
MEMBERI nama kepada anak bukanlah sekadar formalitas administratif. Dalam budaya Bugis—dan juga Islam—nama adalah doa, harapan, dan identitas yang melekat sepanjang hidup.
Ketika seorang anak lahir, sejatinya ia hadir sebagai anugerah, dan namanya menjadi simbol dari visi orang tua terhadap masa depannya.
Dalam konteks kekinian, banyak orang tua muda Bugis yang ingin mempertahankan nilai budaya leluhurnya namun tetap ingin menghadirkan nuansa modern dan islami pada nama anak mereka.
Baca Juga
Karena itulah, merangkai nama dari bahasa Bugis yang dipadukan dengan nama-nama islami menjadi pilihan yang tepat. Ini bukan sekadar bentuk kebanggaan terhadap warisan lokal, tetapi juga bentuk integrasi identitas spiritual yang kuat.
Warisan Budaya dan Harapan Masa Depan
Bahasa Bugis kaya akan makna filosofis. Nama-nama seperti Mario (bahagia), Malempu (jujur), atau Urane (tegas, lelaki) tidak hanya terdengar unik tetapi juga menggambarkan sifat luhur yang ingin ditanamkan kepada anak sejak dini.
Sementara itu, nama-nama islami seperti Muhammad, Zaid, atau Farhan membawa unsur spiritualitas, keberkahan, dan jejak keteladanan dari sejarah Islam.
Kombinasi keduanya menciptakan harmoni, yaitu lokalitas yang membumi dan religiusitas yang mengakar.
Dan, inilah nilai dari nama 3 kata yang ditawarkan dalam daftar ini—memadukan Bugis dan Islam dalam balutan modernitas.
50 Nama Bayi Laki-Laki Modern 3 Kata Bugis-Islami dan Artinya
- Mario Zaidan Hafiz – Anak yang bahagia, berkembang, dan penghafal Al-Qur’an.
- Malempu Fathir Rayyan – Jujur, pembuka jalan, dan tampan.
- Malomo Yusuf Karim – Sederhana seperti Nabi Yusuf yang dermawan.
- Umar Ghani Makkita – Kaya hati dan visioner seperti Umar.
- Urane Salman Hakim – Lelaki tegas seperti Salman Al-Farisi yang bijaksana.
- Derise Isa Azhar – Raja mulia seperti Nabi Isa yang bersinar.
- Bilal Amin Makkatiang – Yang terpercaya, serius seperti Bilal
- Cenocci Ilham Fauzan – Teduh seperti gerimis, penuh inspirasi dan kemenangan.
- Malurumi Iqbal Naufal – Lurus dalam cita-cita, beruntung dan baik hati.
- Andritani Raziq Hanif – Anak terakhir yang diberi rezeki dan tulus.
- Ali Zayyan Temmangingngi – Mulia, menawan, dan tekun.
- Mario Hasan Ghifari – Bahagia dan penyayang.
- Malempu Aqil Rahman – Jujur, cerdas dan penuh kasih.
- Malomo Nizar Fawwaz – Sederhana namun menang.
- Makkita Syafiq Hadi – Visioner, penyayang, dan pemimpin.
- Urane Idris Nabil – Lelaki kuat seperti Nabi Idris yang cerdas.
- Malik Ziyad Malessi – Raja dengan kelebihan yang besar dan kuat.
- Tsaqib Luqman Makkatiang – Sosok seperti Lukman Hakim yang bijak dan sungguh-sungguh.
- Cenocci Khalik Rafi – Lahir saat gerimis, teduh, panjang umur, dan tinggi derajatnya.
- Daniyal Rasyid Malurumi – Bijaksana seperti Nabi Daniyal dan hidupnya lurus dalam kebaikan.
- Andritani Faiz Arif – Anak bungsu yang menang dan bijak.
- Salman Rizki Temmangingngi – Penuh rezeki dan pria yang tekun.
- Mario Ilyas Hakim – Bahagia dan adil seperti Nabi Ilyas.
