau makan atau mau berangkat kerja kita berdoa, namun dalam segala aktivitas, minimal bacalah Bismillah. Bangun dari tempat tidur membaca Bismillah, bangkit dari tempat sholat juga membaca Bismillah.<br />
<br />
Sikap ini akan menimbulkan kesadaran sekaligus kehati-hatian pada setiap apa yang kita lakukan. Atas nama Allah, pekerjaan kita mulai. Karena Allah saja pekerjaan itu kita lakukan. Dan hanya untuk mendapatkan rida Allah saja, pekerjaan itu kita selesaikan.<br />
<br />
<b>2. Beraktifitas = Berdzikir</b><br />
Biasakanlah berdzikir dan beristighfar sembari beraktivitas! Cara ini akan membuat hati kita selalu terpaut mengingat Allah. Rutin membaca Al-quran tentu lebih utama. Namun jika dibarengi dengan rutin membaca dzikir dan istighfar, insyaallah kita akan terjaga dari ketidakstabilan emosi. Tidak mudah marah, tidak mudah tersinggung, karena jiwanya begitu tenang. Bukankah hanya dengan mengingat Allah saja, hati akan menjadi tenang? Seperti dijelaskan dalam Al-Quran:<br />
<br />
<i>"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."</i> (Surat Ar-Ra'd, ayat 28).<br />
<br />
Hati yang tenang, akan menghasilkan sikap yang tenang. Tidak terburu-buru ketika sholat, ingin berlama-lama bersama Alquran, berdoa sejenak setiap bangun tidur, dan berpikir tenang sebelum bertindak.<br />
<br />
<b>3. Menghafal Al Qur'an</b><br />
Milikilah hafalan Quran! Seorang penghafal Quran wajib memiliki disiplin tingkat tinggi untuk mengatur waktu dengan baik. Waktunya sangatlah berharga. Mengulang satu atau dua ayat setiap kali akan tidur, setiap selesai sholat fardhu, atau menambah hafalan tiap subuh.<br />
<br />
Ia akan mencari celah untuk selalu bermurojaah, bahkan ketika beraktivitas. Sembari bekerja atau menunggu, hafalan quran yang kita baca akan membuat kita selalu terhubung dengan Allah. Allah akan selalu membimbing hamba-Nya yang selalu ingin dekat dengan-Nya.<br />
<br />
<b>4. Niatkan Ibadah</b><br />
Setiap bangun tidur pagi, sesudah membaca doa, niatkanlah semua aktivitas hari itu adalah untuk ibadah! Jika niat awal kita semata hanya mendapatkan rida Allah, kita akan lebih berhati-hati dan waspada, karena memahami segala sesuatu diawasi oleh Allah. Teruslah memperbaiki niat dalam mengerjakan aktivitas seharian.<br />
<br />
<b>5. Puasa Sunnah</b><br />
Rutinkanlah melakukan puasa sunah! Dari puasa Daud, puasa Ayyamul Bidh, atau puasa Senin-Kamis. Ketika berpuasa, kita merasa lebih pasrah dan rendah hati. Hal ini akan membuat kita lebih mudah mengingat Allah dalam setiap detik nafas kita.<br />
<br />
<b>6. Shalat Tahajjud</b><br />
Rutinkanlah sholat Tahajjud! Ada banyak penelitian telah membuktikan manfaat dari sholat Tahajjud. Namun yang paling penting, sholat Tahajjud adalah kesempatan emas kita untuk bermuhasabah; mengevaluasi diri.<br />
<br />
Ingat-ingatlah, apa saja yang telah kita lakukan sejak pagi hingga malam hari, lalu beristighfar dan berdzikirlah sebanyak mungkin! Demikian hingga kita selalu dalam kondisi mengingat Allah.<br />
<br />
Merutinkan sholat sunah rawatib, rajin menghadiri halaqah ilmu, adalah juga cara-cara yang membuat kita selalu sibuk dalam ketaatan. Allah telah mengingatkan;<br />
<br />
<i>"Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)"</i> (Surat Al-Insyirah, ayat 7)<br />
<br />
Selesai mengerjakan satu amalan, segeralah mengerjakan amalan yang lain! Sibukkan diri dengan amalan yang diridai Allah.<br />
<br />
Jangan biarkan jeda waktu kosong tanpa mengingat-Nya, agar kita terhindar dari mengerjakan perbuatan yang sia-sia. Karena kita tidak pernah tahu kapan terakhir Allah memberikan waktu kepada kita.<br />
<br />
Depok, 8 April 2019Lisdia Pramuhastihttp://www.blogger.com/profile/06733224659609146012noreply@blogger.comJl. Jasmine, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16412, Indonesia-6.4087103 106.82474790000003-37.1612468 65.516153900000035 24.343826200000002 148.13334190000003tag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-14585244108422141482018-05-01T17:12:00.002+07:002018-05-01T17:25:53.717+07:00Bulan Ramadhan Sebentar Lagi, Waspada Bahaya Pembungkus Makanan Takjil<b>KEDATANGAN</b> tamu agung bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Bagi umumnya penduduk Indonesia, tidak saja masyarakat muslim, Ramadhan merupakan momen spesial yang selalu dinanti.<br />
<br />
Ramadhan tak semata tentang ibadah dan intensitas melakukan kebaikan untuk sesama di bulan suci ini. Ramadhan juga adalah cerita tentang kebersamaan dan cita rasa takjil berbagai kuliner nusantara.<br />
<br />
Untuk umumnya pasangan berkeluarga, berbuka puasa di luar merupakan momen spesial. Tak perlu repot. Tinggal datang ke rumah makan atau restoran pilihan, lalu menunggu azan Magrib sambil berdoa. Santapan berbuka pun telah tersedia dinikmati.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjohmntZpO7V95p6JpJy7gRpLEHqDwMpR5uqJM7f_b1TSW0wRGd-P8ExGaFs8UAbFiGfrWYTnjbhA1Hs69M_5PbLbPBOuCN6v_MyrQhESwJB6mcqyI8OAWdht8oUbNgN7MDCacrhE2S46EO/s1600/Puasa+Ramadhan+Sebentar+Lagi%252C+Tetap+Waspada+Bahaya+Pembungkus+Makanan+Takjil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjohmntZpO7V95p6JpJy7gRpLEHqDwMpR5uqJM7f_b1TSW0wRGd-P8ExGaFs8UAbFiGfrWYTnjbhA1Hs69M_5PbLbPBOuCN6v_MyrQhESwJB6mcqyI8OAWdht8oUbNgN7MDCacrhE2S46EO/s400/Puasa+Ramadhan+Sebentar+Lagi%252C+Tetap+Waspada+Bahaya+Pembungkus+Makanan+Takjil.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi: takjil buka puasa/ <a href="https://pixabay.com/en/turkish-mocha-dates-drink-eat-1098830/" target="_blank">Pixabay</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Selain makan atau berbuka di luar, ada juga orangtua yang punya kebiasaan membeli jajanan takjil di pusat-pusat jajanan lingkungan sekitar untuk dibawa pulang. Tentu saja ini niat yang baik, tapi tetap perlu berhati-hati.<br />
<br />
Kenapa harus tetap berhati-hati? Iya dong. Sebab namanya jajanan apalagi yang dijual di pingir-pinggir jalan tidak selalu disajikan dengan proses yang higienis.<br />
<br />
Termasuk soal kemasan makanan. Orangtua perlu memastikan kebersihan dan keamanan kemasan yang digunakan saat membeli makanan di luar. Sebab tidak semua wadah makanan benar-benar aman digunakan.<br />
<br />
Tentu kita cinta kepada keluarga di rumah, terlebih tubuh kita sendiri. Karena itu, perlu dipastikan kemasan makanan yang kita gunakan betul aman bagi keluarga kita. Sebab, dalam temuan penelitian, didapati kertas pembungkus makanan yang tidak sehat.<br />
<br />
Dalam sebuah penelitian Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), misalnya, menemukan adanya bahaya pada kertas nasi dan kertas daur ulang.<br />
<br />
Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial LIPI, Lisman Suryanagara, mengingatkan masyarakat akan bahaya kertas nasi dan kertas daur ulang bagi kesehatan manusia.<br />
<br />
“Kertas nasi untuk membungkus makanan seperti untuk nasi goreng, nasi bungkus, atau martabak yang berwarna cokelat itu memiliki dampak buruk bagi kesehatan, misalnya mengurangi vitalitas bagi laki-laki,” ujar Lisman Suryanaga dikutip dari laman resmi <a href="http://lipi.go.id/lipimedia/ini-hasil-penelitian-lipi-tentang-bahaya-kertas-nasi-bagi-kesehatan/17053" target="_blank">LIPI</a>.<br />
<br />
Menurut Lisman, pemanfaatan bahan yang digunakan sebagai kemasan makan yang umum digunakan dari masa ke masa antara lain keramik, kaca, plastik, aluminium foil, hingga yang berbahan dasar kertas.<br />
<br />
Berbicara tentang kemasan pangan berbahan dasar kertas yang paling lazim digunakan di Indonesia, ternyata masih banyak yang belum layak untuk dijadikan sebagai kemasan pangan primer.<br />
<br />
“Masih banyak ditemukan penggunaan kertas koran, kertas bekas cetakan, atau kertas daur ulang sebagai kemasan nasi kotak, nasi bungkus, gorengan, dan kotak martabak,” ujar Lisman menyampaikan hasil penelitian LIPI.<br />
<br />
Dalam riset yang dilakukan LIPI, diketahui jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas pangan yang terbuat dari kertas daur ulang sekitar 1,5 juta koloni per gram, sedangkan rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70-100 gram, itu artinya ada sebanyak 105 juta-150 juta bakteri yang terdapat di kertas tersebut.<br />
<br />
“Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibandingkan jenis kertas lainnya, ini melebihi batas yang ditentukan,” ujar Lisman lagi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Pey3xR4tMWl48Z-OLMXhsrLfAWw8Nu44UotOfdCXxElOQh83bJkCr7WYjg5keSXWU8ljxVMpCL48jHZQsC5wSteWM5kc_CZxE3EMVXFqRC5HUZ769De0GdAkCgMTkRHmAtalEFGAEL8C/s1600/Puasa+Ramadhan+Sebentar+Lagi%252C+Tetap+Waspada+Bahaya+Pembungkus+Makanan+Takjil2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="585" data-original-width="800" height="292" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Pey3xR4tMWl48Z-OLMXhsrLfAWw8Nu44UotOfdCXxElOQh83bJkCr7WYjg5keSXWU8ljxVMpCL48jHZQsC5wSteWM5kc_CZxE3EMVXFqRC5HUZ769De0GdAkCgMTkRHmAtalEFGAEL8C/s400/Puasa+Ramadhan+Sebentar+Lagi%252C+Tetap+Waspada+Bahaya+Pembungkus+Makanan+Takjil2.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi: nasi bungkus </td></tr>
</tbody></table>
<br />
Selain itu, Lisman mengatakan bahwa zat-zat kimia tersebut berdampak negatif terhadap tubuh manusia dan dapat memicu berbagai penyakit seperti kanker, kerusakan hati dan kelenjar getah bening, mengganggu sistem endokrin, gangguan reproduksi, meningkatkan risiko asma, dan mutasi gen.<br />
<br />
<b>Kandungan berbahaya BPA</b><br />
<br />
Senada dengan itu, BPA atau bisphenol A adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan pembuat wadah makan, bukan hanya plastik, tetapi juga kertas. Awalnya BPA digunakan pada wadah makanan kaleng agar kaleng tersebut tidak mudah berkarat.<br />
<br />
Dilansir dari <a href="https://www.webmd.com/cancer/news/20111202/study-bpa-is-in-wide-variety-of-paper-products#2" rel="nofollow" target="_blank">WebMD</a>, Kurunthachalam Kannan, Ph.D., seorang ilmuwan riset di New York State Department of Health, menyatakan bahwa BPA juga terkandung pada kertas pembungkus makanan dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi.<br />
<br />
Kadar BPA tinggi pada umumnya terdapat dalam kertas pembungkus makanan yang merupakan hasil daur ulang. Bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas supaya lebih tahan terhadap panas.<br />
<br />
Selain pada kertas pembungkus makanan, BPA juga sering terdapat pada tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, maupun tiket.<br />
<br />
