Desain Embos Biskuit Oreo Mengandung Teori Konspirasi?

Parentnial Newsroom

Ragam

Biskuit Oreo  (foto: artslant.com)

BAGI penikmat jajajan, Oreo sepertinya jenis biskuit yang tak asing lagi. Oreo bahkan menjadi penganan terkenal yang iklannya kerap muncul di televisi.

Tidak saja di Indonesia, Oreo adalah biskuit diproduksi perusahaan yang telah beroperasi puluhan tahun dan telah beredar lintas dunia. Namun di balik nama beasrnya, muncul perbincangan seputar desain logo versi embosnya.

Sejumlah pihak mengaitkan desain embos logo Oreo dengan teori konspirasi Freemasonry. Benarkah demikian? Belum terlalu jelas. Tetapi ulasan yang dikutip media ini dari MentalFloss berikut memberikan perspektif aktual terkait isu tersebut.

Diketahui, Oreo diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Nabisco yang berdiri pada tahun 1898 di Amerika Serikat.

Karena tidak mau disamakan dengan salah satu merek biskuit terkenal di negara itu, pada tahun 1952 Nabisco mengganti desain Oreo menjadi lebih rumit.

William Turnier, seorang desainer berusia 18 tahun, adalah orangbertanggungjawab membuat desain embos Oreo yang baru.

Konsep desain logo Oreo (foto: Indyweek)

Selama bertahun-tahun sejak pertama kali diresmikan sebagai desain Oreo, banyak orang membuat teori tentang apa makna dari desain tersebut.

Lingkaran besar yang ditambahi bentuk salib bergaris dua yang melingkari tulisan OREO itu diasosiasikan dengan simbol kuno Eropa yang merepresentasikan kualitas atau disebut juga Cross of Lorraine.

Tampak rangkaian yang saling mengait (foto: mentalfloss)



Simbol tersebut sering digunakan oleh Ksatria Templar selama Perang Salib antara abad 11 hingga 16.

Kemudian, di sekelilingnya juga dilengkapi dengan bunga berdaun empat yang sangat mirip dengan emblem salib yang digunakan Ksatria Templar. Kedua simbol tersebut juga diadopsi oleh kelompok rahasia Freemasons.

Namun, putra William Turnier, Bill Turnier, mengelak teori yang menyebutkan sang ayah sengaja menggunakan simbol-simbol keagamaan untuk dijadikan desain biskuit Oreo.

Namun, sang anak menyebut bahwa sang kakek memang anggota Freemasons. Para penggemar teori konspirasi hingga kini masih meyakini bahwa Turnier memang memiliki afiliasi dengan kelompok Freemasonry.

Logo dan beragam atribut korporasi dan nama-nama besar memang kerap diidentifikasi dengan teori konspirasi, kendatipun terkadang terasa nisbi. Tetapi, percaya atau tidak, ini kembali kepada masing-masing pembaca. (hsk/lkj)

Baca Juga Lainnya

Nama Bayi Kembar Perempuan

50 Pasang Nama Bayi Kembar Perempuan Dan Artinya

Parentnial Newsroom

Di tengah euforia belanja perlengkapan bayi dan mempersiapkan kamar mungil mereka, ada satu hal penting yang nggak boleh terlewat: memilih ...

Peacock Parenting, Gaya Didik Kekinian yang Terlalu Fokus ke Pencitraan Anak

Fadliyah Setiawan

KAMU pernah denger istilah “peacock parenting”? Bukan, ini bukan tentang burung merak yang suka pamer bulu. Tapi gaya parenting baru ...

Aku Bukan Cuma Ibu, Mencari Jati Diri di Balik Peran Ibu Rumah Tangga

Fiqih Ulyana

PERNAH gak sih kamu ngerasa kayak kehilangan nama sendiri setelah jadi ibu? Tiba-tiba semua orang manggil kamu “Ibunya Aisyah”, “Mamanya ...

Tantangan dan Tren Baru Kepengasuhan 2025 yang Harus Dipahami Orangtua Masa Kini

Parentnial Newsroom

KITA telah menjalani setengah dari awal bulan tahun baru 2025, dan kepengasuhan (parenting) menjadi salah satu aspek kehidupan yang terus ...

Nama Bayi Perempuan Jepang

300 Nama Bayi Perempuan Jepang yang Indah dan Bermakna.

Parentnial Newsroom

Memilih nama bayi adalah keputusan penting yang akan memengaruhi identitas seseorang sepanjang hidup mereka. Proses ini melibatkan berbagai pertimbangan, mulai ...

Katanya Bikin Anak Sukses, Nyatanya 7 Nasihat Ini Cuma Bikin Ribet!

Hasni Rania

PARENTING itu emang nggak ada buku manualnya yang pasti. Tapi, bukan berarti semua nasihat dari orang dulu itu cocok diterapin ...

Tinggalkan komentar