
PENELITIAN terbaru dari Novuna Personal Finance, sebagaimana dikutip Parentnial dari laman resminya, Novuna.co.uk, Selasa (20/5/2025) mengungkap tren menarik di kalangan pasangan muda di Inggris.
Sekitar 50% orang dewasa di Inggris memiliki “dana independen,” yaitu tabungan rahasia yang disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan perpisahan dalam hubungan.
Tren ini, yang lebih menonjol di kalangan generasi muda berusia 25-34 tahun, mencerminkan perubahan pola pikir dalam mengelola keuangan pribadi di tengah dinamika hubungan modern.
Baca Juga
Kami akan membcoba membahas fakta-fakta dari temuan tersebut, implikasinya, serta pentingnya komunikasi keuangan dalam hubungan.
Fakta dan Angka dari Penelitian
Menurut data Novuna Personal Finance, 79% individu berusia 25-34 tahun memiliki dana independen dengan rata-rata saldo antara £4.000 hingga £5.000 (sekitar Rp80 juta hingga Rp100 juta).
Dana ini disembunyikan dari pasangan, meskipun 86% responden menyatakan bahwa mereka menghargai kejujuran finansial dalam hubungan.
Selain tabungan rahasia, 39% responden menyembunyikan gaji atau bonus, dan 33% melakukan pembelian impulsif tanpa sepengetahuan pasangan. London menjadi kota dengan persentase tertinggi (61%) yang memiliki dana independen, diikuti Glasgow (57%), Manchester (53%), dan Birmingham (53%).
Tren ini menunjukkan bahwa meskipun pasangan muda menginginkan keterbukaan finansial, banyak di antara mereka masih mempertahankan otonomi keuangan sebagai bentuk perlindungan diri.
Menariknya, 89% responden merasa “kompatibel secara finansial” dengan pasangan mereka, dan rata-rata pasangan di Inggris membahas keuangan tujuh kali sebulan.
Namun, 44% responden menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan mengakhiri hubungan jika pasangan mencoba mengontrol keuangan mereka.
Mengapa Dana Independen Menjadi Tren?
Ada beberapa faktor yang mendorong munculnya tren dana independen. Pertama, biaya perpisahan yang tinggi menjadi pertimbangan utama.
Penelitian dari Experian pada 2023 menunjukkan bahwa rata-rata biaya perpisahan di Inggris mencapai lebih dari £1.000, yang mencakup biaya hukum, relokasi, atau pembagian aset.
Bagi sebagian pasangan, biaya ini bahkan memaksa mereka untuk tetap bersama meskipun hubungan tidak lagi harmonis.
Kedua, kesadaran akan pelecehan ekonomi (economic abuse) semakin meningkat. Menurut Surviving Economic Abuse (SEA), 15% perempuan di Inggris mengalami pelecehan ekonomi pada 2024, yang memengaruhi lebih dari empat juta perempuan.
Pelecehan ekonomi terjadi ketika pasangan atau mantan pasangan mengontrol akses terhadap uang, transportasi, pendidikan, atau kebutuhan dasar lainnya, sehingga membatasi kebebasan seseorang. Dana independen menjadi cara bagi individu, terutama perempuan, untuk menjaga otonomi dan keamanan finansial mereka.
Ketiga, generasi milenial dan Gen Z menunjukkan pendekatan yang lebih pragmatis terhadap hubungan.
Meskipun mereka menghargai kerja sama finansial—dengan lebih banyak pasangan muda yang menggabungkan keuangan dibandingkan generasi yang lebih tua—mereka tetap ingin mempertahankan cadangan pribadi sebagai “jaring pengaman.” Hal ini mencerminkan keseimbangan antara kolaborasi dan independensi dalam hubungan modern.
Implikasi dan Tantangan
Tren dana independen menyoroti pentingnya keseimbangan antara kejujuran dan otonomi dalam hubungan.
Meskipun kejujuran finansial dianggap penting, menyimpan tabungan rahasia dapat menimbulkan ketegangan jika terungkap.
Pasangan yang tidak transparan tentang keuangan mereka berisiko merusak kepercayaan, yang merupakan fondasi hubungan jangka panjang.
Sebaliknya, memiliki dana independen dapat memberikan rasa aman, terutama bagi mereka yang pernah mengalami atau khawatir akan pelecehan ekonomi.
Namun, tren ini juga menunjukkan bahwa diskusi tentang keuangan masih menjadi tantangan. Meskipun pasangan rata-rata membahas keuangan tujuh kali sebulan, banyak yang kesulitan mengungkapkan detail keuangan pribadi mereka.
Hal tersebut menunjukkan perlunya komunikasi yang lebih terbuka dan terstruktur tentang keuangan dalam hubungan, baik sebelum maupun selama pernikahan.
Strategi Mengelola Keuangan dalam Hubungan
Tren dana independen mencerminkan perubahan paradigma dalam hubungan modern, di mana otonomi finansial menjadi sama pentingnya dengan kebersamaan.
Karena itu, untuk menghindari konflik finansial, pasangan dapat mengadopsi beberapa langkah praktis, diantaranya, melaukan diskusi terbuka. Adakan pembicaraan rutin tentang keuangan, termasuk tujuan jangka panjang, pengeluaran, dan tabungan. Pastikan kedua belah pihak merasa didengar dan dihormati.
Langkah berikutnya adalah melakukan kesepakatan keuangan. Tentukan apakah keuangan akan dikelola bersama, terpisah, atau kombinasi keduanya. Kesepakatan ini harus jelas dan disepakati bersama.
Anda juga dapat menyepakati alokasi dana darurat bersama. Selain dana independen, pertimbangkan untuk memiliki dana darurat bersama yang dapat diakses oleh kedua belah pihak untuk kebutuhan mendesak.
Langkah lainnya adalah dengan berkonsultasi dengan ahli jika dirasa sulit mencapai kesepakatan. Konsultasi dengan perencana keuangan dapat membantu menyusun strategi yang adil dan transparan.
Kejujuran dan Komunikasi Kunci
Meskipun langkah ini dapat memberikan keamanan, kejujuran dan komunikasi tetap menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan dalam hubungan.
Pernikahan, sebagai ibadah terlama dalam kehidupan, membutuhkan perawatan yang konsisten, termasuk dalam aspek keuangan.
Dengan komunikasi yang terbuka dan saling menghormati, pasangan dapat membangun hubungan yang harmonis sekaligus menjaga kemandirian finansial.
Oleh karena itu, mulailah dengan diskusi keuangan yang jujur, buat kesepakatan yang jelas, dan teruslah merawat hubungan dengan penuh kesadaran, karena pernikahan adalah komitmen seumur hidup yang layak diperjuangkan.[]