Saat BPA masuk ke dalam tubuh, zat tersebut dapat meniru fungsi dan struktur hormon esterogen. Karena kemampuannya tersebut, BPA dapat memengaruhi proses tubuh, seperti pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, tingkat energi dan reproduksi.<br />
<br />
Selanjutnya, kemasan makanan berbahan dasar kertas non daur ulang bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan penggunaan kemasan daur ulang dan styrofoam dan kemasan kertas non daur ulang baik untuk konsumen, makanan dan lingkungan.<br />
<br />
Seperti di luar negeri trennya sudah seperti itu jadi untuk mengurangi limbah karena biasanya kemasan ini biodegradable dan sudah memiliki standar keamanan.<br />
<br />
Alternatif lainnya, masyarakat dapat menggunakan kemasan pangan berkategori food grade yang seratus persen terbuat dari serat alami dengan ciri-ciri tampilan berwarna putih bersih, tidak berbintik-bintik, dan tidak tembus minyak. Di samping itu, karton food grade bersifat ramah lingkungan karena mudah terurai.<br />
<br />
Yang terpenting tentunya adalah memastikan keluarga kita seminimal mungkin terpapar dari bahan-bahan berbahaya tersebut. Sebab mencegah 100 persen agaknya menjadi tidak mungkin, kecuali dengan usaha yang betul-betul maksimal.<br />
<br />
Seiring dengan itu, ada baiknya orangtua mengolah dan menyediakan sendiri makanan bagi anak-anak dan keluarga besar.<br />
<br />
Ketimbang jajan di luar yang belum tentu sehat dan higienis, mengolah sendiri makanan di rumah tentu merupakan pilihan yang bijak.<br />
<br />
Apalagi puasa Ramadhan sebentar lagi. Sudah menjadi kebiasaan di masyarakat kita berbelanja bahan makanan berbuka puasa di pusat-pusat kuliner. Tetaplah bijak dan utamakanlah kesehatan.<br />
<br />
<b>DEVINA SETIAWAN</b>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-60599537665681603802018-04-18T03:30:00.000+07:002018-04-18T22:56:39.942+07:00Mengapa Makan Malam Bersama Keluarga itu Penting, Ketahui Manfaatnya <b>BETAPAPUN</b> sibuknya Anda sebagai orangtua yang mungkin kedua-keduanya sama-sama aktif beraktifitas di luar rumah, sebaiknya jangan pernah sepelekan pentingnya makan malam bersama keluarga.<br />
<br />
Berkumpul di saat makan malam bersama keluarga adalah moment spesial dan memang sebaiknya ini hendaknya menjadi agenda rutin yang sayang untuk dilewatkan. Tak harus selalu setiap malam, namun tak juga jarang-jarang amat.<br />
<br />
Dalam sebuah ulasannya, Direktur Program Terapi Keluarga dan Pasangan di Rumah Sakit Umum Massachusetts Anne K. Fishel, Ph.D, mengemukakan dampak positif dari kebiasaan tersebut.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghz1fghA6Uh6BJ78biK1schczPHMa_X8JXn2PfyGj0xmWDwp58AYPqUVUPFso0vnVkib7Qv59q_aOfgU9BqR0DsA_hKdjCBEJbuhtozbJVunYmkOLnwd1FR2bD2FGRkLOPLOSard_PDPyM/s1600/Makan+Malam+Bersama+Keluarga+itu+Penting%252C+Ketahui+Manfaatnya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="530" data-original-width="800" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghz1fghA6Uh6BJ78biK1schczPHMa_X8JXn2PfyGj0xmWDwp58AYPqUVUPFso0vnVkib7Qv59q_aOfgU9BqR0DsA_hKdjCBEJbuhtozbJVunYmkOLnwd1FR2bD2FGRkLOPLOSard_PDPyM/s400/Makan+Malam+Bersama+Keluarga+itu+Penting%252C+Ketahui+Manfaatnya.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi/ <a href="https://unsplash.com/photos/oIHOjwrXVlI" rel="nofollow" target="_blank">Unsplash</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Anne mengatakan selama 20 tahun terakhir, seperti dikutip <a href="https://www.washingtonpost.com/posteverything/wp/2015/01/12/the-most-important-thing-you-can-do-with-your-kids-eat-dinner-with-them/" rel="nofollow" target="_blank">Washington Post</a>, bahwa lusinan penelitian telah mengkonfirmasi apa yang telah lama diketahui orang tua secara intuitif: Duduk untuk makan malam bersama setiap malam baik untuk jiwa, otak, dan tubuh.<br />
<br />
Pendiri<a href="https://thefamilydinnerproject.org/" rel="nofollow" target="_blank"> The Family Dinner Project </a>ini mengemukakan bahwa banyak penelitian menunjukkan bahwa makan malam bersama dapat membangun keterikatan pada banyak perilaku remaja yang orangtua doakan: mengurangi tingkat penyalahgunaan zat, gangguan makan dan depresi; dan nilai rata-rata kelas yang lebih tinggi dan harga diri.<br />
<br />
"Untuk anak kecil, percakapan di meja makan saat makan malam bersama dapat merangsang penambahan kosakata yang lebih besar bagi anak daripada membaca dengan keras untuk mereka," kata Anne seperti dikutip laman <a href="https://www.parenting.com/family-time/activities/7-reasons-to-eat-family-dinner-together" rel="nofollow" target="_blank">Parenting. </a><br />
<br />
Profesor psikologi di Harvard Medical School lantas menceritakan pengalaman pribadinya membangun tradisi baik tersebut dalam keluarganya.<br />
<br />
Sebagai seorang ibu yang juga memiliki seabreg pekerjaan sebagai wanita karir, Anne mengaku telah belajar melalui trial and error dengan dua putra dan suaminya dalam merawat kegiatan tersebut.<br />
<br />
Sebagai terapis keluarga, Anne juga banyak berinteraksi dan bertanya kepada setiap keluarga tentang momen makan malam mereka. Dan, 7 perihal berkut ini adalah hal yang telah pelajari Anne:<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>1. Tidak harus setiap hari.</b></blockquote>
Anda tidak harus makan malam setiap malam untuk memetik manfaatnya. Kegiatan kumpul bareng keluarga bisa dilakukan dikala sedang sarapan, makan siang akhir pekan, menyantap camilan yang dibawa pulang di malam hari, atau kombinasi dari ini.<br />
<br />
Dan tidak tidak juga harus menentukan jadwal tertentu. Intinya adalah untuk membuat komitmen untuk makan keluarga di mana semua anggota keluarga duduk untuk berbagi makanan, bersenang-senang dan berbicara tentang hal-hal yang penting.<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>2. Bekreasi bersama dengan menu yang akan disajikan</b></blockquote>
Dengan begitu banyak permainan sekarang yang bisa dilakukan secara online, orang dewasa dan anak-anak akhirnya tanpa disadarinya kehilangan kesempatan untuk bermain dengan objek nyata yang dapat disentuh, dibaui dan diubah.<br />
<br />
Jadi, untuk menghilangkan kejenuhan tersebut, bermainlah bersama dalam momentum makan bersama. Memasak adalah kegiatan yang melibatkan indra dan tangan kita, dan itu adalah sesuatu yang bisa kita lakukan bersama. Hal inilah yang dilakukan Anne bersama keluarganya.<br />
<br />
"Anda dapat mengatur salad dan membuat semua orang memilih sayuran untuk membuat sajian makanan sebentuk wajah, pohon dan mobil. Bermainlah dengan rasa dengan memasukkan rasa atau bumbu baru dan meminta semua orang untuk menebak bahan-bahannya," saran Anne.<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>3. Cobalah lakukan beberapa hal ini</b></blockquote>
Jadwal kerja orangtua yang padat dan di waktu yang sama anak anak juga sibuk mengikuti kegiatan eksrakurikuler, tentu acara makan bersama ini sedikit terkendala. Namun sebenarnya kegiatan itu sangat bisa dilakukan untuk makan malam.<br />
<br />
Seluruh proses memasak dan makan bersama hanya membutuhkan waktu satu jam (kurang dari 30 menit untuk memasak dan rata-rata makan adalah 22 menit *), dan jam itu bersifat transformatif.<br />
<br />
Jika kita masih mematers sayuran, memainkan alat untuk hiburan kita dan berjejer di teras depan, kita mungkin tidak membutuhkan makan malam keluarga, tetapi ini adalah waktu yang paling dapat diandalkan hari itu yang harus kita hubungkan dengan satu sama lain.<br />
<br />
Nah, ketika anak-anak merasa terhubung dengan orang tua mereka, itu seperti sabuk pengaman di jalan berlubang masa kanak-kanak.<br />
<blockquote class="tr_bq">
4<b>. Cobalah aktivitas baru dan berbagi talenta.</b></blockquote>
Makan malam dapat menjadi momen yang bagus untuk mencoba hal-hal baru. Makan malam keluarga seperti pertunjukan teater improvisasi.<br />
<br />
Keluarga muncul malam demi malam, dan sebagai kelompok mereka dapat mencoba cara-cara baru berinteraksi satu sama lain. Atau, perilaku satu anggota dapat memicu riak orang lain.<br />
<br />
Misalnya, sebuah keluarga mungkin setuju untuk tidak membuat komentar negatif di meja dan melihat apa yang terjadi. Atau, seorang remaja mungkin diundang untuk membuat makan malam keluarga atau untuk membuat soundtrack musik untuk makan.<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>5. Bagikan riwayat keluarga Anda.</b></blockquote>
Meja makan malam adalah tempat terbaik untuk menceritakan kisah, dan anak-anak yang tahu cerita keluarga mereka lebih tangguh dan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.<br />
<br />
Yang paling menginspirasi adalah cerita limun dari lemon, cerita tentang kesulitan di mana pelajaran dipelajari, atau peristiwa negatif yang berubah menjadi sesuatu yang baik.<br />
<br />
Cerita membantu kita memahami dunia, dan mereka membantu anak-anak terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.<br />
<br />
Ceritakan kisah tentang diri Anda dan anggota keluarga lainnya ketika mereka seumuran dengan anak-anak Anda. Ceritakan kisah tentang pengalaman masa kecil, pekerjaan pertama, imigrasi, bagaimana nama-nama dipilih, hewan peliharaan masa kecil, resep favorit, atau resep dapur.<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>6. Tetap terhubung.</b></blockquote>
Percakapan meja adalah salah satu pengalaman bahasa terkaya yang dapat Anda berikan untuk anak-anak Anda. Kapan lagi kita duduk dan berbicara selama beberapa menit, menawarkan banyak komentar dan penjelasan tentang satu topik?<br />
<br />
Coba ajukan pertanyaan tentang aktifitas anak-anak selama seharuan tadi, "Bagaimana harimu?" Misalnya, mintalah setiap orang untuk menceritakan mawar (sesuatu yang positif) dan duri (sesuatu yang negatif) tentang hari itu, serta kuncup (apa yang Anda inginkan akan terjadi besok).<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>7. Ini baik untuk Anda juga.</b></blockquote>
Ritual seperti makan malam, yang menekankan dunia yang sering terasa hiruk pikuk dan di luar kendali, juga baik untuk orang dewasa. Mengetahui bahwa satu bagian dari hari Anda akan terungkap pada dasarnya dengan cara yang sama, hari demi hari, terasa nyaman.<br />
<br />
Anne mengatakan, makan malam lebih dari sekedar memberi makan. Makanan akan membawa keluarga ke meja, tetapi itu adalah percakapan dan cerita yang membuat kita tetap di sana.<br />
<br />
Dalam satu jam, Anda dapat menciptakan kenyamanan, kesenangan, bermain, dan percakapan yang bermakna dalam satu waktu momen makan malam bersama keluarga.<br />
