Inilah Alasan Mengapa Harus Selalu Murah Hati dan Tidak Perhitungan

Parentnial Newsroom

KehidupanKeseharian

Photo Credit: Dreamstime | Bruno Monteny

JANGAN pelit!. Begitu pesan yang sering disampaikan orangtua pada kita ketika kecil dulu. Dan, sekarang terbukti kalau nasihat tersebut memang sangat berpengaruh dalam kehidupan.

Sebuah penelitian ilmiah terbaru menyebutkan bahwa sifat pemurah dan gemar menolong orang lain akan membahagikan pelakunya.

Dikutip Pinopini.com dari penelitian yang dilakukan Gallup World Poll sebagaimana dilansir laman sciencedaily, dilaporkan bahwa sifat murah hati, tidak pelit untuk memberi, dan penolong, mendatangkan kebahagian utuh dalam diri seseorang.

Survei yang dilakukan Gallup World Poll, dengan rentang waktu sampel penelitian mulai dari tahun 2006 sampai dengan 2008 dan dipublikasikan dalam American Psychological Association ini, melibatkan 234.917 responden.

Jajak pendapat yang melibatkan tim lebih kurang 820 orang tersebut, menemukan bahwa para responden merasa lebih baik dan bahagia setelah mereka menolong dan memberi amal untuk orang lain.

Survei itu juga menyimpulkan adanya hubungan positif antara sifat pemberi dengan perasaan bahagia dalam hati.

Singkat kata, memang tidak ada ruginya berbuat baik. Kepada siapapun dan dimanapun juga. Namun menjadi catatan, bahwa jika ini tidak dilatih dan diupayakan, karakter penolong tidak lantas ada.

Jauh sebelum adanya penelitian tersebut, agama telah tegas menyatakan bahwa kebaikan pasti ada balasannya. Pun demikian dengan kejahatan.

Apabila kebaikan yang diperbuat, maka akan berbuah kebaikan bagi pelakunya. Sebaliknya, perbuatan jahat akan menimbulkan dampak yang tak menyenangkan.

Di kitab suci Al Qur’an, misalnya, di surat Ar Zalzalah nomor urut 7-8, berbunyi:

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” 

Di surat lainnya, surat Ar-Rahman ayat 60, berbunyi:

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).

Karena itu, sifat pengasih ini pelu dilatih agar kemudian ia menjadi habit kita. Melalui pembiasaan, disinilah kebahagiaan itu mencuat dan menyebarkan energinya. Kepuasaan luar biasa akan didapatkan.

Pada akhirnya, terasa ganjil dan dirasa akan ada yang kurang kalau tidak menolong orang lain dalam kehidupan keseharian. Semoga kita semua dianugerahkan kebiasaan mulia ini. (WALUYO)

Baca Juga Lainnya

Nama Bayi Kembar Perempuan

50 Pasang Nama Bayi Kembar Perempuan Dan Artinya

Parentnial Newsroom

Di tengah euforia belanja perlengkapan bayi dan mempersiapkan kamar mungil mereka, ada satu hal penting yang nggak boleh terlewat: memilih ...

Peacock Parenting, Gaya Didik Kekinian yang Terlalu Fokus ke Pencitraan Anak

Fadliyah Setiawan

KAMU pernah denger istilah “peacock parenting”? Bukan, ini bukan tentang burung merak yang suka pamer bulu. Tapi gaya parenting baru ...

Aku Bukan Cuma Ibu, Mencari Jati Diri di Balik Peran Ibu Rumah Tangga

Fiqih Ulyana

PERNAH gak sih kamu ngerasa kayak kehilangan nama sendiri setelah jadi ibu? Tiba-tiba semua orang manggil kamu “Ibunya Aisyah”, “Mamanya ...

Tantangan dan Tren Baru Kepengasuhan 2025 yang Harus Dipahami Orangtua Masa Kini

Parentnial Newsroom

KITA telah menjalani setengah dari awal bulan tahun baru 2025, dan kepengasuhan (parenting) menjadi salah satu aspek kehidupan yang terus ...

Nama Bayi Perempuan Jepang

300 Nama Bayi Perempuan Jepang yang Indah dan Bermakna.

Parentnial Newsroom

Memilih nama bayi adalah keputusan penting yang akan memengaruhi identitas seseorang sepanjang hidup mereka. Proses ini melibatkan berbagai pertimbangan, mulai ...

Katanya Bikin Anak Sukses, Nyatanya 7 Nasihat Ini Cuma Bikin Ribet!

Hasni Rania

PARENTING itu emang nggak ada buku manualnya yang pasti. Tapi, bukan berarti semua nasihat dari orang dulu itu cocok diterapin ...

Tinggalkan komentar