Iklan

Renungan Penting Akhir Tahun

Admin
Jumat, Desember 28, 2012 | 09:52 WIB Last Updated 2017-03-17T02:20:13Z

TIADA terasa, kini Indonesia telah berada di penghujung tahun 2012. Tahun yang penuh fenomena, peristiwa, cerita, dan mungkin juka suka, duka, dan pengalaman berharga yang mungkin tak terlupakan.

Apa pun itu, yang telah mengiringi kehidupan kebangsaan kita di tahun yang oleh Suku Maya diyakini sebagai akhir dari kehidupan ini, langkah terpenting yang harus kita siapkan ke depan adalah, bagaimana kita semua, spesial generasi muda bangsa, lebih mampu bersabar dalam berkarya.

Boleh jadi ada banyak hal telah tercapai di tahun 2012 ini. Tetapi bagaimanapun, kita tidak boleh berpuas diri. Koreksi, inovasi, dan kreasi harus terus dilakukan, terutama untuk menjadi generasi bangsa yang berkarakter, maju, mandiri, dan sejahtera. 

Inilah langkah yang perlu diperhatikan oleh segenap generasi bangsa untuk menatap tahun yang tidak lama lagi akan menghampiri dan mungkin mewarnai kehidupan kita, 2013. 

Anak muda yang berakal akan melakukan evaluasi di akhir tahun dan menyiapkan rencana prestasi di awal tahun, kemudian fokus bekerja sesuai rencana prestasi yang telah dibuatnya.

Tetapi, anak muda yang kurang akal, akan fokus pada perayaan, pesta, dan beragam kegiatan yang tidak membantunya lebih baik alias kontra produktif di tahun yang akan datang. Bahkan mungkin akan hidup tanpa perencaan pasti untuk sebuah prestasi. Akankah kita menjadi anak muda kurang akal? 

Produktivitas
Ukuran tubuhmu tidak penting; ukuran otakmu cukup penting; ukuran hatimu itulah yang terpenting. Demikian ungkap BC Gorbes yang dikutip oleh Dr. Jen. ZA. Hans dalam bukunya ‘Strategi Pengembangan Diri’.

Berarti, satu hal penting yang harus dievaluasi dengan segera adalah produktivitas kehidupan kita selama tahun 2012 ini. Hasil karya apa saja yang telah kita persembahkan buat bangsa, negara, rakyat, atau mungkin keluarga, dan lebih spesifik diri kita sendiri?

Jika ternyata belum ada, maka di tahun 2013 harus ada. Jika sudah ada, temukan bobot dari karya yang telah kita miliki, koreksi dan sempurnakan untuk hasil yang lebih baik di kemudian hari. Sembari memeriksa secara ketat tentang penggunaan waktu. Apakah penggunaan waktu sudah tepat, ideal, proporsional, atau malah amburadul.

Dengan demikian, maka langkah penyusunan rencana prestasi di tahun 2013 akan sangat konkrit dan aplikatif, sehingga kita akan fokus dalam menggapainya. Orang bijak mengatakan, gagal membuat perencanaan sama dengan merencanakan kegagalan. Karena orang seperti itu hidup tidak di atas rencana yang rapi dan tertulis. Apalagi bekerja di atas rencana yang telah ditulisnya.

Jadi, mari kita ukur produktivitas kita selama tahun 2012 sebagai bahan untuk membuat rencana prestasi di tahun 2013. Tanpa itu, maka selamanya kita akan menjadi manusia yang pasif, konsumtif, dan tentunya manusia statis.

Hal semacam itu sangat sulit dilakukan, melainkan oleh manusia yang jernih hatinya. Oleh karena itu, tak banyak orang yang mau melihat dirinya secara jujur, sehingga lebih memilih hidup tanpa produktivitas.

Membuat Karya
Kebanyakan orang, muda atau tua, menghadapi akhir tahun atau menyongsong tahun baru selalu dengan liburan, pesta, atau hura-hura. Langkah seperti itu bukannya dilarang, tetapi periksa dulu, karya apa yang akan kita buat di tahun depan? Pertanyaan ini sangat penting untuk dijawab dan diwujudkan, dari pada sekedar menentukan tempat rekreasi mana yang akan kita kunjungi.

Orang besar manapun di dunia ini, tidak pernah melewati waktu, melainkan dengan senantiasa mengevaluasi kegiatan dan rencana yang telah dibuatnya, semata-mata untuk penyempurnaan karya penting dalam hidupnya. Jika mereka belum memiliki sebuah karya, maka mereka akan berpikir untuk membuat karya.

Lantas, sebagai generasi muda, kita hendak membuat karya apa? Pertanyaan seperti ini, kerap muncul dalam benak anak muda. Tetapi umumnya, mengabaikan begitu saja. Nah, di penghujung tahun ini, yuk kita bahas bersama, kita akan membuat karya apa?

