80 Persen Kawasan Hutan Lindung Bontang Rusak

Parentnial Newsroom

Uncategorized

KALTIM TODAY — Forum Silaturahmi Pribumi Borneo (FSPB) Kota Bontang, Kalimantan Timur mengungkapkan kerusakan Hutan Lindung Bontang sudah sangat kritis.

FSPB memperkirakan sekitar 80 persen dari total 5800 hektar, Bontang sudah mengalami kerusakan akibat pembukaan lahan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Perkiraan kami kerusakan HL Bontang sudah mencapai 80 persen, bahkan mungkin lebih. Anda lihat sendiri sepanjang kiri kanan jalan hutan itu sudah digundul,” ujar Koordinato FSPB Bontang, Nur Effendi, belum lama ini.

Baca Juga

Menurut Nur Effendi, kerusakan HL Bontang berlangsung secara sistematis dan terencana karena kawasan HL tak hanya dirambah tapi juga telah di-kaveling sehingga proses sangat sulit dilakukan.

Untuk itu dibutuhkan dukungan dan peran aktif dari semua pihak untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai daerah tangkapan air. “Makanya kami sebagai warga pribumi tergerak untuk mendukung program pemerintah menghijaukan hutan yang sudah gundul,” ungkapnya.

Ia berharap peringatan hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada 5 Juni, menjadi momentum bagi semua pihak untuk memulai program penghijauan kembali HL Bontang.

Ketua Gerakan Pemuda Dayak Bontang, Surya Haerudin, berharap peringatan hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada 5 Juni, menjadi momentum bagi semua pihak untuk memulai program penghijauan kembali HL Bontang.

Pasalnya, sekitar tahun 2003, pemerintah pernah melakukan program penghijuan di HL Bontang. Namun program itu sama sekali tidak berbekas disebabkan massifnya perambahan lahan yang terjadi selama beberapa tahun terakhir dalam kawasan HL Bontang. Imbasnya, banjir yang terjadi setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan debit air.

“Kalau dibiarkan terus bisa-bisa Bontang ini tenggelam. Belum lagi sumber air baku dalam tanah akan habis,” ungkapnya.

Sementara, Walikota Bontang Adi Darma yang turut menghadiri acara jalan santai FSPB, menyambut baik program penghijauan yang digagas FSPB. Menurutnya agenda pelestarian lingkungan merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang patut mendapat dukungan dari semua pihak.

“Urusan pelestarian lingkungan hidup ini merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya milik warga pribumi,” katanya. (Tribun)

Baca Juga Lainnya

Potret Nikah Cerai di Kaltim Tahun 2024, Menelusuri Jejak Cinta dan Perpisahan

Parentnial Newsroom

TIDAK ada yang lebih menggugah hati daripada angka-angka yang membisikkan cerita di balik kehidupan manusia. Setidaknya, itulah yang mencuat saat ...

Pelajaran dari ‘Adolescence’ Serial Netflix yang Menggugah tentang Kekerasan Remaja

Rahmat Hidayat

SERIAL drama Inggris terbaru, “Adolescence,” yang dirilis di Netflix pada 13 Maret 2025, telah menjadi fenomena global dengan lebih dari ...

Analisis Data Perceraian di Jakarta Barat 2025, Biang Keroknya Ekonomi dan Selingkuh

Fadliyah Setiawan

APA sebenarnya yang mendorong ratusan pasangan di Jakarta Barat mengakhiri ikatan suci pernikahan mereka? Data terbaru dari Pengadilan Agama Jakarta ...

Peacock Parenting, Gaya Didik Kekinian yang Terlalu Fokus ke Pencitraan Anak

Fadliyah Setiawan

KAMU pernah denger istilah “peacock parenting”? Bukan, ini bukan tentang burung merak yang suka pamer bulu. Tapi gaya parenting baru ...

Pelajaran dari Kasus Baim dan Paula, Mengapa Netizen Perlu Menghormati Batas Privasi

Muhammad Hidayat

DI masa masa seperti sekarang dimana akses informasi begitu mudahnya dan ruang digital yang serba terhubung, kehidupan pribadi figur publik ...

Ketika Hubungan Baru Terasa Kayak Ulangan Masa Lalu

Keluargapedia Staf

PERNAH nggak sih, kamu ngerasa kayak hubunganmu yang sekarang tuh mirip banget sama yang dulu? Bahkan pola berantemnya, sikap pasangan, ...

Tinggalkan komentar