Kasih sayang seorang ibu bukan hanya tentang pelukan hangat atau kata-kata manis semata. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa afeksi ibu memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan otak, kesehatan mental, hingga pembentukan karakter anak dalam jangka panjang.

Dalam sebuah studi terkini yang dimuat Kompas.com pada 22 April 2025, para ilmuwan menyoroti peran besar kasih sayang ibu terhadap pembentukan kepribadian anak sejak usia dini. Tidak hanya berdampak secara emosional, tetapi juga terbukti secara biologis melalui perubahan struktur otak.
Kasih Sayang Ibu Terkait Pertumbuhan Otak Anak
Sebuah penelitian dari Washington University School of Medicine di St. Louis mengungkap bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan penuh kasih memiliki hippocampus yang lebih besar. Hippocampus sendiri adalah bagian otak yang penting untuk pembelajaran, memori, dan manajemen stres.
Baca Juga
“Cinta dan perhatian seorang ibu di usia dini tampaknya memiliki efek biologis yang sangat nyata pada perkembangan otak anak,” tulis tim peneliti.
Baca juga: Pelajaran Spiritual yang Wajib Diajarkan Orang Tua kepada Anak
Studi tersebut melibatkan anak-anak berusia 3 hingga 6 tahun yang diamati dalam interaksi mereka dengan ibu. Hasil pemindaian otak menunjukkan bahwa mereka yang mendapat perhatian dan kasih sayang lebih tinggi menunjukkan pertumbuhan otak yang signifikan dibandingkan yang tidak.
Anak yang Dicintai Tumbuh Lebih Bahagia dan Percaya Diri
Lebih dari sekadar struktur otak, kasih sayang ibu juga membentuk fondasi emosi dan sosial anak. Penelitian dari Duke University Medical School menelusuri kehidupan ratusan anak sejak bayi hingga dewasa. Temuan mereka menunjukkan bahwa individu yang mendapatkan kehangatan dan perhatian tinggi dari ibunya saat masih kecil, tumbuh menjadi pribadi yang lebih bahagia, percaya diri, dan lebih sedikit mengalami stres.
Mereka juga lebih cakap menjalin hubungan sosial yang sehat dan memiliki kemampuan lebih baik dalam mengelola tekanan hidup.
Risiko Kesehatan Juga Dipengaruhi oleh Afeksi Ibu
Tak banyak yang menyangka, kasih sayang seorang ibu juga berdampak pada kesehatan fisik anak. Peneliti dari University of British Columbia menemukan bahwa balita dari keluarga kurang mampu, namun mendapat pengasuhan penuh kasih, memiliki risiko sindrom metabolik yang lebih rendah—sebanding dengan anak-anak dari latar belakang ekonomi lebih tinggi.
Sindrom metabolik sendiri berhubungan erat dengan penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Studi lain dari Ohio State University bahkan mengaitkan lemahnya ikatan emosional antara ibu dan anak dengan meningkatnya risiko obesitas saat remaja. Data menunjukkan bahwa anak-anak yang hubungan emosionalnya buruk dengan ibu memiliki risiko obesitas dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan yang memiliki ikatan positif.
Kurang Kasih Sayang Dapat Tinggalkan Luka Psikologis
Sebaliknya, anak yang tidak mendapat cukup perhatian dan afeksi dari ibunya cenderung mengalami hambatan dalam perkembangan emosional dan sosial. Beberapa psikolog menyebutkan bahwa individu yang tumbuh dalam kondisi seperti ini cenderung memiliki kesulitan mempercayai orang lain, bersikap terlalu mandiri secara ekstrem, bahkan mengalami kesulitan menjalin hubungan interpersonal.
Dalam jangka panjang, kurangnya kasih sayang juga bisa memicu gangguan mental seperti depresi, kecemasan, bahkan potensi munculnya perilaku agresif atau menarik diri dari lingkungan sosial.
Kasih Sayang, Fondasi Karakter Anak
Sentuhan lembut, pelukan, dan kata-kata yang penuh cinta dari seorang ibu tidak hanya menciptakan kelekatan emosional, tetapi juga menumbuhkan rasa aman dan percaya diri dalam diri anak. Anak-anak yang merasa dicintai akan lebih berani mengeksplorasi dunia, lebih siap menghadapi tantangan, serta lebih percaya diri dalam bersosialisasi.
Sebaliknya, anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang cenderung kesulitan mengekspresikan emosi, lebih mudah marah, serta menunjukkan gejala masalah perilaku sejak dini.
Pendidikan Pengasuhan yang Perlu Diperluas
Temuan ini memperkuat pentingnya pendidikan pengasuhan berbasis kasih sayang bagi para orang tua, khususnya ibu. Dalam era modern dengan segala tantangan sosial dan ekonomi, penting bagi pemerintah dan institusi terkait untuk memperluas edukasi seputar pentingnya pengasuhan penuh cinta bagi tumbuh kembang anak.
Langkah ini bisa dilakukan melalui pelatihan parenting, penyuluhan kesehatan mental, hingga integrasi dalam program posyandu dan PAUD yang menyasar keluarga berpenghasilan rendah.
Kasih sayang ibu bukan sekadar ekspresi emosional, tetapi terbukti memiliki dampak nyata dan jangka panjang dalam membentuk kepribadian, kesehatan mental, hingga fisik anak. Dalam dunia yang makin kompleks, pelukan ibu tetap menjadi salah satu pelindung terbaik anak dalam menghadapi tantangan hidup.
Sebagaimana kesimpulan dari berbagai studi ilmiah yang dikutip, kasih sayang ibu adalah investasi terbaik bagi masa depan anak dan generasi mendatang.