BEBERAPA orang yang menjalani sedentary lifestyle atau kurang aktivitas fisik tak cuma memicu penyakit kardiovaskular. Anda pun gampang menderita nyeri sendi yang tak boleh diabaikan.
Saat ini, menurut Spesialis Kedokteran Olahraga dr Ade Tobing, SpKO, tak seidkit orang menjalani sedentary lifestyle. Banyak akibat gangguan kesehatan yang dihadapinya sepanjang hidupnya.
"Yang dimaksud sedentray lifestyle yaitu orang kurang gerak, cuma suka menonton tv, di tempat kerja jarang stretching, postur tubuh suka bongkok, kegemukan dan jarang olahraga," tuturnya dikutip Okezone, Jum'at (03/03/2017.
Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi penyakit sendi berdasar diagnosis dan gejala yakni sekira 24,7 persen. Ada tiga kota yang memiliki jumlah penderita yang banyak, antara lain NTT, Jawa Barat dan Bali.
Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan, seorang wanita rawan mengalami nyeri sendi, dengan kisaran usia 47-58 tahun. Belum lagi di masa menopause, wanita juga rentan mengalami osteoporosis akibat kurang gerak.
Sejak dini, tambah dr Ade, nyeri sendi dapat dicegah. Cukup lakukan stretching setiap hari di sela-sela beraktivitas.
"Gak ada alasan orang untuk tidak melakukan stretching. Ini merupakan cara sederhana untuk mencegah penyakit sendi. Malah gak bayar lagi!," tegasnya. (hel/okz)
Trending Now
-
ARTIS terkenal Nagita Slavina dikabarkan marah saat dipanggil oleh suaminya, Raffi Ahmad, dengan sebutan yang tidak biasanya. Jika bias...
-
Nabi Dzulkarnain diketahui pernah memimpin banyak negara-bangsa di dunia (Foto: Harunyahya ID) Oleh Arviati Rohana* MUKJIZAT adalah kehenda...
-
SEBUAH studi ilmiah yang dilakukan Emory University, Amerika Serikat, belum lama ini menemukan bahwa peran ayah dalam pengasuhan meningkat...
-
KEMATIAN memang penuh misteri. Tak satupun diantara manusia yang tahu kapan ajal akan menjemputnya. Seperti yang dialami pria muda ini. ...
-
WALAUPUN insiden ini langka terjadi, namun tetap perlu kewaspadaan yang ekstra. Khususnya mengetahui langkah pertama yang harus dilakukan d...