Penjelasan Mengapa Sebaiknya Menggendong Anak di Sisi Kiri

Keluargapedia Staf

AnakPengasuhan

PERNAHKAH Anda perhatikan kebanyakan dari kita, baik ayah maupun ibu, terbiasa menggendong anak di sisi kiri, artinya dengan kepala anak berada di tangan kiri kita. Dan itu ternyata adalah cara yang benar.

Kita seringkali melakukannya tanpa sadar saat menggendong anak. Secara otomatis kita meletakkan kepala anak di tangan kiri kita, tanpa diperintah.

ILUSTRASI: Ibu menggendong anak (Wavebreakmedia Ltd)

Anehkah hal itu? Ternyata kita tidak sendirian karena nyaris 85 persen orangtua melakukan hal yang sama, termasuk yang kidal sekalipun.

Menurut study yang dipublikasikan Januari lalu di journal Nature Ecology and Evolution, 70 hingga 85 persen orangtua menggendong anaknya di sebelah kiri.

Melansir dari laman Popsugar, diketahui kebiasan ini bukanlah sesuatu yang kebetulan atau cara nyaman agar tangan kanan kita bisa dipakai untuk melakukan hal lain. Kita ternyata memang diprogram demikian agar anak dalam gendongan kita lebih aman, kata study itu.

Para peneliti dari Universitas St Petersburg di Rusia menyebut fenomena ini sebagai “bias sisi kiri” dan ada alasan penting mengapa itu terjadi. Ternyata menggendong anak di sisi kiri tubuh membantu kita memiliki hubungan lebih dekat dengan anak.

Alasannya, sisi kanan otak kita memproses informasi terkait emosi dan raut wajah. Dengan bayi di sisi kiri, kita bisa lebih tepat membaca ekspresi wajahnya, dan mengetahui apa yang dia inginkan.

Pada mamalia, termasuk manusia, sisi kanan otak berfungsi untuk memproses isyarat sosial dan membangun hubungan. Ini juga bagian otak yang menerima sinyal dari mata kiri.

Dengan meletakkan anak di sisi kiri, mata kiri orangtua bisa menerima isyarat wajah anak lebih baik dan meneruskannya ke otak kanan.

Tidak heran, fenomena yang sama tidak hanya terjadi pada manusia, namun juga pada banyak hewan seperti walrus, paus orca, atau kanguru yang menempatkan anak di sisi kirinya.

Baca Juga Lainnya

Analisa Data Tren Perceraian di Indonesia Tahun 2024, Bagaimana Persentasenya?

Parentnial Newsroom

DALAM suasana gegap gempita pertumbuhan bangsa, data nikah dan cerai tahun 2024 memperlihatkan sebuah potret lain dari Indonesia yakni tentang ...

Potret Nikah Cerai di Kaltim Tahun 2024, Menelusuri Jejak Cinta dan Perpisahan

Parentnial Newsroom

TIDAK ada yang lebih menggugah hati daripada angka-angka yang membisikkan cerita di balik kehidupan manusia. Setidaknya, itulah yang mencuat saat ...

Analisis Data Perceraian di Jakarta Barat 2025, Biang Keroknya Ekonomi dan Selingkuh

Fadliyah Setiawan

APA sebenarnya yang mendorong ratusan pasangan di Jakarta Barat mengakhiri ikatan suci pernikahan mereka? Data terbaru dari Pengadilan Agama Jakarta ...

Membaca Ulang Angka Perceraian di Jawa Barat 2024, Siapa Paling Rentan?

Parentnial Newsroom

PERCERAIAN adalah cerita tentang hubungan yang retak dan masyarakat yang terus berubah. Di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2024, data ...

Pelajaran dari ‘Adolescence’ Serial Netflix yang Menggugah tentang Kekerasan Remaja

Rahmat Hidayat

SERIAL drama Inggris terbaru, “Adolescence,” yang dirilis di Netflix pada 13 Maret 2025, telah menjadi fenomena global dengan lebih dari ...

Pelajaran dari Kasus Baim dan Paula, Mengapa Netizen Perlu Menghormati Batas Privasi

Muhammad Hidayat

DI masa masa seperti sekarang dimana akses informasi begitu mudahnya dan ruang digital yang serba terhubung, kehidupan pribadi figur publik ...

Tinggalkan komentar