<br />
<b>NURSELINAWATI</b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-11145109450874585792018-04-08T11:32:00.002+07:002018-04-09T08:07:03.745+07:00Temuan Ilmiah Menjawab Mengapa Seseorang Berwajah Jutek<b>DALAM</b> keseharian ada orang-orang tertentu dicap berwajah jutek <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Resting_bitch_face" target="_blank">(resting bitch face)</a>. Anda mungkin pernah bertanya, kenapa ada orang yang berwajah jutek.<br />
<br />
Dan, ternyata berwajah jutek itu memang nyata. Hal itu terungkap melalui sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Noldus Information Tecnology, sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak untuk menganalisis wajah para selebriti Hollywood, Amerika Serikat. <br />
<br />
Seperti dikutip dari laman resminya, <b><a href="http://www.noldusconsulting.com/blog/throwing-shade-science-resting-bitch-face" target="_blank">Noldus Consulting,</a></b> didapati temuan menarik dimana rata-rata ekspresi wajah manusia terdiri dari 97 persen ekspresi wajah netral (alami) dan 3 persen sisanya menunjukkan emosi kecil seperti kesedihan, kebahagian, dan kemarahan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpYS61FAul6wZg8sqXF-l9Mcs6yv7ed-KpcMSnP_ToQvZ5Dkb3VnXxNxwKlVzVOVf88bSHb_B4phQFIDO4tDIvL6HLFeI3BE305hjaNejQ8GbyrzZ2zcN9Z4MWBrkNznKmhSZgxwwy_hA/s1600/mukajetuk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="498" data-original-width="748" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpYS61FAul6wZg8sqXF-l9Mcs6yv7ed-KpcMSnP_ToQvZ5Dkb3VnXxNxwKlVzVOVf88bSHb_B4phQFIDO4tDIvL6HLFeI3BE305hjaNejQ8GbyrzZ2zcN9Z4MWBrkNznKmhSZgxwwy_hA/s400/mukajetuk.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi/ <a href="http://metro.co.uk/2018/01/24/mum-left-resting-bitch-face-severe-case-shingles-7257402/">Metro.co.uk</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Masih dalam riset itu, bahwa orang yang memiliki raut wajah jutek ternyata tingkat emosinya naik hingga dua kali lipat menjadi 6 persen.<br />
<br />
Dari hasil pemindaian foto, sebagian besar emosi yang diekspresikan orang yang memiliki wajah jutek adalah ekspresi menghina atau meremehkan.<br />
<br />
Hal ini bisa dilihat dari isyarat kecil seperti menyipitkan mata atau menarik salah satu sudut bibit yang dianggap sebagai bentuk dari ekspresi menghina. Ekspresi menghina sendiri diartikan sebagai perasaan bahwa ada sesuatu yang patut dicemooh.<br />
<br />
Maka, fisiologi atau bentuk wajahlah yang akhirnya memainkan peran besar dalam membentuk kesan jutek.<br />
<br />
Jadi tak heran kalau banyak orang yang dicap jutek memiliki ciri khas mata sipit atau sayu, sudut bibir yang melengkung ke bawah, atau alis yang posisinya agak turun ke arah dalam (hidung).<br />
<br />
Penelitian itu dilakukan dengan menggunakan teknologi tinggi sebuah perangkat lunak yang bisa membaca ekspresi manusia, FaceReader.<br />
<br />
Alat tersebut bekerja dengan cara memetakan dan menganalisis lebih dari 500 titik di wajah sebagai acuan dari delapan emosi dasar manusia, yaitu sedih, bahagia, marah, takut, kaget, jijik, netral, dan menghina.<br />
<br />
Kendati demikian, sampai saat ini para ahli tidak mengetahui jawaban yang pasti mengapa seseorang bisa memiliki muka jutek. Namun, para ahli menduga bahwa faktor genetik dan lingkungan sekitar ikut berpengaruh terhadap pembentukan ekspresi wajah tersebut.<br />
<br />
Muka jutek selalu diidentikan dengan kaum wanita karena banyak yang meyakini bahwa jumlah wanita yang berwajah jutek <a href="https://www.urbandictionary.com/define.php?term=resting%20bitch%20face" target="_blank">lebih banyak dibanding pria</a>.<br />
<br />
Selain itu, kebanyakan artikel anekdot dan jurnal ilmiah juga sering mengisyaratkan bahwa hanya wanitalah yang punya wajah jutek. Padahal, faktanya tidak selalu begitu.<br />
<br />
Dari hasil penelitian ini, para peneliti percaya bahwa asumsi yang mengatakan wajah jutek hanya dimiliki wanita pada dasarnya dibangun dari norma-norma sosial yang menuntut wanita untuk selalu tersenyum, bahagia, dan ramah terhadap orang lain, bukan pada fisiologi atau bentuk wajah seseorang.<br />
<br />
Jadi ketika perempuan tidak tersenyum atau tidak menunjukkan ekspresi wajah yang menyenangkan, perempuan akan lebih cepat dicap jutek atau judes.<br />
<br />
Sedangkan laki-laki tidak terlalu banyak dituntut untuk menebar senyum, sehingga ketika seorang laki-laki menunjukkan ekspresi wajah datar atau agak menghina, tidak ada yang mempermasalahkannya.<br />
<br />
Karena itu, kesimpulan dari penelitian ini yaitu seseorang bukan “punya” muka jutek, melainkan masyarakatlah yang memberinya cap demikian akibat ciri khas tertentu pada fisiologi wajahnya.<br />
<br />
Jadi sebenarnya orang yang dicap punya muka jutek belum tentu sedang merengut atau bermuka masam. Ia mungkin tidak sedang menunjukkan ekspresi wajah kesal atau jutek, hanya saja orang lain mengartikan bentuk wajahnya seolah sedang menunjukkan emosi negatif.<br />
<br />
<b>BRATAYUDHA YUSUF</b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-6853390596476412032018-03-16T00:33:00.000+07:002018-03-17T00:39:12.378+07:00Lima Peraturan untuk Meningkatkan Kebahagiaan Keluarga<b>ADA BANYAK</b> cara membuat suasana dalam rumah menjadi bahagia. Salah satunya dengan menggunakan dekorasi yang memberikan kesan nyaman, dan hangat.<br />
<br />
Selain itu menggunakan peraturan-peraturan yang dapat diterapkan di dalam rumah, beserta seluruh anggota keluarga, juga mampu memberikan efek bahagia di dalam rumah.<br />
<br />
Peraturan-peraturan tersebut bertujuan untuk lebih menghargai, menyayangi antara anggota keluarga. Sehingga terbentuk keluarga yang harmonis.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjCKY8FRg4XbtdXbKzntndszNq4Mom_7v9NeTJTq6504wlnSpSaq6hGSQH1CAR9hBDuxY3r5fhTabRWqWRHTEJyB6VCP-QaOLxggY7cZsrRkvngmVXdoW8cfH6udDXpEXYO9ObYe-mXK0/s1600/Lima+Peraturan+untuk+Meningkatkan+Kebahagiaan+Keluarga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjCKY8FRg4XbtdXbKzntndszNq4Mom_7v9NeTJTq6504wlnSpSaq6hGSQH1CAR9hBDuxY3r5fhTabRWqWRHTEJyB6VCP-QaOLxggY7cZsrRkvngmVXdoW8cfH6udDXpEXYO9ObYe-mXK0/s400/Lima+Peraturan+untuk+Meningkatkan+Kebahagiaan+Keluarga.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi (source: <a href="https://pixabay.com/en/light-illuminated-dark-lamp-3188080/" rel="nofollow" target="_blank">pixabay</a>)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Seperti dilansir dari <a href="https://www.realsimple.com/work-life/family/household-family-rules" rel="nofollow" target="_blank">Real Simple,</a> Jumat 16 Maret 2018, berikut adalah lima peraturan yang dapat diterapkan untuk membuat suasana rumah lebih hangat, dan harmonis.<br />
<br />
1. Setiap orang harus mengetuk terlebih dahulu sebelum membuka pintu yang tertutup. Hal tersebut bertujuan meningkatkan rasa menghargai akan privasi setiap anggota keluarga di rumah.<br />
<br />
Menurut seorang ibu rumah tangga, Tina Z di Walterboro, Carolina Selatan, setelah menerapkan peraturan tersebut anak-anaknya mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena mereka merasa privasinya dihormati oleh orang tuanya.<br />
<br />
2. Sedangkan seorang ibu rumah tangga, Amira Melnichenko di Maitland, Florida mengatakan ia dan sang suami membuat peraturan untuk tidak membahas permasalahan keluarga di atas meja makan. Dengan begitu kualitas waktu keluarga ketika makan bersama akan lebih terjaga, dan tidak terganggu.<br />
<br />
3. Beberapa orang tua akan memarahi anaknya ketika mereka menumpahkan sesuatu. Namun menurut seorang ibu, Amber Sprengard, di Cincinnati, ia dan suami tidak keberatan apabila anak-anak mereka menumpahkan sesuatu di atas lantai. Karena mereka memberikan pemahaman kepada anak-anaknya bahwa hal tersebut hanya kecelakaan saja.<br />
<br />
4. Anak-anak dapat bertengkar karena hal apa saja yang mengganggu pikiran mereka. Karenanya para orang tua harus menanamkan sifat berpikir positif kepada setiap anggota keluarga. Menurut @Girlytwirly ketika terjadi masalah di antara keluarga, sang ibu dapat mengajarkan sang anak untuk melihat apa yang menjadi dasar dari masalah tersebut, dan bagaimana mengatasinya.<br />
<br />
5. Terkadang anak-anak sering memilih makanan sesuai dengan apa yang mereka sukai, namun dengan membiarkan sang anak tidak memakan makanan tersebut membuat anak semakin memilih makanan, dan tidak menghargai makanan tersebut.<br />
<br />
Karenanya seorang ibu rumah tangga Brie Ghinazzi di Boise, Idaho, menerapkan peraturan bahwa makanan tersebut harus dicicipi terlebih dahulu baru mengucapkan pendapat dengan kalimat sopan, seperti "tidak, terima kasih".<br />
<br />
<b>YUSAK SANJAYA</b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-70591590859237015352018-03-14T09:52:00.000+07:002018-03-14T09:54:12.655+07:00Bukan Semata Tentang Harta dan Kedudukan, Beginilah Sejatinya Sukses<b>SUNGGUH</b> menakjubkan saat Nabi Muhammad <i>Shallallahu ‘alaihi wa Sallam</i> bersabda ihwal manusia terbaik.<br />
<br />
<i>“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”</i> (HR. Ahmad, Ath-Thabrani, dan Ad-Daruqutni)<br />
<br />
Dari hadis ini, sudah jelas. Ukuran dan tolok ukur manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5QMvprodxH102AXQWCNqoyMfghzf7qEXl7twlDv4w9cbdH_IK9OG7RbCakJR4ZfNxtGJXYh8BT7y_feu15l1gyjO52O5qsT3K40Dd8-0q7P3eq9Ps2245iYtrXao-mXJ0Eaq6-ucuFSs/s1600/Bukan+Semata+Tentang+Harta+dan+Kedudukan%252C+Beginilah+Sukses+Sebenarnya.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="574" data-original-width="940" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5QMvprodxH102AXQWCNqoyMfghzf7qEXl7twlDv4w9cbdH_IK9OG7RbCakJR4ZfNxtGJXYh8BT7y_feu15l1gyjO52O5qsT3K40Dd8-0q7P3eq9Ps2245iYtrXao-mXJ0Eaq6-ucuFSs/s400/Bukan+Semata+Tentang+Harta+dan+Kedudukan%252C+Beginilah+Sukses+Sebenarnya.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi (source: <a href="https://pixabay.com/en/idea-innovation-imagination-mindmap-2123972/" rel="nofollow" target="_blank">pixabay</a>)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Karena itu, tolok ukur kesuksesan hakiki bukanlah kesuksesan secara individual. Sukses menjadi pengusaha kaya raya. Sukses menjadi pejabat negara. Sukses meraih gelar doktor. Sukses memiliki harta benda, kendaraan mahal, dan perhiasan yang banyak.<br />
<br />
Apalah arti kesuksesan itu semua tanpa memberi manfaat kepada orang lain? Hanya dinikmati sendiri. Tidak berdampak kepada orang lain. Keberadaanya sama seperti ketiadaanya.<br />
<br />
