Iklan

Die Roten atau The Blues Jawara di Allianz Arena?

Admin
Jumat, Mei 18, 2012 | 22:39 WIB Last Updated 2017-02-27T22:45:05Z

Oleh Achmad Iskandarsyah*


KALTIMTODAY -- Jelang laga final Liga Champions 2012 di Allianz Arena, Jerman, menarik kalau kita melihat peta kekuatan kedua tim yang akan berlaga nanti.

Pasalnya, Chelsea dan Bayern Munchen memiliki tujuan yang sama, namun di saat yang sama pula mereka memiliki misi yang berbeda dalam ajang ini.

Munchen yang di kompetisi Piala Liga Jerman (DFB Pokal) pada laga terakhir telah dipecundangi oleh Borussia Dortmund 5-2 tak mau larut dalam kesedihannya. Ketangguhan anak-anak Dortmund memang lagi ciamik kala itu. Sehingga predikat Double Winner di kancah domestik pantas disandang oleh tim asuhan Juergen Klopp itu.

Sementara kubu lain The Blues punya misi besar untuk meraih gelar Liga Champions pertama kalinya di Allianz Arena. Sebab posisi Chelsea di Liga Inggris musim ini telah mengancam mereka untuk libur 1 tahun dari ajang Liga Champions tahun depan. Maka hanya gelar Liga Champions tahun inillah yang dapat menolong mereka kembali pada kompetisi tersebut.

Namun di sisi lain, faktor absennya para bintang di ajang Final liga Champions tahun ini akan sedikit menyulitkan kedua tim untuk menampilkan performa terbaik tim. Pasalnya 7 pemain bintang yang dimiliki kedua tim harus duduk manis di tribun penonton menyaksikan teman-temannya berjibaku di lapangan. Meraka adalah 4 pemain dari kubu Chelsea yaitu John Terry, Meireles, Ramires, dan Ivanovic dan 3 pemain dari kubu Munchen yakni Alaba, Badstuber, dan Luiz Gustavo.

Para serdadu andalan tersebut harus duduk manis akibat akumulasi kartu yang didapat pada fase semifinal sebelumnya, yang dalam posisi ini Chelsea-lah yang paling dirugikan atas hukuman akumulasi pemainnya tersebut. Karena selain 4 pemain tadi, Chelsea masih harus terus memantau para pemainnya yang cedera, seperti David Luiz, Gary Cahill, Obi Mikel dan Malouda. Mereka masuk dalam daftar pemain yang cedera menjelang laga akbar ini dan kondisinya masih diragukan untuk dimainkan.

Akan tetapi tim besutan caretacer Roberto Di Matteo ini yakin dengan skuadnya yang tersisa masih bisa menunjukan performa terbaiknya demi mencapai target sang bos Roman Abramovich yakni meraih gelar Liga Champions untuk pertama kalinya.

Situasi yang sama juga menghinggapi kubu Die Roten. Tim asuhan Jupp Heynckes ini harus mengatur ulang strategi yang pernah dipasang kala berjumpa Dortmund di ajang DFB Pokal kemarin. Musababnya Bayern Munchen hanya menyisakan satu bek sentral murni yakni Jerome Boateng pada laga nanti.

Sadar akan kelemahan ini mantan pemain veteran Jerman, Franz Backeunbaur mengatakan kelemahan Munchen saat ini terletak pada lini tengah, terutama sentral belakang yang biasa menjadi areal operasi Alaba dan Badstuber.

Kehilangan dua pemain tersebut diprediksi akan menjadi titik kelemahan Munchen dan akan memudahkan kinerja Didier Drogba di lini depan Chelsea. Seperti diketahui Drogba adalah striker petarung dan sulit untuk menghentikannya dikala ia on-fire. Dan, ini akan menjadi catatan tersendiri bagi Lahm dkk agar selalu fokus selama pertandingan berlangsung.

Ajang Pembuktian
Dalam kondisi seperti itu, saya dapat memberikan forecasting lebih awal bahwa peluang kedua tim masing berimbang 50–50. Tetapi di sisi lain pertandingan ini memiliki banyak arti bagi para pemain, terutama Frank Lampard. Pertemuan terakhirnya dengan Manuel Neuer menyisakan kenangan pahit.

Gol Frank Lampard yang dianulir wasit pada saat Inggris berjibaku dengan Jerman di ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, telah membuat Lampard dan teman-teman senegaranya kecewa melihat keputusan tersebut. Momen inilah yang tampaknya akan coba dimanfaatkan Lampard yang pada pertandingan nanti akan memimpin timnya di lapangan hijau. Saya bisa memastikan kali ini ia akan berusaha tampil ngotot untuk memberikan yang terbaik untuk Chelsea.

Tapi kita jangan lupa, Arjen Robben pun pasti tak mau kalah argumen dengan Frank Lampard yang notabene adalah mantan rekan satu tim di Chelsea era Mourinho. Robben yakin duetnya dengan Ribbery di lini tengah Munchen akan menjadi tantangan tersendiri bagi kubu The Blues. Maklum, duetnya dengan Ribbery telah mampu mengantarkan Munchen ke final Liga Champions berkat assist dan gol yang kerap ia persembahkan di setiap pertandingan Munchen.

Daya gedor anak anak Allianz ini terasa akan semakin menggebrak dengan dukungan Mario Gomez di barisan depan yang sedang ngebet ingin menjadi top scorer Liga Champions tahun ini. Serta ketiadaan sosok duo bek tangguh Chelsea, Blanislav Ivanovic dan John Terry diyakini akan mempermudah mobilitas trio Munchen ini.

Ya, memang cukup menegangkan. Menarik untuk menyaksikan drama 90 menit di Allianz Arena ini yang akan menentukan langkah Chelsea dan Munchen kedepannya. Apakah Munchen dapat menjadi jawara di kandang sendiri? Atau, apakah Chelsea yang akan membuat sejarah baru dengan mengukir prestasi pertama kalinya di kancah Eropa?.

Allianz Arena akan menjadi saksi bisu pertandingan ini. Semua mata pencinta bola dunia akan tertuju padanya. Penantian Road To Munich akan terjawab segera di stadion itu. Laga panas ini sendiri rencanannya akan disiarkan langsung, Minggu, 20 Mei 2012 pukul 01.30 di RCTI.

Dan terakhir, saran saya sebelum menutup ulasan ini: Beribadalah khusyuk sebelum nonton bola dini hari. Nikmatilah sepakbola tapi jangan terperdaya. Itu baru oke!. {ktc}



*Penulis adalah Blogger Indonesia, analis opini publik seputar sepakbola, dan salah satu fans Chelsea FC.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Die Roten atau The Blues Jawara di Allianz Arena?

Trending Now

Iklan