Ngeri! Gara-gara Nonton di Smartphone, Anak Balita ini Harus Jalani Operasi Mata

Parentnial Newsroom

AnakInternetParenting

PERANGKAT nirkabel telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehingga membuat kita terlalu bergantung padanya.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa gadget elektronik ini memancarkan cahaya biru yang dapat membahayakan kesehatan kita.

Meskipun mungkin menimbulkan efek yang tidak signifikan pada kesehatan kita jika digunakan dalam waktu singkat, cahaya biru dapat sangat mempengaruhi mata setelah paparan yang lama.

Itulah yang terjadi pada seorang gadis berusia 4 tahun dari Thailand yang harus menjalani operasi mata karena penggunaan ponsel yang berlebihan.

Dikutip Parentnial dari laman GoodTimes, menurut ayahnya, Dachar Nuysticker Chuayduang, dia telah membiarkan putrinya menggunakan perangkat itu sejak dia sangat muda — pada usia dua tahun.

Balita itu kemudian kecanduan smartphone dan secara bertahap, dia mengembangkan mata malas ketika dia baru berusia empat tahun.

Mata malas atau ambliopia terjadi ketika penglihatan menjadi terganggu tetapi tidak dapat diperbaiki dengan bantuan kacamata dan tidak disebabkan oleh penyakit mata apa pun.

Sang ayah lebih lanjut menambahkan bahwa putrinya diberi kacamata untuk memperbaiki kondisi matanya.

Namun, penglihatannya semakin memburuk sampai kemudian terpaksa mata sang balita dioperasi.

Saat itulah ia menemukan bahwa alasan penglihatan putrinya yang memburuk adalah karena paparan smartphone yang berlebihan.

Untungnya, operasinya berjalan dengan baik dan sekarang, putrinya dapat menggunakan kedua matanya dengan baik dan pulih.

Namun, dokter telah melarangnya menonton televisi dan menggunakan smartphone sama sekali.

Setelah kejadian itu, sang ayah memutuskan untuk memposting tentang kisah putrinya untuk memperingatkan orang tua lain tentang efek berbahaya dari penggunaan smartphone yang berlebihan pada anak-anak.

Meskipun kadang-kadang menggunakan gadget seperti smartphone tidak dapat dihindari, yang terbaik bagi orang tua adalah membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak mereka untuk menggunakan gadget digital.

Karena mata anak-anak muda belum sepenuhnya berkembang, cahaya biru bisa lebih berbahaya bagi mereka dibandingkan dengan orang dewasa.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan bahwa waktu layar untuk anak-anak di bawah 5 tahun harus dibatasi hanya satu jam.

Baca Juga Lainnya

Potret Nikah Cerai di Kaltim Tahun 2024, Menelusuri Jejak Cinta dan Perpisahan

Parentnial Newsroom

TIDAK ada yang lebih menggugah hati daripada angka-angka yang membisikkan cerita di balik kehidupan manusia. Setidaknya, itulah yang mencuat saat ...

Pelajaran dari ‘Adolescence’ Serial Netflix yang Menggugah tentang Kekerasan Remaja

Rahmat Hidayat

SERIAL drama Inggris terbaru, “Adolescence,” yang dirilis di Netflix pada 13 Maret 2025, telah menjadi fenomena global dengan lebih dari ...

Analisis Data Perceraian di Jakarta Barat 2025, Biang Keroknya Ekonomi dan Selingkuh

Fadliyah Setiawan

APA sebenarnya yang mendorong ratusan pasangan di Jakarta Barat mengakhiri ikatan suci pernikahan mereka? Data terbaru dari Pengadilan Agama Jakarta ...

Peacock Parenting, Gaya Didik Kekinian yang Terlalu Fokus ke Pencitraan Anak

Fadliyah Setiawan

KAMU pernah denger istilah “peacock parenting”? Bukan, ini bukan tentang burung merak yang suka pamer bulu. Tapi gaya parenting baru ...

Pelajaran dari Kasus Baim dan Paula, Mengapa Netizen Perlu Menghormati Batas Privasi

Muhammad Hidayat

DI masa masa seperti sekarang dimana akses informasi begitu mudahnya dan ruang digital yang serba terhubung, kehidupan pribadi figur publik ...

Ketika Hubungan Baru Terasa Kayak Ulangan Masa Lalu

Keluargapedia Staf

PERNAH nggak sih, kamu ngerasa kayak hubunganmu yang sekarang tuh mirip banget sama yang dulu? Bahkan pola berantemnya, sikap pasangan, ...

Tinggalkan komentar