Memang benar. Sukses meraih apa pun yang diinginkan tidaklah salah. Bercita-citalah setinggi mungkin. Seperti nasihat presiden pertama Indonesia, Soekarno, “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit.”<br />
<br />
Bermimpi dan berusaha menjadi sukses di masa depan boleh-boleh saja. Kita justru dianjurkan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Jadilah pribadi yang sukses di masa depan.<br />
<br />
Sebab, itulah bentuk syukur kepada Allah. Mengoptimalkan seluruh energi dan potensi yang dimiliki. Mengoptimalkan pikiran, tenaga, fisik, dan sebagainya.<br />
<br />
Akumulasinya, kita dapat meraih kesuksesan setinggi mungkin. Namun, yang perlu diingat apakah kesuksesan yang diraih itu dapat memberikan dampak atau manfaat kepada orang lain atau tidak? Inilah yang penting.<br />
<br />
Bersyukurlah seseorang yang dapat meraih kesuksesan duniawi. Sukses menjadi pengusaha kaya raya, sukses meraih gelar doktor bahkan professor, sukses menjadi pejabat publik, dan sukses dalam bidang lainnya.<br />
<br />
Kesuksesan itu adalah anugerah luar biasa yang diberikan oleh Allah. Ada hak orang lain yang terselip di balik setiap capaian dan kesuksesan kita. Lebih dari itu, ada tanggung jawab besar yang harus kita lakukan.<br />
<br />
<b>Ingatlah beberapa poin berikut ini! </b><br />
<br />
Semakin tinggi kesuksesan yang diraih, semakin besar pula tanggung jawab dan kebermanfaatan yang harus dilakukan.<br />
<br />
Semakin tinggi gelar pendidikan dan ilmu yang didapat semakin besar amanah untuk menyampaikannya kepada orang lain.<br />
<br />
Semakin banyak kekayaan yang didapat sebanyak besar zakat mal dan sedekah yang harus dikeluarkan untuk orang lain.<br />
<br />
Semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawab dan amanah untuk membantu dan menyejahterakan rakyatnya.<br />
<br />
Bayangkanlah! Begitu sayangnya jika kenikmatan berupa keberlimpahan kesuksesan itu tidak memberikan dampak apa pun. Harta yang banyak hanya dinikmati sendiri.<br />
<br />
Rumah yang mewah. Tetapi, tetangga yang lainnya tinggal di gubuk reyot. Jika musim hujan kemasukan air dan basah.<br />
<br />
Setiap hari dia kenyang makan berbagai makanan lezat dan nikmat. Sedangkan orang-orang di sekelilingnya kelaparan.<br />
<br />
Begitu sayangnya orang yang berilmu, tetapi ilmu tersebut hanya disimpan. Ilmu yang banyak itu tidak diajarkan kepada orang lain. Hanya dinikmati sendiri. Tidak mau dibagi.<br />
<br />
Padahal, orang-orang di sekelilingnya membutuhkan bimbingannya agar keluar dari kegelapan kebodohan. Banyak yang masih buta huruf. Tidak sedikit yang belum bisa baca Al-Qur’an dengan benar.<br />
<br />
Padahal, ketika kita berbagi pada hakikatnya kita sedang berinvestasi kebaikan dan pahala. Kebaikan itu akan datang kepada kita suatu saat.<br />
<br />
Tidak ada yang sia-sia. Meski hanya membuang duri di tengah jalan. Meski hanya memberi sebungkus nasi. Meski hanya mengajarkan satu ayat. Apalagi jika lebih dari itu? <i>Masyaa Allah.</i> Dahsyat!<br />
<br />
Ingatlah, satu hadis HR. Muslim yang akan membuat kita bersemangat untuk bermanfaat kepada orang lain:<br />
<br />
<i>“Barangsiapa yang memudahkan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitaannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat.”</i><br />
<br />
Suatu saat kebaikan yang kita berikan kepada orang lain akan berbalik kepada kita.<br />
<br />
Kita tidak mungkin akan hidup di atas terus. Seperti roda pedati. Kadang di atas. Kadang pula di bawah. Tidak mungkin hidup bahagia berhias tawa dan senyum terus.<br />
<br />
Suatu saat, ada waktunya bersedih dan menangis. Ketika menghadapi kesulitan, Allah pun akan memudahkan kesulitan kita. Sebagaimana kita memudahkan kesulitan orang lain.<br />
<br />
<b>_____ </b><br />
<b>SYAIFUL ANSHOR,</b> <i>penulis adalah kontributor Parentnial.com. Naskah ini sebagian besar diambil dari bukunya berjudul "Journey to Success". Mau mendapatkan buku karya beliau,<a href="https://goo.gl/pK4JyD" target=""> klik di sini. </a></i>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-69539933553928066932018-02-21T16:40:00.000+07:002018-02-23T18:18:20.265+07:00Mendulang Hikmah Kisah Nelayan dan Seorang Pebisnis, Bacalah Bersama Pasangan<b>SELALU</b> ada pelajaran berharga dari setiap kejadian. Tinggal tergantung kita bagaimana memaknai perjalanan hidup di dunia ini.<br />
<br />
Kepenatan dan kesedihan akan melanda orang-orang yang tak mau membuka hatinya untuk menyambut hikmah kehidupan.<br />
<br />
Kita perlu untuk selalu menyadari bahwa hidup ini menyenangkan, namun juga bisa melenakan. Hidup ini menggembirakan tapi bisa juga menestapakan.<br />
<br />
Kita boleh saja bersenang-senang sepuasnya tapi jangan sampai terbuai hingga bisa hilang akal. Harus ada proporsi yang ideal antar keduanya. Secukupnya saja. Jangan berlebihan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj546epvnZNms-qZMi0fTyq0oe6e02pLonDl_W07oeg638xqWqmK2Fz7MTzV5goJ7HLbGr9V3bGLJaei_IY1DF1AdDF9-2lsXnABkSXx5Lx2mQ-yG_PPbC2bL2lVpwPc1SkBmC9Weo5Kpk/s1600/nelayan.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="529" data-original-width="940" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj546epvnZNms-qZMi0fTyq0oe6e02pLonDl_W07oeg638xqWqmK2Fz7MTzV5goJ7HLbGr9V3bGLJaei_IY1DF1AdDF9-2lsXnABkSXx5Lx2mQ-yG_PPbC2bL2lVpwPc1SkBmC9Weo5Kpk/s400/nelayan.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi nelayan di lautan lepas (source: <a href="https://www.pexels.com/photo/fishing-sea-nature-sky-63642/" target="_blank">Pexels</a>) </td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kisah berikut ini setidaknya memberikan pelajaran bagi kita bahwa bahagia itu sederhana. Bahagia itu simpel. Bahagia itu adalah kesuksesan sebenarnya. Jika Anda bahagia, Anda telah sukses.<br />
<br />
Namun sukses sejati adalah ketika kegembiraan yang kita rasakan bisa meluas sehingga dapat pula dirasakan dan dipetik oleh orang lain tidak saja anak, istri, atau kerabat kita. Mari selalu menyebarkan energi positif tersebut.<br />
<br />
Kisah klasik yang berlatar pesisir pantai Brazil ini sebenarnya telah beradar luas di tengah masyarakat dan sudah sering dibagikan ke grup-grup komunikasi gawai seperti <i>WhatsApp</i> dan sebagainya karena mengandung nilai inspirasi yang dalam.<br />
<br />
Karena itu, agar bisa direnungi kembali, <b><a href="http://parentnial.com/">Parentnial.com</a> </b>kembali menyadurnya yang dikutip dari laman penulis terkenal, <a href="http://paulocoelhoblog.com/2015/09/04/the-fisherman-and-the-businessman/" target="_blank">Paulo Coelho</a>, dengan beberapa penyuntingan untuk penyesuaian kedisinian. <br />
<br />
Alkisah, ada seorang pebisnis sukses tengah berdiri di tepi pantai dan memandang ke arah laut, ketika seorang nelayan merapatkan perahunya.<br />
<br />
Bisnismen itu bertanya: "Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk menangkap ikan sebanyak ini?.<br />
<br />
“Tidak lama, cukup 5 jam,” jawab nelayan.<br />
<br />
“Mengapa tidak pergi lebih lama lagi dan menangkap lebih banyak lagi,” tanya si pebisnis.<br />
<br />
“Ini sudah cukup buat keluargaku," jawa nelayan.<br />
<br />
“Apa yang Anda lakukan diluar menangkap ikan?”<br />
<br />
“Bermain dengan anak-anakku, tidur siang, makan siang bersama keluargaku, mengantar dan jemput anak ke sekolah, bermain gitar, ngobrol dengan teman-temanku, ya, hidup yang begitu kunikmati”<br />
<br />
“Aku punya ide untuk membantumu,” ujar si pebisnis.<br />
<br />
“Aku lulusan master dari Amerika. Saranku, habiskan waktumu lebih banyak untuk menanggkap ikan, beli perahu yang lebih besar, dapatkan lebih banyak uang, beli lagi beberapa perahu"<br />
<br />
Sang manajer melanjutkan pesannya:<br />
<br />
"Jangan jual ikan keperantara. Jual langsung ke pengolahan sampai Anda memiliki pabrik sendiri. Kendalikan produk, distribusi dan produksinya. Setelah itu Anda pindah ke kota besar kemudian ke luar negeri untuk mengembangkan usaha ini”<br />
<br />
“Menarik, tapi berapa lama waktu yang dibutuhkan supaya aku bisa seperti itu,” tanya nelayan mulai tertarik.<br />
<br />
“Lima belas tahun paling cepat. Dua puluh tahun paling lambat,” jawab si bisnismen.<br />
<br />
“Setelah itu pak, Pak,” tanya nelayan.<br />
<br />
“Inilah bagian yang paling menarik. Anda bisa menjual saham perusahaan di bursa dan menghasilkan uang miliaran,” jawab sang pebinis.<br />
<br />
“<i>Wah,</i> miliaran ya. Lalu apa setelah itu Pak?”<br />
<br />
“Lalu, Anda bisa istirahat dan pulang ke rumah. Pindah ke desa kecil di tepi laut, memancing, bermain dengan anak-anak, tidur siang, makan bersama istri, mengantar anak ke sekolah, bermain gitar serta ngobrol dengan teman-teman dekat"<br />
<br />
"<i>Ohh, </i>kalau tujuan akhirnya cuma itu, sekarang saya sudah mendapatkan apa yang saya inginkan. Kalau menunggu 20 tahun lagi, anak-anak saya sudah besar. Jadi gak mungkin lagi saya bermain dan mengantar mereka ke sekolah," sahut si nelayan sambil meninggalkan pebinis yang kebingungan.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
####</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Kisah Sang nelayan di atas mengajarkan kita tentang sikap proporsional. Dia menohok kebiasaan umumnya manusia yang begitu sangat ambisius namun tidak realistis.<br />
<br />
Lebih dari itu, kisah di atas meneruskan pesan kepada kita sebagai orangtua tentang betapa pentingnya keluarga terutama kebersamaan dengan anak istri.<br />
<br />
Sebagai orangtua, jangan sampai kita kehilangan kesempatan penting dalam berinteraksi dengan anak-anak kita di masa usia emasnya.<br />
<br />
Sahabat yang mulia hatinya, yuk kembali kepada firtah kemanusiaan kita. Kepada para ayah, ayo kembali ke rumah. Jangan lupa membawa oleh-oleh secukupnya untuk anak dan istri.<br />
<br />
Dan, kepada para Bunda yang mulia hatinya, engkaulah wanita terindah yang mengantarkan kebahagiaan itu. Dunia akhirat, <i>Insya Allah.</i><br />
<br />
<b>ABDUL MAATIN</b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-56906844585053992132017-11-14T05:30:00.000+07:002018-02-05T11:24:12.607+07:00Ayah Bunda Super Sibuk di Luar? Sebaiknya Selalu Ada Waktu Bermain dengan Anak<b>BERCANDA</b> tentu tidak terlarang, apalagi kepada anak. Sebab jika tidak, boleh jadi hubungan orangtua anak akan kaku. Dan, tentunya akan susah untuk membangun keakraban.<br />
<br />
Rasulullah sendiri, kerap bercanda kepada anak-anak dan sama sekali tidak merendahkan martabat beliau sebagai utusan Allah.<br />
<br />
