Katanya Bikin Anak Sukses, Nyatanya 7 Nasihat Ini Cuma Bikin Ribet!

Hasni Rania

AnakParenting

PARENTING itu emang nggak ada buku manualnya yang pasti. Tapi, bukan berarti semua nasihat dari orang dulu itu cocok diterapin zaman sekarang.

Beberapa “petuah” yang sering diulang-ulang itu ternyata bisa berdampak buruk buat perkembangan anak, baik secara mental maupun emosional.

Yuk, kita bahas bareng-bareng nasihat-nasihat parenting yang udah waktunya ditinggalin!

1. “Jangan Nangis, Anak Hebat Itu Kuat!”

Kelihatannya sih niatnya baik—biar anak nggak cengeng. Tapi kenyataannya, larangan buat nangis bisa bikin anak memendam emosi. Emosi yang nggak tersalurkan itu kayak bom waktu. Anak bisa tumbuh jadi pribadi yang susah mengungkapkan perasaan dan malah meledak di waktu yang salah.

Fix, anak juga manusia. Wajar dong kalo sedih dan butuh nangis.

2. “Anak Pintar Itu Dapet Nilai 100 Terus”

Sukses di sekolah nggak selalu jadi indikator sukses di kehidupan nyata. Fokus ke nilai doang bisa bikin anak merasa dihargai cuma karena prestasi akademik, bukan karena usahanya. Akibatnya, anak jadi takut gagal dan malah malas mencoba hal baru.

Sekarang yang penting tuh growth mindset, bukan ranking!

3. “Kakak Harus Ngalah, Kan Lebih Tua”

Minta anak sulung buat ngalah terus-terusan itu nggak adil. Semua anak punya hak yang sama buat didengar dan dihargai. Kalau terus ditekan, bisa-bisa si kakak tumbuh jadi orang yang nggak bisa bilang “nggak” dan gampang stres karena terlalu mikirin orang lain.

Adil itu bukan berarti sama, tapi sesuai kebutuhan masing-masing.

4. “Laki-laki Nggak Boleh Lemah”

Wah ini sih toxic masculinity yang dibungkus rapi. Padahal cowok juga punya perasaan dan butuh support emosional. Kalau terus-terusan dilarang nunjukin kelemahan, bisa berujung ke masalah mental di masa depan.

Semua gender boleh nangis, boleh curhat, boleh lelah. That’s human.

5. “Udah, Nurut Aja, Jangan Banyak Tanya!”

Anak zaman sekarang itu kritis dan penasaran. Tapi kalau tiap kali nanya malah dimarahin, lama-lama mereka bisa jadi takut untuk eksplorasi. Padahal rasa ingin tahu itu fondasi penting buat jadi pembelajar sejati.

Anak yang banyak tanya = anak yang cerdas. Ayo fasilitasi, bukan dimatiin.

6. “Kalau Nakal, Mama Panggil Polisi!”

Ngancem anak pakai sosok otoritas itu bisa menanamkan ketakutan yang nggak sehat. Mereka jadi melihat polisi atau guru sebagai ancaman, bukan pelindung atau teman.

Maka, nggak heran kalau si kecil nanti tumbuh jadi pribadi yang susah percaya sama orang. Lebih baik kasih penjelasan kenapa suatu perilaku itu salah daripada ngancem.

7. “Kamu Harus Jadi Dokter/Bos/Orang Sukses!”

Orangtua sering punya ekspektasi tinggi soal masa depan anak. Tapi sayangnya, kadang ekspektasi itu nggak sesuai sama minat atau bakat si anak.

Dipaksa ngejar cita-cita yang bukan miliknya sendiri bisa bikin anak kehilangan arah dan jati diri. Support anak sesuai potensinya, bukan sesuai ambisi pribadi.

Saatnya Move On dari Nasihat Kuno

Parenting bukan tentang nurutin template lama yang udah nggak relevan. Kita hidup di zaman di mana anak-anak butuh lebih dari sekadar aturan dan tuntutan. Mereka butuh validasi, kasih sayang, ruang untuk berkembang, dan yang paling penting: didengar.

Nggak apa-apa kok kalau kita sebagai orangtua atau calon orangtua belum sempurna. Yang penting kita mau terus belajar, beradaptasi, dan memberikan yang terbaik buat generasi berikutnya.

Ingat: anak bukan proyek, tapi manusia yang punya hati dan mimpi.[]

Baca Juga Lainnya

Potret Nikah Cerai di Kaltim Tahun 2024, Menelusuri Jejak Cinta dan Perpisahan

Parentnial Newsroom

TIDAK ada yang lebih menggugah hati daripada angka-angka yang membisikkan cerita di balik kehidupan manusia. Setidaknya, itulah yang mencuat saat ...

Pelajaran dari ‘Adolescence’ Serial Netflix yang Menggugah tentang Kekerasan Remaja

Rahmat Hidayat

SERIAL drama Inggris terbaru, “Adolescence,” yang dirilis di Netflix pada 13 Maret 2025, telah menjadi fenomena global dengan lebih dari ...

Analisis Data Perceraian di Jakarta Barat 2025, Biang Keroknya Ekonomi dan Selingkuh

Fadliyah Setiawan

APA sebenarnya yang mendorong ratusan pasangan di Jakarta Barat mengakhiri ikatan suci pernikahan mereka? Data terbaru dari Pengadilan Agama Jakarta ...

Peacock Parenting, Gaya Didik Kekinian yang Terlalu Fokus ke Pencitraan Anak

Fadliyah Setiawan

KAMU pernah denger istilah “peacock parenting”? Bukan, ini bukan tentang burung merak yang suka pamer bulu. Tapi gaya parenting baru ...

Pelajaran dari Kasus Baim dan Paula, Mengapa Netizen Perlu Menghormati Batas Privasi

Muhammad Hidayat

DI masa masa seperti sekarang dimana akses informasi begitu mudahnya dan ruang digital yang serba terhubung, kehidupan pribadi figur publik ...

Ketika Hubungan Baru Terasa Kayak Ulangan Masa Lalu

Keluargapedia Staf

PERNAH nggak sih, kamu ngerasa kayak hubunganmu yang sekarang tuh mirip banget sama yang dulu? Bahkan pola berantemnya, sikap pasangan, ...