PERKUMPULAN masyarakat yang tergabung dalam organisasi komunitas pemerhati masalah anak yang mengampanyekan Comercial-Free Childhood di Amerika Serikat (AS) meminta Facebook menutup platform Messenger Kids miliknya karena dinilai berefek negatif terhadap pengkembangan mental dan kesehatan anak.
Sedikitnya 100 pengacara anak, komunitas perkumpulan masyarakat madani (civil society), serta banyak pihak lainnya menuntut penutupan "Messenger App for Kids" itu melalui surat terbuka tertanggal 30 Januari 2018.
Dalam isi surat yang dialamatkan untuk pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, kelompok tersebut mengklaim jika Messenger Kids akan merusak perkembangan kesehatan mental anak-anak.
Anak-anak, dikatakan dalam surat itu seperti dikutip dari Washington Post, dianggap belum dewasa untuk memahami arti privasi. Mereka juga dianggap belum bijak memilah mana yang pantas dan tidak untuk dibagikan ke publik secara online.
Kelompok tersebut menilai, bahkan orang dewasa sendiri masih kesulitan mengatasi kesalahpahaman dan konflik di ekosistem online, apalagi anak-anak. Sebab itulah mereka merasa anak-anak seharusnya belum boleh memiliki akun media sosial.
Messenger Kids dianggap meningkatkan ketergantungan anak-anak terhadap smartphone. Dari data yang dijabarkan, anak-anak pada usia remaja dilaporkan mengalami kesulitan untuk mengontrol penggunaan media sosial.
Sebanyak 78 persen dari mereka mengecek ponsel minimal setiap satu jam. Sementara 50 persen lainnya merasa memiliki ketergantungan kepada ponsel mereka.
"Mendorong anak-anak untuk berteman secara online akan mengganggu dan mengubah interaksi tatap muka serta bermain yang sangat penting untuk membangun keterampilan perkembangan yang sehat", begitu kutipan surat terbuka untuk Zuckerberg.
Ketergantungan media sosial dianggap mendestruksi kemampuan membaca emosi manusia, menghambat kebahagiaan, dan keterlibatan fisik di dunia nyata.
Anak-anak perempuan umur 10-12 tahun juga memiliki kecenderungan terobsesi dengan bentuk tubuh ideal, yang memicu mereka untuk melakukan diet usia dini.
Ditolak
Melalui perwakilannya yang bertanggung jawab terhadap keamanan untuk penggunaan global, Antigone Davis, Facebook menyatakan tak mengabulkan permintaan tersebut.
"Kami membuat Messenger Kids dengan komite penasihat ahli parenting dan perkembangan, melibatkan keluarga mereka sendiri dan bekerjasama dengan asosiasi naional orangtua dan guru (National PTA)", jelas Davis dikutip Washington Post, Rabu (31/1/2018).
Facebook menegaskan jika Messenger Kids tidak menyertakan iklan dan tidak memberikan informasi tentang anak kepada pengiklan.
Messenger Kids sendiri baru berumur dua bulan sejak prilisannya Desember 2017 lalu. Aplikasi ini menjadi alternatif bagi anak-anak di bawah 13 tahun untuk menggunakan sosial media. Sebab Facebook utama hanya mengijinkan batas usia minimal 13 tahun untuk memiliki akun.
Mekanisme Messenger Kids mengandalkan kontrol orangtua, misalnya sebelum berhubungan dengan teman atau keluarga di Messenger, anak-anak sebagai pemilik akun harus mendapat persetujuan lebih dulu dari orangtua melalui akun Facebook mereka.
Begitu juga ketika akun si anak sedang online, orang tua akan menerima pemberitahuan khusus.
Trending Now
-
MENULIS adalah pekerjaan yang gampang gampang susah. Gampang, jika kita memang sedang enjoy untuk menulis. Susah, kalau mood booster se...
-
BUAT kamu yang masih bingung, kuliah sambil kerja itu sebenarnya worth it nggak sih? Fenomena ini makin populer di kalangan mahasiswa mill...
-
Foto: Pixabay PUTUS asa itu biasa. Yang luar biasa adalah ketika kamu mampu bangkit dari keterpurukan. Lalu kembali melawan rasa ketida...
-
WALAUPUN insiden ini langka terjadi, namun tetap perlu kewaspadaan yang ekstra. Khususnya mengetahui langkah pertama yang harus dilakukan d...
-
DALAM menjalani kehidupan sehari-hari, kita sering kali mengalami kejenuhan dan kehilangan semangat dalam pekerjaan atau aktivitas yang kit...