Membayangkan bahwa Rasulullah di tengah kesibukan mengurusi umat, panglima pasukan tempur, keluarga, dan masalah-masalah duniawi, tetapi Nabi tetap selalu memberi dan menakar sesuatu sesuai dengan haknya.<br />
<br />
Beliau memberikan anak-anak kecil haknya untuk disayang, dan dimanja. Beliau seringkali bermain dan bercanda bersama mereka, untuk membuat mereka ceria dan senang.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnJt8PlH4KPV0R9eqh3xNvLmGjwkguxmEvJRO1HD9nf7Al6pfFfVFMHhaIPVRVHEOmumetQXUFPgOAbcUSeMUGMWB1pPSDjio0qBnK9vCBZQSqI6L2gS0hbqcyNMa2pDG2t-1cQ1UQQe8/s1600/sssss.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="338" data-original-width="960" height="140" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnJt8PlH4KPV0R9eqh3xNvLmGjwkguxmEvJRO1HD9nf7Al6pfFfVFMHhaIPVRVHEOmumetQXUFPgOAbcUSeMUGMWB1pPSDjio0qBnK9vCBZQSqI6L2gS0hbqcyNMa2pDG2t-1cQ1UQQe8/s400/sssss.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi: Pixabay.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Di banyak riwayat kita bisa temukan bagaimana Rasulullah berinteraksi kepada anak-anak yang tentunya memberi ruang bagi orangtua untuk mengambil ibrah darinya.<br />
<br />
Abu Hurairah pernah menceritakan bagaimana Nabi Suatu kali bermain dan bercanda dengan cucu beliau, Al-Hasan.<br />
<br />
“Rasulullah Saw pernah menjulurkan lidahnya bercanda dengan Al-Hasan bin Ali. Ia pun melihat merah lidah beliau, lalu ia segera menghambur menuju beliau dengan riang gembira”.<br />
<br />
Anas bin Malik Ra menuturkan, bahwa beliau juga senang bercanda dengan Zainab. “Rasulullah sering bercanda dengan Zainab, putri Ummu Salamah Ra, beliau memanggilnya dengan: Ya Zuwainab, Ya Zuwainab, berulang kali”. Zuwainab artinya Zainab kecil.<br />
<br />
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, “Mereka (anak-anak itu) berkata, “Ya Rasulullah, mengapa engkau bercanda dengan kami?” Kemudian Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam pun menjawab, “Ya, akan tetapi aku selalu berkata benar, walau dalam senda gurau.” (HR Ahmad)<br />
<br />
Di antara candaan beliau adalah apa yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa beliau memanggilnya dengan sebutan, “Wahai orang yang berkuping dua” (HR Abu Daud).<br />
<br />
Seorang anak kecil bernama Abu Umair adalah anak Ummi Sulaim yang sering diajak bercanda oleh Nabi Muhammad <i>shalallahu ‘alaihi wassalam. </i><br />
<br />
Pada suatu hari, terlihat wajah anak ini kelihatan murung. Rupanya dia sedang bersedih karena burung pipit peliharaannya mati. Kemudian Rasulullah pun menghampirinya dan mencoba untuk menghiburnya dengan berkata, “Hai Abu Umair, apa yang dilakukan burung pipitmu?” (Muttafaq ‘alaih)<br />
<br />
Pada kesempatan lain, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam nampak asyik saat bercanda dengan anak-anak (kedua cucunya), sering kali Rasulullah digelantungi oleh mereka berdua.<br />
<br />
Al-Barra berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam digelantungi Hasan, dan Beliau berkata, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mencintainya, maka cintailah ia.” (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi).<br />
<br />
Al-Barra’ juga mengatakan, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memperhatikan Hasan dan Husain, lalu berkata, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mencintai keduanya, maka cintailah keduanya” (HR Tirmidzi)<br />
<br />
Sungguh beliau yang mulia, dengan kedudukannya. Tidak lantas memberi jarak antara ia dan anak-anak, justru kemudian memberi contoh kepada para ayah dan ibu. Tentang begitu semestinya mereka terhadap sang buah hati mesti bersikap.<br />
<br />
Sebab jika anak kerap melempar candaan yang tak lagi terdengar lucu, seperti lelucon jorok atau menyakiti orang lain yang tidak sesuai dengan tumbuh kembangnya. Justru akan berbahaya.<br />
<br />
Jika hal tersebut yang terjadi, sebaiknya segera temukan penyebabnya. Apakah anak hanya ikut-ikutan mengucapkan tanpa tahu artinya. Atau bahkan ia justru senang melakukannya.<br />
<br />
Perhatikan reaksi lingkungan ketika anak mengatakan kata-kata tertentu. Siapa tahu perilakunya menjadi-jadi jika Anda atau teman-temannya selalu tertawa mendengar leluconnya. Bisa jadi dia butuh perhatian dari anda atau orang lain.<br />
<br />
Beri penjelasan dengan lembut bahwa kata-katanya dapat menyakiti hati orang atau kurang pantas diucapkan. Terus beri bimbingan tentang apa yang harus dan tidak harus diucapkan. Ajarkanlah sang anak berbicara sopan dan bertingkah sopan secara verbal maupun nonverbal.<br />
<br />
Tanyakan kepada si kecil, bagaimana reaksinya jika orang lain mengatakan hal yang sama padanya. Bagaimana persaannya saat ia berada pada posisi orang lain. Cara ini efektif untuk dapat mengasah empati anak dan meningkatkan keterampilan sosialnya.<br />
<br />
Selanjutnya, tegaskan pada si kecil dengan membicarakan konsekuensi jika ia masih mengulangi lelucon yang sama. Tentunya dengan konsekwensi yang juga mendidik. Jangan segan untuk meberi pujian padanya saat ia melakukan sesuatu yang benar.<br />
<br />
Ajak si kecil bercanda mungkin ia jenuh. Berikan contoh dengan candaan-candaan yang mendidik serta mengedukasi si kecil untuk berkembang sesuai masa dan waktunya.<br />
<br />
Terakhir, intropeksi diri jangan sampai kata kotor dan tak berpendidikan itu justru berasal dari lingkungan rumah, atau bahkan orang tualah yang menjadi sumbernya.<br />
<br />
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Siapa memiliki anak kecil, hendaklah ia bercanda dan bermain dengan mereka.” (HR. Ad-Dailami dan Ibnu ‘Asakir).<br />
<br />
_________<br />
<b>*) NASER MUHAMMAD,</b> <i>kontributor Keluargapedia.com, penulis buku antologi puisi "Andai Ini Ramadan Terakhirku" Penerbit Andita Mediatama 2016</i>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-7789117325469367702017-11-09T17:12:00.000+07:002017-11-13T18:16:14.011+07:00Loss Aversion dan Hidup Termehek-mehek karena Kecemasan Akut<b>PULUHAN</b> studi dalam ilmu <i>behavioral economics</i> membuktikan ternyata kita manusia itu cenderung terlalu takut dengan potensi kerugian, dibanding potensi keuntungan yang akan diraih.<br />
<br />
Fenomena itu disebut sebagai <i>loss aversion</i> –atau- terlalu khawatir dengan potensi kerugian.<br />
<br />
Manusia dimanapun di dunia ini ternyata memang cenderung takut untuk mengambil risiko. Kita semua lebih gentar menghadapi potensi kerugian; daripada bersemangat menjemput peluang keuntungan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAMXkiGW52g8zrfqjtRE0Sz3tcnLh0jiPU_FqCcHHmDQo_qfuiBc0xeuahNeVGxlEh8b6Tx82_Nfl77PqhUkaUlvRM18iaWwmUOlewg7CvnRfo3yWD47Z4ehdh8mB0eTd8shw4UXsAU6E/s1600/Loss+Aversion+dan+Hidup+Termehek-mehek+karena+Terjangkit+Pesimisme+Akut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="577" data-original-width="960" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAMXkiGW52g8zrfqjtRE0Sz3tcnLh0jiPU_FqCcHHmDQo_qfuiBc0xeuahNeVGxlEh8b6Tx82_Nfl77PqhUkaUlvRM18iaWwmUOlewg7CvnRfo3yWD47Z4ehdh8mB0eTd8shw4UXsAU6E/s400/Loss+Aversion+dan+Hidup+Termehek-mehek+karena+Terjangkit+Pesimisme+Akut.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi source: Pixabay</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dalam sebuah studi bahkan terungkap: rasa sakit kita akan kehilangan ternyata lebih membekas di dalam hati daripada rasa senang akibat mendapatkan keuntungan.<br />
<br />
Dengan kata lain: pengalaman rugi 10 juta ternyata jauh lebih lama membekas dalam hati, dibanding perasaan senang akibat dapat untung 10 juta.<br />
<br />
<i>Loss Aversion </i>mungkin yang bisa menjelaskan kenapa mayoritas orang agak ragu untuk memulai usaha baru secara mandiri.<br />
<br />
Bahkan sebelum memulai menjalankan usaha, kebanyakan orang sudah takut duluan. Takut jangan-jangan nanti malah rugi. Jangan-jangan usaha saya gagal.<br />
<br />
Loss aversion yang juga mungkin bisa menjelaskan kenapa kebanyakan orang agak pesimis dengan peluang keberhasilan yang akan mereka miliki.<br />
<br />
Dan, kabar buruknya, <i>error thinking</i> semacam inilah yang bisa membuat hidup kita kelak jadi termehek-mehek tak teguh prinsip karena kecemasan akut.<br />
<br />
<b>NASER MUHAMMAD </b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-69152733974598741322017-10-09T06:30:00.000+07:002017-10-10T11:24:12.215+07:00Jam Biologis di Hari Senin, Ketahui Selanjutnya Agar Tidak Melulu Alergi<i>“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya. Tidurmu di malam hari dan usahamu di siang hari“</i><br />
<br />
Banyak orang ketika bangun di hari Senin pagi, lalu mengatakan “aduh hari Senin lagi…males banget dech”.<br />
<br />
Kenapa mereka alergi dengan hari Senin? Karena sebelumnya libur dan relaks kini harus berjibaku lagi mungkin.<br />
<br />
Jika saja mereka mengerti akan satu hal ini. Mungkin mereka akan jauh lebih bersemangat menjalani hidup di pagi hari.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguDyK7u22hR7rXxnsf7I4mStnhP2vJebNqc8CFKRFISIVlFyXhxzX_JocS3gqEiN6hLVxZ4C3BY-TbqGqC3s7Yz3Jeva4mIUqyZI3vX-WYgDVvJxx2Q7-5lg_5o3ziLOYSbFXGs-8S1Kk/s1600/circadian+rythm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="480" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguDyK7u22hR7rXxnsf7I4mStnhP2vJebNqc8CFKRFISIVlFyXhxzX_JocS3gqEiN6hLVxZ4C3BY-TbqGqC3s7Yz3Jeva4mIUqyZI3vX-WYgDVvJxx2Q7-5lg_5o3ziLOYSbFXGs-8S1Kk/s640/circadian+rythm.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<b>Nikmat apakah itu? </b><br />
<br />
Nikmat itu kita sebut sebagai jam biologis <i>(circadian rythm)</i>.<br />
<br />
Di dalam tubuh kita ini terdapat jam biologis. Dengan jam biologis inilah, tubuh kita tahu kapan kita bangun dan kapan kita tidur.<br />
<br />
Contohnya, ada orang yang dia akan otomatis bangung jam 4 subuh dan ada juga orang yang bangun jam 7 pagi.<br />
<br />
Begitu pula sebaliknya ada orang yang tidur cepat dan ada juga yang tidurnya sangat lambat.<br />
<br />
Ketika malam hari, otak melepaskan sebuah zat yang disebut <i>melatonin</i> yang mana ketika jumlahnya meningkat maka kita akan merasa mengantuk.<br />
<br />
Begitu juga selanjutnya ketika pagi datang, maka yang jumlah melatonin itu menurun diiringi dengan meningkatnya <i>cortisol.</i><br />
<br />
Ketika <i>corstisol</i> itu meningkat maka kita akan terjaga dan siap untuk melakukan aktivitas di pagi hari.<br />
<br />
Jadi, sebenarnya, tubuh kita sudah mempersiapkan kita untuk menghadapi segala macam tantangan di hari Senin pagi, seberapapun kemacetan menghadang dan tumpukan pekerjaan menanti.<br />