Jadilah Diri Anda Sendiri
Kata ‘know yourself’ cukup sering kita dengarkan. Tetapi mungkin, hingga saat ini, masih banyak yang belum mengenal dirinya sendiri. Padahal, dengan mengenal diri sendiri, seorang manusia akan mengenal Tuhannya. Dan, itu berarti dia akan menjadi manusia yang paling berguna.

Saya di sini ingin berbagi dengan sahabat muda di manapun berada, terkait dengan langkah sederhana dan efektif untuk mengenal diri sendiri.

Pertama, akui secara jujur, apa yang paling sering kita lihat dan apa yang membuat kita bersemangat. Kemudian, akui secara jujur, apa yang paling sering kita pikirkan, dan apa yang membuat kita sangat tertarik dengan sesuatu. Selanjutnya, akui secara jujur, apa yang paling sering kita permohonkan kepada Tuhan, dan sejauh mana kita mengupayakannya.

Kedua, akui secara jujur, lebih banyak untuk apa waktu yang kita miliki selama hidup ini. Ketiga, akui secara jujur, apa perasaan kita tatkala melihat orang lain sukses, bahagia dan beruntung, dan bagaimana jika sebaliknya.

Keempat, apa perasaan kita terhadap dinamika, problema, dan krisis yang melanda negeri kita; cuek, biasa saja, prihatin, atau tertantang untuk melakukan suatu perubahan. 

Siapa saja yang memiliki perasaan tertantang untuk melakukan perubahan, maka beruntunglah ia, karena ia termasuk orang yang telah mengenal dirinya dan paham dengan apa yang semestinya dilakukan. Bukan lagi semata untuk dirinya, tetapi jauh lebih besar untuk bangsa dan negaranya.

Hal itulah yang dilakukan oleh HOS Cokroaminoto, Ir. Sukarno, Drs. M. Hatta, Ahmad Natsir, KH. Agus Salim, Panglima Besar Jenderal Sudirman, dan semoga ke depan adalah kita semua.

Bangun Mental Berani
Untuk mampu menjadi manusia yang bisa membuat karya, kita perlu menumbuhkan motivasi, kemauan keras dan keberanian. Dan, cara terbaik untuk menumbuhkan motivasi itu adalah dengan merapat, mendekat dan bersahabat dengan orang-orang yang lebih sukses dari kita.

Ya, itulah yang ditulis oleh guru saya, Dr. Zen Zainal Asykin Hans dalam bukunya "Strategi Pengembangan Diri". Bagaimana langkah-langkahnya?

Pertama, upayakanlah untuk bertemu dengan orang yang kita anggap sukses – ingat orang sukses tidak harus terkenal, di sekitar kehidupan sehari-hari kita, pasti ada orang sukses – tanyakan kepadanya tentang disiplin, rutinitas dan kebiasaannya. Apa yang dibaca, aktif di mana saja, dan bagaimana mengelola waktu.

Sejauh permintaan kita tulus, orang sukses umumnya senang membimbing orang yang benar-benar mau meningkatkan kualitas kehidupannya. Jadi, jangan malu bertanya, apalagi gemar mencari-cari alasan. 

Kedua, upayakan untuk memiliki atau membaca buku-buku biografi atau otobiografi orang-orang sukses. Membaca satu biografi setiap bulan, akan membuka wawasan lebih banyak dalam setahun dari pada apa yang mungkin kita dapatkan dengan hanya duduk di bangku kuliah.

Ketiga, jika tidak punya uang beli buku, duduklah di depan televisi, cari program khusus yang menampilkan kisah orang-orang sukses, inspiratif dan banyak karya. Jika Anda punya akses internet, langkah itu semakin mudah, karena Anda bisa mencari di YouTube dan menyimpannya dalam laptop Anda.

Keempat, membaca buku yang ditulis oleh orang-orang sukses, atau mungkin oleh sahabat kita sendiri yang telah lebih awal dalam menelurkan karya. Satu buku saja dalam sebulan kita baca, maka dalam sepuluh tahun kita akan membaca 120 buku. 

Dengan cara seperti itu, Insya Allah, siapapun kita, akan berhasil untuk terus-menerus menumbuhkan motivasi, sehingga bisa lebih terdorong untuk berkarya dan lebih bersabar dalam berkarya. Karena karya yang sempurna tidak mungkin lahir kecuali dari tangan-tangan manusia yang sabarnya juga "sempurna".*

______
*) IMAM NAWAWI, 
penulis adalah kolumnis. Ikuti juga cuitannya di @abuilmia
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Renungan Penting Akhir Tahun

Trending Now

Iklan