DI ZAMAN serba medsos kayak sekarang, kata “narsis” udah jadi makanan sehari-hari. Tapi, jangan salah, narsistik yang dimaksud di dunia psikologi beda lho sama cuma sekadar suka foto-foto atau tampil kece.
Narsistik yang dimaksud adalah Narcissistic Personality Disorder (NPD), gangguan kepribadian yang bikin seseorang punya rasa penting yang berlebihan, kurang empati, dan butuh pujian terus-menerus.
Yang lebih serem lagi, narsistik ini nggak selalu keliatan secara langsung. Ada yang keliatannya rendah hati, tapi ternyata manipulatif banget. Nah, menurut para ahli seperti dikutip Parentnial dari HuffPost, narsistik itu punya beberapa tipe.
Baca Juga

1. Narsistik Grandiose (Si Raja Panggung)
Ini tipe narsistik yang paling gampang dikenali. Mereka tampil percaya diri banget, suka jadi pusat perhatian, ngerasa paling hebat, dan biasanya seneng banget pamer prestasi.
Di kita, tipe ini sering keliatan di lingkungan kerja atau kampus. Misalnya, orang yang suka banget nyela orang lain di rapat, tapi nggak pernah mau dikritik.
Dalam Islam, sifat kayak gini jelas bertentangan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” (HR. Muslim)
2. Narsistik Vulnerable (Si Korban Abadi)
Berbeda dari yang pertama, tipe ini keliatannya pendiam, sensitif, dan suka ngerasa jadi korban. Tapi di balik itu, mereka sebenarnya pengen dikasih perhatian terus dan suka nyalahin orang lain diam-diam.
Di medsos, mereka sering bikin status galau atau nyindir, biar orang pada nanya, “Kamu kenapa?”
Pandangan Islam? Nggak ada salahnya curhat, tapi kalau terus-terusan nyari simpati dan main peran jadi korban, itu bisa jadi penyakit hati yang disebut riya’—melakukan sesuatu biar dipuji atau dikasihani orang lain.
3. Narsistik Komunal (Si Dermawan Tapi Pamer)
Nah ini nih, yang sering bikin kita terkecoh. Tipe ini keliatannya baik banget, suka bantu orang, aktif di kegiatan sosial. Tapi sebenarnya, mereka melakukan itu buat dapet pujian.
Misalnya, abis sedekah langsung upload bukti transfer ke Instagram, lengkap dengan caption panjang soal keikhlasan. Ironis, ya?
Islam ngajarin kita untuk bersedekah diam-diam, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 271:
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu.”
4. Narsistik Maligna (Si Manipulatif Berbahaya)
Ini tipe yang paling bahaya. Mereka nggak cuma egois, tapi juga bisa tega merugikan orang lain demi kepentingannya sendiri. Seringkali mereka manipulatif, suka bohong, bahkan bisa abusive.
Kalau kamu pernah kenal orang yang suka gaslighting—bikin kamu ragu sama realita sendiri—bisa jadi kamu pernah berhadapan sama tipe ini.
Islam jelas banget menolak segala bentuk kezhaliman. Rasulullah SAW bersabda:
“Kezaliman itu adalah kegelapan pada hari kiamat.”* (HR. Bukhari)
5. Narsistik Spiritualitas (Si Paling Suci)
Tipe ini sering merasa dirinya paling religius, paling bener, dan orang lain semuanya salah. Mereka pakai agama buat ninggiin diri sendiri dan ngerendahin orang lain.
Contohnya, suka ngatain orang lain “kurang hijrah”, padahal niatnya bukan ngajak, tapi ngerasa paling suci sendiri.
Padahal dalam Islam, kesombongan rohani itu justru sangat dikecam. Allah berfirman:
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang bertakwa.” (QS. An-Najm: 32)
Jadi, Apa yang Bisa Kita Lakuin?
Intinya, kamu harus kenali dulu ciri-cirinya, jangan langsung terpukau sama pencitraan. Jaga diri biar nggak ketularan, karena sifat narsistik bisa nular lho lewat pergaulan atau media sosial.
Disamping itu, kamu juga bisa lakukan terapi dan introspeksi. Kalau ngerasa punya salah satu ciri di atas, nggak ada salahnya mulai cari bantuan profesional, sambil terus muhasabah diri.
Di dunia yang makin penuh pencitraan ini, penting banget buat kita ngerti mana yang tulus dan mana yang manipulatif. Narsistik bukan cuma masalah kepribadian, tapi juga ujian iman dan hati. Islam ngajarin kita buat rendah hati, punya empati, dan nggak merasa diri paling hebat.[]