<br />
Ingat! jumlah <i>cortisol</i> kita detik ini sudah jauh meningkat dibandingkan malam tadi (yang membuat kita menjadi ngantuk). Makanya anda bisa membaca dan memahami tulisan saya di pagi ini.<br />
<br />
So, kalau tubuh sudah secara alamiah mempersiapkanya 70%, maka kini giliran kita (hanya 30% lagi) yang mempersiapkan mental dan semua pikiran positif untuk menjalani hari ini dengan penuh semangat!<br />
<br />
<i>Have a good monday!<br /></i><br />
<b>IHSAN GUMILAR</b><br />
<i></i><br />
<i>Penulis adalah pakar neuropsikologi syaraf dan pengamat sosial</i>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-79380835653792006842017-10-06T11:36:00.000+07:002017-10-07T11:38:09.447+07:00Perhatikan Tips Penting Berikut untuk Membuat Dapur Nyaman<b>SELURUH</b> bagian rumah perlu menjadi tempat yang nyaman untuk semua anggota keluarga. Tak terkecuali bagian dapur.<br />
<br />
Sehari-harinya, dapur menjadi tempat Anda meletakkan berbagai barang atau bahan yang dibutuhkan keluarga.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTw0Q7aYG5nG-sG_OYpSn4TbeIoEPnAQj0To2hQI9sussKqvdhr9kOMaY74nrIWNLGwDgm-FeXg52ySYXZ5BNPtw8gWlZ1h3O1LwE-c8ZyiTyojELJB1I48qJ7S97IPkSWA272Ak_cAkk/s1600/Perhatikan+Tips+Penting+Berikut+untuk+Membuat+Dapur+Nyaman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="780" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTw0Q7aYG5nG-sG_OYpSn4TbeIoEPnAQj0To2hQI9sussKqvdhr9kOMaY74nrIWNLGwDgm-FeXg52ySYXZ5BNPtw8gWlZ1h3O1LwE-c8ZyiTyojELJB1I48qJ7S97IPkSWA272Ak_cAkk/s640/Perhatikan+Tips+Penting+Berikut+untuk+Membuat+Dapur+Nyaman.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Salah satu ilustrasi dapur tipe U(Thinkstock)</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Bahkan, tak jarang ruang dapur menjadi salah stau ruang berkumpul keluarga karena disatukan dengan ruang makan.<br />
<br />
Maka dari itu, tak heran banyak orang ingin mengubah tatanan dapur jadi lebih modern dan efisien.<br />
<br />
Lagi pula, bukankah ruang dapur yang bagus bias jadi nilai lebih dalam penawaran sebuah rumah?<br />
<br />
Untuk mewujudkan hal itu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, mulai dari penataan bagian dapur hingga memilih kabinet.<br />
<br />
Hal pertama yang harus dipahami adalah konsep <i>golden triangle</i>. Melansir dari <i>porch.com,</i> Rabu (11/6/2014) konsep ini merupakan segitiga tak terlihat yang menghubungkan antara lemari es, kompor, dan tempat menaruh bahan-bahan atau wastafel.<br />
<br />
<i>Golden triangle</i> tak boleh dihalangi oleh perabotan apapun, baik lemari kabinet atau pun meja. Sebab, segitiga tersebut haruslah menjadi tempat yang leluasa untuk gerak Anda.<br />
<br />
Kemudian, pertimbangkan pula lebar lorong atau luas dapur, luas lemari atau tempat penyimpanan, dan pencahayaan.<br />
<br />
<b>Tipe dapur</b><br />
<br />
Selanjutnya, bentuk dapur seperti apa yang ingin Anda buat? Mengutip dari oxfordhouse.com, terdapat beberapa tipe dapur yang bisa Anda terapkan, seperti tipe dapur galley, dapur U, dan dapur L.<br />
<br />
Dapur galley menjadi dapur dengan gaya klasik di mana kedua bagian dapur terletak berhadapan sejajar. Tipe dapur ini memiliki kedua sisi lain pada ujungnya yang dibiarkan terbuka.<br />
<br />
Nah, pada model dapur galley interaksi dengan orang di luar dapur cenderung terbatas, tetapi layout yang terbuka di kedua sisi dapat membuka koneksi pada area lain di rumah.<br />
<br />
Kemudian, ada pula dapur U. Model dapur ini cocok bagi Anda yang suka memasak.<br />
<br />
Semua kabinet, wastafel, kompor, terhubung dalam bentuk huruf U sehingga sangat efisien. Bagian tengah dapur yang lowong juga memungkinkan Anda menaruh meja sebagai tempat makan santai. <br />
<br />
Sebenarnya, ada juga model dapur G dan L. Tipe dapur G mirip dengan dapur U, hanya saja ada perpanjangan tempat di salah satu ujungnya, yang bisa dijadikan sebagai meja makan kecil yang memuat tiga orang. <br />
<br />
Lalu, tipe dapur L, yaitu bentuk dapur yang seperi huruf L dan memojok. Model seerti ini terlihat sangat terbuka dan memungkinkan adanya interaksi dengan orang di luar dapur.<br />
<br />
Secara keseluruhan, bagian lain yang tak kalah penting menentukan penataan letak dapur Anda adalah model lemari penyimpanan atau kabinet. <br />
<br />
Sebab, ketika masuk dapur, penampilan kabinet Anda adalah yang pertama kali paling terlihat.<br />
<br />
Selain hal itu, petimbangkan pula bahan dan kualitas barang dan perlengkapan dalam dapur.<br />
<br />
Mengutip dari <i>kitchensingeelong.com.au,</i> Selasa (24/2/2015) bahan lemari penyimpanan yang digantung dan berkualitas bagus adalah menggunakan kayu lapis dan kayu padat yang permukaannya bisa tahan air, serta kokoh dalam jangka panjang.<br />
<br />
Ingat, keperluan kabinet di dapur adalah untuk menyimpan barang seperti piring dan gelas. Sedangkan lemari es, fungsinya adalah untuk menyimpan aneka makanan dan minuman. Karenanya, kualitasnya juga harus terjamin.<br />
<br />
Baiknya, lemari es memiliki tempat penyimpanan yang luas sehingga Anda bisa lebih mudah menemukan dan menyimpan makanan.<br />
<br />
Hal yang perlu dicatat untuk memilih lemari es, sesuaikan dengan luas ruang. Bila dapur Anda berkonsep minimalis dan modern, tipe lemari es empat pintu bisa melengkapi kebutuhan tersebut. Jadi, tunggu apa lagi, siap menata dapur Anda?<br />
<br />
Source: <i><a href="http://properti.kompas.com/read/2017/09/15/082600721/perhatikan-tips-penting-berikut-untuk-membuat-dapur-nyaman" rel="nofollow" target="_blank">Kompas</a></i>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-23292931856468002142017-03-19T09:05:00.000+07:002017-03-19T09:05:04.430+07:00Pernah Kesal Banget Karena Kunci Motor Hilang Padahal Tinggal Berangkat? <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9ThOyTcZPsm6uilYZWAPh2FxHd-AeGOU0ogMZySpDOJdc90ABzF-_1aiw2gDHdCqk6_B6YLhv5d_CExgYFkmvK4qTT6TBt70O8fhJt68QkdYNLiVGZLv8CsgQq8MAIaLAayOdFS6CAtA/s1600/Pernah+Kesal+Banget+Karena+Kunci+Hilang+Padahal+Tinggal+Berangkat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9ThOyTcZPsm6uilYZWAPh2FxHd-AeGOU0ogMZySpDOJdc90ABzF-_1aiw2gDHdCqk6_B6YLhv5d_CExgYFkmvK4qTT6TBt70O8fhJt68QkdYNLiVGZLv8CsgQq8MAIaLAayOdFS6CAtA/s640/Pernah+Kesal+Banget+Karena+Kunci+Hilang+Padahal+Tinggal+Berangkat.jpg" width="640" /></a></div>
<b>PADA</b> momen tertentu, Anda sudah rapi. Anak-anak sudah bersiap. Istri Anda pun telah tuntas menyediakan semua perlengkapan. Namun, kunci mobil atau motor Anda tercecer entah ke mana. <br />
<br />
Bagi Anda yang pernah mengalami situasi seperti di atas tentu sangatlah menyebalkan. Agenda perjalanan yang seharusnya menyenangkan itu harus terterabas hanya karena kunci yang hilang. <br />
<br />
Tak jarang kondisi seperti ini menimpa Anda yang akan berangkat kerja atau sekedar jalan-jalan. Waktu pun terpaksa sedikit tersita untuk mencarinya. Seringkali, khususnya lelaki, pencarian kunci yang dilakukan disertai dengan gerutuan entah menyalahkan siapa.<br />
<br />
Padahal, hilangnya kunci motor atau mobil seringkali karena kesalahan sendiri. Laki-laki memang seringkali ceroboh termasuk dalam menempatkan sesuatu pada tempatnya. Meski gantungan kunci sudah disediakan tapi suami acapkali abai menaruhnya dengan baik.<br />
<br />
Biasanya Anda para suami tak pernah bisa diandalkan untuk dapat menemukan benda kecil namun sangat menentukan ini. Bahkan, lelaki kerap membela diri dengan dalih sudah disimpan dengan benar. Istri Andalah yang selalu menjadi pahlawan menemukannya.<br />
<br />
Nah, setelah Anda mengetahui trik menemukan kunci yang hilang di rumah, semoga Anda tidak lagi kewalahan hingga berkeringat untuk mencarinya karena baru baru ini para peneliti dari University of Aberdeen telah menemukan cara mencari kunci yang hilang.<br />
<br />
Apabila biasanya jika saat kehilangan kunci, Anda akan mencarinya di atas kulkas, laci lemari atau tempat tidur. Ternyata itu bukan cara yang tepat.<br />
<br />
Namun, kata penelitian tersebut, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencarinya di tempat yang paling berantakan terlebih dahulu. Ingat-ingat aktivitas apa yang Anda lakukan sebelumnya, lalu kilas balik dan cari di tempat tersebut.<br />
<br />
Menurut penelitian yang dikutip <b><i>Keluargapedia.com</i></b> dari <i><a href="http://www.seeker.com/heres-why-its-so-hard-for-us-to-find-stuff-weve-misplaced-2264206241.html" rel="nofollow" target="_blank">Seeker</a></i> dan dilansir <i><a href="http://www.goodhousekeeping.com/home/organizing/news/a42976/missing-keys-study/" target="_blank">Good House Keeping</a></i>, orang-orang membuang banyak waktu dengan mencari kunci di area yang rapi dan bersih.<br />
<br />
Padahal, secara logika jika kunci memang berada di tempat yang tertata rapi, tentu Anda tidak akan susah-susah mencarinya atau merasa kehilangan.<br />
<br />
Uji coba dilakukan terhadap partisipan yang diminta untuk mencari sebuah target. Selama pencarian, peneliti menggunakan pelacak pergerakan mata untuk melihat aktivitas penglihatan.<br />
<br />
Dari hasil percobaan ditemukan bahwa mata cenderung hanya akan fokus pada satu titik ketika Anda mencari benda di area yang 'mudah'. Sebaliknya, pencarian akan lebih efisien ketika mata mencarinya di lokasi yang 'sulit'.<br />
<br />
Misalnya pada tumpukan pakaian di lantai, meja kantor yang berantakan atau mainan anak di ruang keluarga yang belum dibereskan.<br />
<br />
"Kalau Anda mencari kunci, Anda perlu fokus pada tempat-tempat yang paling berantakan karena jika berada di tempat yang sudah jelas, maka Anda pasti sudah menemukannya," ujar penulis penelitian Anna Maria Nowakowska.<br />
<br />
Jadi jika kehilangan kunci atau benda-benda kecil lainnya, cobalah cari di laci perkakas, wadah pakaian kotor atau tempat yang paling banyak aktivitasnya.<br />
<br />
Semoga di lain waktu rencana perjalanan anda semakin menyenangkan dan tidak ada lagi kesibukan yang menyita di saat semua tinggal berangkat hanya karena kunci kendaraan yang tercecer entah ke mana. <b>(ABDULLAH YAZID)</b>Keluargapediahttp://www.blogger.com/profile/09010116853290210876noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-90520721232784988132017-03-14T00:14:00.000+07:002018-05-23T10:11:09.860+07:00Ingin Diet dan Atur Pola Makan Sehat? Inilah Kuncinya yang Jarang Diketahui<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW8hY7HIUDiQOb0MwEg5LFalgkYS_yWD1NNbt1b8jdsAnh63CH0TuAi__Ql3b51W3Tr_X7e5b9LMGTy_ddi_2OjQjZrPU7PzehgWlLHLgfuGifp5k9m3UhEJ5V0ddQEw6Hjeef1l7wNdMb/s1600/Zainuddin+Musaddad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="380" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW8hY7HIUDiQOb0MwEg5LFalgkYS_yWD1NNbt1b8jdsAnh63CH0TuAi__Ql3b51W3Tr_X7e5b9LMGTy_ddi_2OjQjZrPU7PzehgWlLHLgfuGifp5k9m3UhEJ5V0ddQEw6Hjeef1l7wNdMb/s640/Zainuddin+Musaddad.jpg" width="640" /></a></div>
