DI ERA digital seperti sekarang, hampir semua aktivitas anak-anak—mulai dari belajar, bermain, hingga hiburan—berkaitan erat dengan layar. Tak heran jika masalah penglihatan pada anak-anak makin sering ditemui, bahkan pada usia yang sangat muda.
Orang tua kadang baru menyadari saat kondisi mata anak sudah cukup parah, padahal ada beberapa tanda awal yang bisa dikenali sejak dini.
Kalau kamu seorang orang tua, kakak, atau pengasuh, penting banget untuk lebih peka terhadap perubahan kecil pada perilaku anak yang bisa jadi tanda matanya mulai bermasalah. Yuk, simak bareng-bareng!
Baca Juga

Ciri-Ciri Anak Mengalami Gangguan Penglihatan
1. Sering Menyipitkan Mata atau Mengerutkan Dahi
Anak yang mulai kesulitan melihat biasanya akan refleks menyipitkan mata, terutama saat melihat objek yang jauh seperti papan tulis di kelas atau televisi di rumah. Ini adalah upaya mereka untuk “memperjelas” penglihatan.
2. Mendekatkan Wajah ke Buku atau Layar
Kalau anak mulai membaca buku atau menonton gadget dengan jarak yang sangat dekat, ini bisa jadi tanda matanya tidak bisa fokus dari kejauhan. Ini salah satu ciri klasik mata minus.
3. Sering Mengucek Mata
Mata lelah atau terasa tidak nyaman bisa membuat anak sering mengucek mata. Hal ini juga bisa dipicu oleh kekeringan atau iritasi akibat terlalu lama menatap layar.
4. Mengeluh Sakit Kepala atau Pusing
Anak mungkin tidak langsung bilang penglihatannya buram, tapi bisa mengeluh sering pusing, terutama setelah belajar atau menonton. Ini bisa jadi gejala ketegangan mata (eye strain).
5. Kinerja Akademik Menurun
Anak yang sebelumnya aktif dan berprestasi bisa tiba-tiba tampak tidak fokus atau malas belajar. Bisa jadi, dia tidak bisa melihat dengan jelas di kelas, tapi tidak tahu cara mengungkapkannya.
6. Menoleh dengan Posisi Kepala Miring
Jika anak suka memiringkan kepala saat melihat sesuatu, bisa jadi ia mencoba mencari sudut pandang yang lebih nyaman karena ada gangguan penglihatan pada salah satu mata.
7. Sering Menabrak atau Kesulitan Menangkap Bola
Koordinasi mata-tangan yang buruk juga bisa jadi tanda mata anak bermasalah. Anak jadi sering menabrak benda atau kesulitan menangkap bola saat bermain.
Tips Sederhana Menjaga Kesehatan Mata Anak
Setelah tahu ciri-cirinya, saatnya kita bahas hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata anak secara alami dan sederhana. Tenang, semua bisa dilakukan dari rumah kok!
1. Batasi Waktu Layar
Terapkan aturan screen time maksimal 1-2 jam per hari untuk anak-anak. Pastikan ada jeda setiap 20 menit dengan aturan “20-20-20”: setiap 20 menit menatap layar, istirahat 20 detik, lihat benda sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter).
2. Perbanyak Aktivitas Luar Ruangan
Penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya alami sangat baik untuk kesehatan mata dan bisa membantu mencegah mata minus. Ajak anak bermain di luar minimal 1 jam per hari.
3. Asupan Nutrisi yang Mendukung Kesehatan Mata
Pastikan anak mengonsumsi makanan kaya vitamin A, C, dan E seperti wortel, bayam, tomat, mangga, dan ikan laut. Omega-3 dari ikan juga penting untuk retina.
4. Pencahayaan yang Cukup Saat Belajar
Pastikan anak belajar di tempat yang terang dan tidak membelakangi cahaya. Pencahayaan yang kurang bisa membuat mata cepat lelah.
5. Periksakan Mata Secara Berkala
Idealnya, anak mulai usia 3 tahun sudah melakukan pemeriksaan mata rutin setiap tahun, bahkan jika tidak ada keluhan.
Jangan anggap remeh keluhan kecil dari anak soal penglihatan. Semakin cepat gangguan mata terdeteksi, semakin besar kemungkinan kita bisa memperbaikinya atau mencegahnya bertambah parah. Sebagai orang tua zaman sekarang, yuk lebih peduli dengan kesehatan mata anak sejak dini!