- Hamzah Idris Malempu – Sosok pemberani dan jujur seperti Hamzah.
- Malomo Haris Amin – Sederhana dan penjaga amanah.
- Makkita Imran Khalil – Visioner, teman sejati dan keluarga Nabi.
- Urane Zaki Irfan – Lelaki kuat yang suci dan berpengetahuan.
- Sakka Rumi Adnan – Lahirnya sungsang/ sempat tersangkut yang tenang dan berdarah mulia.
- Umar Basri Makkatiang – Sosok seperti Umar yang bersinar, visioner, dan sungguh-sungguh.
- Cenocci Yusuf Rauf – Lahir saat hujan rintik, teduh seperti Nabi Yusuf yang lemah lembut.
- Malurumi Fikri Najib – Lurus dan cerdas dalam berpikir.
- Andritani Salman Idris – Anak terakhir yang bijaksana dan kuat.
- Hadi Fadlan Temmangingngi – Anugerah terindah, penuh keutamaan dan tekun.
- Mario Rayyan Adib – Bahagia, tampan dan memiliki akhlak mulia.
- Malempu Hasan Ghani – Jujur dan kaya hati.
- Malomo Jabir Karim – Sederhana dan dermawan.
- Makkita Naufal Azmi – Visioner dan bertekad kuat.
- Urane Ayman Rashid – Lelaki yang beruntung dan bijak.
- Muhammad Zaid Andritani – Sosok mulia yang diharapkan, untuk nama anak terakhir
- Makkatiang Syakir Luqman – Sungguh-sungguh dan bersyukur.
- Arafat Hakim Cenocci – Sosok bijak seperti Arafah yang lahir saat hujan turun.
- Malurumi Yasin Fahmi – Lurus dan paham.
- Andritani Khalil Ridwan – Anak terakhir yang setia dan diridhai.
- Amin Ghazi Temmangingngi – Tekun dan pejuang serta pria yang sungguh sungguh.
- Mario Luqman Syahmi – Sosok pria yang bahagia dan bijak.
- Malempu Muhammad Isa – Sosok lelaki yang jujur dan tampan.
- Faiz Ramzi Malomo – Penuh ketenangan dan sederhana.
- Makkita Umar Zaki – Visioner dan suci.
- Urane Basir Ilham – Lelaki tegas dan penuh inspirasi.
- Yahya Mario Muhammad – Lelaki yang hidup dalam keberkahan dan kebahagiaan serta penuh keutamaan seperti para nabi.
Menjaga Identitas di Tengah Arus Globalisasi
Di era globalisasi dan urbanisasi, banyak orang tua merasa terdorong untuk memberi nama anak mereka yang “kebarat-baratan” agar terlihat modern. Misalnya nama dalam kombinasi kata Bugis dan Eropa.
Tentu hal itu boleh boleh saja, asalkan tetap memiliki makna yang positif serta tidak mengorbankan nilai budaya dan spiritual karena nama bukan sekadar label; ia adalah cerminan jati diri dan arah hidup.
Perpaduan nama Bugis dan Islami bukan hanya solusi elegan untuk menyikapi tantangan ini, tetapi juga sebuah pernyataan bahwa kita bisa modern tanpa meninggalkan akar budaya dan agama. Ini juga bentuk kearifan lokal yang mampu berdialog dengan zaman.
Nama adalah Investasi Identitas
Memilih nama anak adalah bentuk investasi spiritual dan kultural jangka panjang.
Lewat perpaduan bahasa Bugis yang kaya nilai lokal dan nama-nama Islami yang bernilai universal, kita mewariskan kepada anak bukan hanya identitas, tapi juga arah hidup yang jelas: menjadi pribadi yang kuat, jujur, bijak, dan diridhai Allah.
Bagi Anda yang berasal dari Bugis atau mencintai kekayaan budaya Nusantara, semoga daftar ini dapat menjadi inspirasi berharga dalam memilih nama terbaik untuk sang buah hati.[]