<b>BANYAK</b> yang kewalahan menurunkan berat badan. Setelah menikah, apalagi setelah memiliki momongan, berat badan memang cenderung tak terbendung. Penumpukan lemak di sana-sini.<br />
<br />
Tragis, memang. Tapi bagi beberapa orang, menurunkan berat badan mungkin bukanlah persoalan. Namun umumnya mengalami masalah besar di sini. Akibatnya, tubuh ideal tanpa penumpukan lemak imajinasi belaka.<br />
<br />
Terlebih bagi mereka yang lebih memiliki banyak aktifitas di dalam ruang seperti kantor. Ditambah lagi waktu berolahraga nyaris tak ada karena tersita kesibukan pekerjaan.<br />
<br />
Padahal, idealnya, menurut konsultan keluarga yang juga praktisi pengobatan <i>thibbun nabawi,</i> Zainuddin Musaddad, frekuensi olahraga dalam seminggu setidaknya harus tercapai total waktu 150 menit.<br />
<br />
Lantas, bagaimana mengatasi berat badan yang berlebihan dan pola makan yang tidak sehat. Zainuddin Musaddad memberikan beberapa kiatnya. Barangkali kiat ini belum banyak diketahui apalagi dipraktikkan.<br />
<br />
Menurut bapak 6 anak yang biasa disapa Abah Zain ini, ada satu kunci penting untuk menjaga berat badan berlebihan dan menjaga pola makan sehat. Namun, sayangnya, tegas dia, rahasia ini terlupakan.<br />
<br />
"Kuncinya adalah pasangan. Pasangan, istri atau suami, bisa menentukan kadar konsumsi makanan kita sehari-hari," katanya dalam acara seminar parenting belum lama ini di Depok, Selasa (13/03/2017).<br />
<br />
Abah Zain menjelaskan, cara terbaik menurunkan berat badan adalah bergerak dan berolahraga. Dan, pola makan sehat tak berlebih dapat diatur dengan menjalin komunikasi dan membuat kesepakatan dengan pasangan.<br />
<br />
"Ini saya terapkan. Saya sepakat sama istri, pantau saya kalau sedang makan. Kalau kira-kira dilihat sudah kenyang, istri harus langsung bertindak. Semua langsung dijauhkan dari jangkauan tangan. Saya tidak akan memaksakan diri nambah lagi. Harus nyerah dan taat kesepakatan, walaupun rasanya mau nambah terus," kata Abah Zain berbagi kiatnya.<br />
<br />
Dia menjelaskan, dengan kerjasama yang baik antar pasangan agenda diet dan pola makan bisa dilakukan dengan optimal. Karenanya, yang tak kalah penting menurut Zain, bagaimana komitmen tersebut dirawat.<br />
<br />
"Bangun semangat saling menjaga. Jadi kalau ada suami kena asam urat padahal umur masih muda, itu karena kesalahan istri tidak menjaga pola makan suami. Begitu juga sebaliknya," imbuhnya seraya bercanda. <br />
<br />
Dia membahkan, satu hal penting yang memiliki pengaruh dalam kegagalan diet dan menjaga pola makan adalah tidak adanya bimbingan dan dukungan terutama dari lingkungan terdekatnya yakni keluarga.<br />
<br />
Karena itu Zainuddin menegaskan bahwa dukungan dari pasangan atau orang terdekat, penting dalam menentukan sukses tidaknya program membiasakan hidup sehat ini.<br />
<br />
Selain itu, mengutip penelitian Ian Janssen dari School of Kinesiology and Health Study dari Queens University, Kanada, ia menyebutkan berolahraga tidak harus setiap waktu dan dengan durasi yang lama. Namun yang terpenting adalah olahraga rutin walaupun dengan frekuensi singkat.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Blood cupping therapy</b></span><br />
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b>
Menurut Abah Zain, dalam Islam telah terdapat rajutan panduan yang sangat kaya tentang kesehatan diantaranya dengan membiasakan berbekam (blood cupping therapy).<br />
<br />
Bekam adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh.<br />
<br />
Menurut Zain, bekam sejatinya juga dapat dilakukan untuk tujuan memperbaiki bentuk tubuh seseorang termasuk menurunkan berat badan dengan dengan mengangkat lemak-lemak yang ada di antara tulang.<br />
<br />
"Bekam khusus ini dilakukan pada titik-titik tertentu. Tidak boleh sembarangan," kata ustadz yang telah mendapatkan beberapa sertifikasi di bidang pengobatan herbal ini.<br />
<br />
Berbekam merupakan anjuran Nabi Muhammad <i>Shallallaahu 'Alaihi Wasallam.</i> Karenanya, jelas Abah Zain, bekam memiliki banyak khasiat. Terbukti, kebiasaan ini telah menjamur termasuk dilakukan oleh para pesohor seperti para atlit internasional.<br />
<br />
Selain itu, bapak yang berhasil mengantar keenam anaknya menjadi penghafal Al-Qur'an <i>(tahfidzul Qur'an)</i> di usia belia ini mengingatkan pentingnya menerapkan pola hidup sehat sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.<br />
<br />
"Kalau usia sudah masuk tiga puluh tahun, kurangi mengkonsumsi karbohidrat. Kalau sarapan hindari pakai nasi, kalaupun pakai cukup setengahnya. Konsumsi buah harus, banyak juga tidak, yang penting cukup," pungkasnya.<br />
<b><br /></b>
<b>YACONG B. HALIKE</b>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-50019949826292220432017-03-14T00:02:00.000+07:002018-02-09T13:58:13.806+07:00Bangun Tidur Jangan Sikat Gigi, Herbalis Ini Jelaskan Rahasianya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu5q42j7ONBOlAkb8MopeyBpMrXJo9lxOUc7i83rRQruRnjaSE_jDhdK_GrwgQ1U9Gu8EpT3hY-fiisVLvR-10BV3s2mbw6lPz3gHQUb1gYjF5wn1T7hFEiWYxCGT89BQaodyKyOHM5-fS/s1600/Zainuddin+Musaddad4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu5q42j7ONBOlAkb8MopeyBpMrXJo9lxOUc7i83rRQruRnjaSE_jDhdK_GrwgQ1U9Gu8EpT3hY-fiisVLvR-10BV3s2mbw6lPz3gHQUb1gYjF5wn1T7hFEiWYxCGT89BQaodyKyOHM5-fS/s640/Zainuddin+Musaddad4.jpg" width="640" /></a></div>
<b>KETIKA</b> bangun di subuh hari, yang dilakukan pertama kali adalah menggosok gigi. Mungkin yang dirasakan kemudian rasa segar, namun tahukah anda, kebiasaan tersebut tidak tepat.<br />
<br />
Menurut konsultan keluarga yang juga praktisi pengobatan <i>thibbun nabawi</i>, Zainuddin Musaddad, menggosok gigi saat bangun pagi boleh jadi dimaksudkan untuk tujuan kebersihan. Namun itu ternyata salah kaprah.<br />
<br />
"Sebaiknya bangun tidur kumur-kumur minum air putih. Air liur ini obat untuk imunitas bagi tubuh kita yang sangat mujarab. Bangun tidur tidak langsung sikat gigi," kata Zainuddin dalam acara seminar parenting di Kota Depok baru baru ini.<br />
<br />
Dia menyebutkan, dari hasil penelitian ilmiah diketahui air liur mampu membersihkan makanan dan sel-sel mati dari lapisan mulut, mengikat makanan menjadi bola sehingga dapat ditelan, membersihkan makanan dan bakteri dari gigi dan mencegah lapisan mulut kering.<br />
<br />
Air liur juga dapat menghancurkan atau mencegah pertumbuhan jamur tertentu serta membantu menumbuhkan enamel gigi yang rusak karena kalsium dan kadar fosfor.<br />
<br />
Zainuddin menyarankan, sebelum tidur harus sikat gigi dan ketika bangun pagi tidak sikat gigi lagi. Dengan demikian, kualitas air liur dihasilkan oleh mulut semakin berkualitas yang mendapat menjadi obat bagi tubuh kita.<br />
<br />
"Air putihnya bisa ditambah dengan madu secukupnya. <i>Insya Allah</i> segar," pesannya.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Setelah sarapan</span></b><br />
Umumnya di masyarakat memiliki kebiasaan menggosok gigi ketika bangun tidur seolah menjadi keharusan. Padahal rutinitas ini dianggap tidak tepat dan salah kaprah.<br />
<br />
Ketua Divisi Pendidikan dan Litbang PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Prof Melanie Sadono Djamil mengungkapkan, menyikat gigi di pagi hari baiknya dilakukan setelah sarapan pagi, bukan setelah bangun tidur.<br />
<br />
"Perlu disosialisasikan bahwa sikat gigi yang benar dan baik itu setelah sarapan pagi dan malam hari sebelum tidur," kata Melanie dikutip media ini dari <i><a href="http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150130135226-255-28531/kebiasaan-sikat-gigi-setelah-bangun-tidur-salah-kaprah/" target="_blank">CNN Indonesia.</a></i><br />
<br />
Selain itu, sebagian orang juga lebih rajin menyikat gigi lebih dari dua kali sehari, misalnya setiap selepas makan. Namun ternyata, jelas Melanie, langsung menyikat gigi atau berkumur selepas makan juga perlu dihindari.<br />
<br />
"Sikat gigi itu 15 atau 20 menit setelah makan. Berikan kesempatan kepada <i>saliva</i> (air liur) untuk membantu proses pencernaan karena alfa amilase dan enzim lainnya dilepaskan setelah makan," kata Melanie.<br />
<br />
Dia memaparkan, bagaimanapun zat-zat kimia yang terkandung dalam pasta gigi atau obat kumur <i>(mouthwash) </i>dapat mencegah bekerjanya enzim-enzim pembantu tahap awal pencernaan yang dilepaskan di dalam rongga mulut.<br />
<br />
Selain itu, frekuensi menggosok gigi yang terlalu sering juga dapat merusak proses metabolisme yang berlangsung di rongga mulut dan ini akan mempengaruhi kualitas air liur.<br />
<br />
Padahal, air liur memiliki manfaat yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup kita sehari-hari diantaranya bermanfaat untuk memecah makanan dalam mulut, sehingga dapat dirasakan oleh lidah dan lebih mudah dicerna oleh perut. <b>(YACONG B. HALIKE)</b>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-13006201954283635472017-03-12T07:38:00.000+07:002017-03-16T08:26:07.589+07:00Padatnya Rutinitas Kerja dan Menjaga Kualitas Hubungan dengan Keluarga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiWRj7hEsL5kEFMRg3dtaolkq5xdxXOnmvqcaeW1ZSQtDXIR56QU36KUMdhswsVuDSrBHQjGMpNU7d9lGyEFnfkU9oAbV7XoxLexiu44yf2ACzfnypinXcsGul-YPQjt0g8lgKxt-u8F6q/s1600/Menjaga+Kualitas+Hubungan+dengan+Keluarga+Meski+Berkantor+di+Rumah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Foto oleh Pixabay.com link https://cdn.pixabay.com/photo/2016/02/17/14/24/work-desk-1205159_960_720.jpg" border="0" height="438" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiWRj7hEsL5kEFMRg3dtaolkq5xdxXOnmvqcaeW1ZSQtDXIR56QU36KUMdhswsVuDSrBHQjGMpNU7d9lGyEFnfkU9oAbV7XoxLexiu44yf2ACzfnypinXcsGul-YPQjt0g8lgKxt-u8F6q/s640/Menjaga+Kualitas+Hubungan+dengan+Keluarga+Meski+Berkantor+di+Rumah.jpg" title="Foto oleh Pixabay.com link https://cdn.pixabay.com/photo/2016/02/17/14/24/work-desk-1205159_960_720.jpg" width="640" /></a></div>
<b>MEMANG</b> sebaiknya rutinitas pekerjaan kantor dituntaskan di luar rumah. Namun, tidak sedikit orangtua yang membawa setumpuk pekerjaan dan berharap kewajiban kantor dituntaskan di rumah.<br />
<br />
