AUTISME atau Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan berperilaku.
Di Indonesia, jumlah anak dengan autisme terus meningkat. Menurut data Kementerian Kesehatan, diperkirakan terdapat sekitar 2,4 juta anak dengan ASD di Indonesia pada tahun 2024.

Ada beberapa indikasi autisme pada anak tapi gejalanya sendiri dapat bervariasi, namun beberapa tanda umum yang perlu diperhatikan oleh orang tua meliputi kesulitan anak dalam berinteraksi sosial, seperti jarang melakukan kontak mata atau tidak merespons saat dipanggil.
Baca Juga
Tanda lainnya itu ketika anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa atau komunikasi non-verbal, kemudan perilaku repetitif, seperti mengulang kata atau gerakan tertentu. Indikasi lainnya adalah kecenderungan untuk mengikuti rutinitas yang kaku dan sulit beradaptasi dengan perubahan.
Inovasi Baru dan Pentingnya Deteksi Dini
Deteksi dini autisme sangat penting untuk memberikan intervensi yang tepat dan meningkatkan kualitas hidup anak. Diagnosis dapat dilakukan sejak usia 18 bulan atau bahkan lebih muda.
Dokter biasanya menggunakan alat skrining seperti Early Screening Autistic Trait (ESAT) untuk anak usia satu tahun dan Modified Checklist for Autism in Toddlers (M-CHAT) untuk anak usia 18-30 bulan.
Seiring perkembangan teknologi, kini tersedia layanan diagnosis autisme secara daring. Anakku Check My Child (Anakku CMC) telah mengembangkan sistem skrining online berbasis kuesioner yang dikembangkan oleh para ahli di bidang neurologi anak dan psikologi perkembangan.
Sistem skrining Anakku CMC ini memiliki akurasi lebih dari 80% dan memudahkan orang tua untuk melakukan deteksi dini tanpa harus datang langsung ke klinik.
Meskipun kesadaran masyarakat tentang autisme meningkat, namun layanan yang tersedia masih terbatas. Dalam hal ini, intervensi pemerintah menjadi sangat penting dan mendesak untuk deteksi dini dan menekan tingkat anak dengan autisme secara preventif.
Banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki fasilitas atau tenaga ahli yang memadai untuk menangani anak dengan ASD. Hal ini menjadi tantangan besar dalam memberikan intervensi yang tepat waktu dan efektif.
Peran Orang Tua dan Masyarakat
Orang tua memiliki peran penting dalam mengenali tanda-tanda autisme pada anak dan mencari bantuan profesional. Selain itu, masyarakat juga perlu meningkatkan literasi tentang autisme agar dapat memberikan dukungan yang tepat bagi anak dengan ASD dan keluarganya. Parentnial sebagai media komunitas juga terus melakukan upaya ini.
Autisme pada anak adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus dan intervensi dini. Dengan kemajuan teknologi, diagnosis autisme kini dapat dilakukan secara daring, memudahkan orang tua dalam mengenali kondisi anak sejak dini.
Namun,sekali lagi, tantangan dalam penyediaan layanan dan tenaga ahli masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi anak dengan autisme.[]