Dari banyak aspek terutama dari segi suasana, rumah dan kantor tentu berbeda. Rumah adalah tempat anda beristirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Rumah tempat senang-senang, melepas penat, dan melupakan sejenak segala beban hidup.<br />
<br />
Seperti kata pepatah, "rumahku istanaku, rumahku surgaku". Ketika berkantor di luar tentu tak selalu memungkinkan anda untuk merasakan hal-hal tersebut.<br />
<br />
Tetapi, bagi sebagian orang, rumah adalah sekaligus kantor. Menjadikan rumah sekaligus sebagai kantor jelas tidak salah selama dilakukan proporsional.<br />
<br />
Jika diterapkan pola yang baik, berkantor di rumah justru bisa meningkatkan kualitas hubungan anda dengan keluarga terutama terhadap istri, anak-anak, dan juga lingkungan. <br />
<br />
Namun, dalam banyak kasus, berkantor di rumah kerap mengganggu kualitas hubungan dengan pasangan, anak-anak, dan lingkaran komunitas sosial anda. Kedekatan fisik tersebut seringkali hanya ilusi, dan malah tidak melahirkan kedetakan emosional. <br />
<br />
Kedekatan fisik tidak selalu berbanding lurus dengan kerapatan emosional antar individu. Pasangan boleh jadi berkantor di rumah, namun anak-anak yang ada di rumah tak merasakan ada kedekatan. Sehingga disinilah pentinngya membangun empati.<br />
<br />
Selain itu, yang tak kalah penting, anda harus memastikan bahwa ruang kerja anda tetap aman dan terkondisi baik dari hal-hal yang tak menyenangkan. Misalnya dari gangguang anak-anak anda.<br />
<br />
Jika tidak berkomitmen dan tak dikondisikan dengan baik, boleh jadi ruang "kantor" bisa menjadi kapal pecah karena menjadi tempat bermain anak-anak. Berkas-berkas file pekerjaan anda pun kemungkinan terecoki dari tangan-tangan kreatif mereka.<br />
<br />
Lantas, apa kiat untuk "mengamankan" kantor di rumah anda agar tetap terjaga dengan baik dan di waktu yang sama tetap menjaga kualitas hubungan anda dengan keluarga terutama pasangan dan anak-anak anda.<br />
<br />
Berikut ini tips yang dirangkum <b><i>keluargapedia.com</i></b>, Ahad (12/03/2017) yang semoga menjadi pengetahuan dan solusi praktis bagi keluarga. <br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>1. Tuntaskan di kantor</b></span><br />
Idealnya semua kewajiban yang berkaitan dengan urusan pekerjaan anda diselesaikan di kantor atau di luar rumah. Jika pun pekerjaan itu harus dikerjakan di rumah, pastikan sangat minimal. Jangan semuanya. <br />
<br />
Katakanlah anda memiliki waktu kerja dari pukul 09:00 sampai pukul 17:00. Waktu anda sepanjang 9 jam itu sebebanrnya cukup untuk menuntaskan semua kewajiban anda di kantor. Namun, masalahnya, mau atau tidak.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>2. Fokus selesaikan</b></span><br />
Kendala utama seseorang tidak bisa menyelesaikan target atau pekerjannya adalah masalah fokus. Sebanyak apapun waktu yang anda miliki, jika tidak fokus maka pekerjaan anda akan terbengkalai.<br />
<br />
Selain fokus, sebenarnya adalah kecakapan. Karenanya, kecapakan ini harus berbanding lurus dengan konsentrasi anda untuk segera menyelesaikan kewajiban anda. Suka menunda-nunda memang adalah penyakit yang "mematikan".<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>3. Punya skala prioritas</b></span><br />
Kalau anda memutuskan untuk berkantor di rumah dan anda telah berkeluarga, anda harus bisa menempatkan diri secara profesional dan proporsional. Benar anda berkantor di rumah namun tidak berarti anda tak bisa diganggu layaknya bekerja di kantor.<br />
<br />
Anda harus menentukan skala prioritas. Jika anda memutuskan bekerja di rumah, pastikan anda telah memiliki target-target penyelesaian. Sehingga pasangan dan anak-anak anda tak merasakan keberadaan anda di rumah. Mereka kesepian.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>4. Nikmati akhir pekan</b></span><br />
Jangan pernah mengambil atau membawa pekerjaan kantor ke rumah di hari Jum'at yang akan anda kerjakan di akhir pekan pada Sabu-Ahad. Ini sangat tidak ideal dan tidak semestinya dilakukan.<br />
<br />
Akhir pekan sejatinya adalah waktu spesial anda untuk keluarga. Apabila tidak benar-benar mendesak, kerha lembur di akhir pekan mestinya tidak usah diambil. Anda dan keluarga memang butuh duit, tetapi keluarga anda lebih butuh keberadaan anda.<br />
<br />
Nikmati akhir pekan anda bersama keluarga. Nikmati hidup anda. Bebicara keinginan materil memang tak akan pernah ada habisnya. Tetapi Tuhan tahu kebutuhan kita, bukan apa yang kita inginkan. Sebab apa yang kita inginkan belum tentu itu kita butuhkan. <br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>5. Kondisikan ruang kerja di rumah </b></span><br />
Anda harus memastikan ruang kerja kantor anda di rumah steril dan terkondisi dengan baik. Mungkin hal pertama yang anda harus lalukan adalah bicara langsung dengan anak mengikuti radar pemahaman yang mereka miliki.<br />
<br />
Sampaikan ke mereka tentang ruang kerja anda yang harus steril. Beri mereka pengertian. Ketika anak-anak mungkin membuat gaduh dan berantakan ruang kerja tersbeut, jangan datang tiba-tiba dengan berteriak atau memaki mereka dengan kata-kata kasar. Buat anak paham bahwa itu adalah pekerjaan penting yang tidak boleh dimainkan.<br />
<br />
Dipastikan jauhkan dari jangkauan anak bila di kamar kantor anda terdapat laptop, ponsel, dan playStation, yang mungkin anak akan menganggap mereka dapat mempergunakan semua itu. Maka, cobalah menyembunyikan atau meletakkan benda itu secara terpisah. Sehingga anak dapat memahami mana mainan dan barang yang bukan milik mereka.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">5. Jika perlu tutup pintu </span></b><br />
Ini adalah opsi terakhir ketika anda sedang bekerja di ruang kantor anda namun anda terus sajak direcoki oleh anak-anak. Ini tentu risiko yang harus anda terima.<br />
<br />
Anak-anak tidak mau tahu anda sedang bekerja atau tidak. Yang mereka pahami bahwa anda ada di rumah dan inilah waktunya untuk bermain dan menghabiskan waktu bersama mereka.<br />
<br />
Memutuskan bekerja atau berkantor di rumah berarti telah memahami bahwa ada hal-hal yang memang harus disikapi secara bijak proporsional. Tidak emosional.<br />
<br />
Jika anak-anak merecoki, berbicaralah kepada mereka. Beri pengertian sebaik mungkin. Jika berbicara dengan anak belum membantu, maka cobalah cara lain. Menutup pintu mungkin akan membantu Anda aman bekerja tanpa gangguan anak.<br />
<br />
Dengan menutup pintu mungkin dapat membuat anak paham bahwa bukan waktunya mengganggu orangtua. Tapi anda juga harus memahami psikologi dan air wajah mereka. Jika perlu, tinggalkanlah pekerjaan anda sejenak dan bermainlah sementara waktu bersama mereka. <br />
<br />
Kendati anak-anak seringkali tak mau tahu dengan kondisi orangtuanya, tetapi sebagai orangtua anda harus tetap berupaya menjelaskan ke mereka. Cobalah rayu mereka untuk menunggu beberapa waktu sementara anda bekerja.<br />
<br />
Sementara mereka menunggu, pastikan mereka mendapatkan medium lain untuk mengalihkan perhatiannya. Dan, ingat, anda harus menepati janji anda kepada mereka.<br />
<br />
Jika anda telah berjanji kepada mereka bahwa akan selesai 10 menit lagi, maka selesai atau tidak selesai pekerjaan anda, anda tetap harus muncul di hadapan mereka.<br />
<br />
Jangan lupa berikan pujian dan ungkapkan rasa kesyukuraun di hadapan mereka di saat anda menemuinya karena telah bersabar menunggu. "Yess, Alhamdulillah, ayo kita main sekarang, yuk. Terimakasih atas kerjasamanuya". <b>(NURSELINA)</b>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4703875351055723965.post-74995042037456599562017-03-11T00:00:00.000+07:002017-04-03T00:36:12.563+07:00Tips Menerapkan Pola Asuh Islam Secara Sederhana di Rumah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqYcruezjaYe8ehVMRoU35FUBiuog6fI6Gy7LlX37jQSXqfCmDbhWkkhISZnkAsww_YMJHEmGwRgy-Fdu4KAosALmiFzVWcY2L_0pZkDHOiYrAFbEy4_Gbt-fKs5BMpjmZT2IKuOSvBAjA/s1600/5+Cara+Menerapkan+Pola+Asuh+Islam+Secara+Sederhana+di+Rumah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqYcruezjaYe8ehVMRoU35FUBiuog6fI6Gy7LlX37jQSXqfCmDbhWkkhISZnkAsww_YMJHEmGwRgy-Fdu4KAosALmiFzVWcY2L_0pZkDHOiYrAFbEy4_Gbt-fKs5BMpjmZT2IKuOSvBAjA/s640/5+Cara+Menerapkan+Pola+Asuh+Islam+Secara+Sederhana+di+Rumah.jpg" width="640" /></a></div>
<b>SIAPA</b> yang tak ingin punya anak saleh dan taat? Semua orangtua muslim pasti menginginkannya, namun itu tidak mudah.<br />
<br />
Lantas apa yang bisa dilakukan orangtua di era modern untuk menerapkan pola asuh gaya Islami di rumah?<br />
<br />
Dilansir <i>Okezone Muslim</i> dari <i>Islamhastag</i>, Jumat (10/3/2017), mulailah dari hal-hal sederhana untuk menerapkan gaya pola asuh Islam di rumah. Barikut cara-cara yang bisa dilakukan orangtua.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Jelaskan hal baik dan buruk </b></span><br />
Tunjukkan kepada anak-anak nilai-nilai perbuatan baik dan efek yang mereka peroleh secara individu dan masyarakat. Begitu pula dengan perbuatan jahat. Lakukan sesuai kemampuan anak memahaminya.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Memberi contoh </span></b><br />
Orangtua harus menjadi contoh yang baik dalam perilaku mereka karena anak-anak suka meniru orangtua dari segi ucapan dan perbuatan. Salatlah tepat waktu dan perbanyak berdoa dan membaca Alquran.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Tunjukkan anak contoh </span></b><br />
Jelaskan pada anak hal-hal yang terjadi di lingkungan terkait masalah moral yang tidak sesuai ajaran Islam. Biarkan mereka belajar dari lingkungan sekitar. Expain mereka perilaku yang benar dengan cerita dengan moral dan menunjukkan kepada mereka contoh dari lingkungan.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Liburan edukatif </b></span><br />
Bawa anak-anak berlibur atau jalan-jalan untuk meningkatkan rasa spiritual mereka. Seperti mengajak ke masjid, perayaan hari besar Islam, dan berhubungan dengan saudara-saudara muslim. Dengan begitu anak bertambah wawasan tentang dunia Islam.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Pantau dengan siapa anak bermain </span></b><br />
Orangtua harus mengajarkan anak-anak memilih teman yang baik dan menghindari teman buruk. Karena, anak-anak selalu dipengaruhi oleh teman-teman mereka. Perilaku buruk dapat dengan mudah ditularkan melalui pertemanan yang buruk.<br />
<br />
Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan, <i>"Manusia cenderung dipengaruhi oleh sikap temannya, jadi berhati-hati dalam memilih teman."</i> (HR Abu Dawud & At-Tirmidzi). <b>(vin/okz)</b>Adminhttp://www.blogger.com/profile/00964605788772672017noreply@blogger.com