Pentingnya Tertawa Bersama untuk Menjaga Hubungan Mesra Ayah-Bunda

Keluargapedia Staf

Hubungan

BAGI sebagian Ayah-Bunda, mengatur waktu untuk berduaan barangkali adalah hal yang tidak mudah. Bisa jadi karena banyak faktor seperti pekerjaan, atau hal lainnya.

Sebaiknya Ayah-Bunda tidak mengabaikan pentingnya intensitas pertemuan berkualitas semacam ini.

Minimal, dalam sepekan ada waktu khusus untuk saling bercengkrama. Saling berkisah, bercerita, dan tertawa bersama.

Ilustrasi (source: Pixabay)

Kenapa ini penting. Nyatanya, pertemuan Ayah Bunda yang di dalamnya berlangsung kehangatan candaan sembari menyeruput teh hangat di sore hari akan melahirkan interaksi yang semakin intim penuh kemesraan.

Dalam momen seperti itulah Anda dan pasangan dapat saling tertawa bersama. Ayah-Bunda mesti terbiasa untuk saling bertukar nara dan bercanda.

Namun, dalam bersendau gurau tetap perlu menjaga batas-batas kepantasan. Dan yah, tertawalah dengan lepas.

Apalagi diketahui, dengan tertawa bersama pasangan, akan memberikan nampak positif dalam keseharian Ayah-Bunda. Hidup lebih segar dan menyenangkan. Tidak percaya?

Profesor psikologi dan ilmu saraf di University of Maryland, Robert R. Provine dalam bukunya mengungkapkan hasil penelitian menarik di mana orang tertawa karena humor atau lelucon hanya sekira 10%.

“Tertawa benar-benar memiliki fungsi ikatan antara individu dalam kelompok,” kata Robert seperti dikutip dari Reader’s Digest.

Menurut penelitian Robert R. Provine itu, pasangan yang tertawa bersama, hubungannya akan tetap langgeng.

Senada dengan itu, Robert Levinson, profesor psikologi dari University of California Berkeley melakukan sebuah penelitian kecil terhadap beberapa pasangan.

Dalam penelitian itu masing-masing pasangan diminta untuk membicarakan hal-hal yang membuat mereka kesal satu sama lain.

Dan hasilnya, wow! Pasangan yang menanggapi hal-hal yang membuat kesal dengan tawa merasa lebih baik dan bahkan memiliki tingkat kepuasan hubungan lebih tinggi serta bertahan lebih lama.

Hal tersebut membuktikan bahwa jika tertawa bersama pasangan dapat memperkuat jalinan keintiman hubungan Ayah-Bunda.

Tertawa mengendalikan otak kita

Masih dalam artikel Reader’s Digest tersebut, saat seseorang melihat orang lain tertawa, maka biasanya dia akan ikut tertawa. Alasannya karena otak membuat seseorang hampir tidak mungkin menahan tawa.

Daerah otak korteks premotor yang mempersiapkan otot-otot di wajah untuk bergerak telah diaktifkan saat melihat orang lain tertawa.

Tertawa membawa banyak dampak positif bagi kesehatan

Menurut penelitian dari Vanderbilt University, bila Anda tertawa 10-15 menit per hari, hal itu bisa membakar energi hingga 40 kalori.

Lanjut penelitian itu, selama tertawa, terjadi peningkatan denyut jantung dan konsumsi oksigen sehingga mendorong proses pembakaran.

Selain itu, pada orangtua dengan rentang usia 60 hingga 70-an, tertawa bisa meningkatkan ingatan mereka karena memperbaiki fungsi pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.

Penelitian lain menunjukkan bahwa tertawa dapat meningkatkan kekebalan tubuh, membantu mengatur kadar gula darah, dan memperbaiki tidur.

Tertawa mungkin bersifat genetik

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Northwestern University terhadap lebih dari 300 orang, ditemukan jika seseorang memiliki gen 5-HTTLPR atau alel pendek, maka ia lebih cepat menertawakan kartun atau klip film lucu daripada versi gen yang panjang.

Sebaliknya, orang dengan alel panjang kurang peka terhadap kondisi lingkungan sehingga sulit tertawa.

FIQIH ULYANA

Baca Juga Lainnya

Potret Nikah Cerai di Kaltim Tahun 2024, Menelusuri Jejak Cinta dan Perpisahan

Parentnial Newsroom

TIDAK ada yang lebih menggugah hati daripada angka-angka yang membisikkan cerita di balik kehidupan manusia. Setidaknya, itulah yang mencuat saat ...

Pelajaran dari ‘Adolescence’ Serial Netflix yang Menggugah tentang Kekerasan Remaja

Rahmat Hidayat

SERIAL drama Inggris terbaru, “Adolescence,” yang dirilis di Netflix pada 13 Maret 2025, telah menjadi fenomena global dengan lebih dari ...

Analisis Data Perceraian di Jakarta Barat 2025, Biang Keroknya Ekonomi dan Selingkuh

Fadliyah Setiawan

APA sebenarnya yang mendorong ratusan pasangan di Jakarta Barat mengakhiri ikatan suci pernikahan mereka? Data terbaru dari Pengadilan Agama Jakarta ...

Peacock Parenting, Gaya Didik Kekinian yang Terlalu Fokus ke Pencitraan Anak

Fadliyah Setiawan

KAMU pernah denger istilah “peacock parenting”? Bukan, ini bukan tentang burung merak yang suka pamer bulu. Tapi gaya parenting baru ...

Pelajaran dari Kasus Baim dan Paula, Mengapa Netizen Perlu Menghormati Batas Privasi

Muhammad Hidayat

DI masa masa seperti sekarang dimana akses informasi begitu mudahnya dan ruang digital yang serba terhubung, kehidupan pribadi figur publik ...

Ketika Hubungan Baru Terasa Kayak Ulangan Masa Lalu

Keluargapedia Staf

PERNAH nggak sih, kamu ngerasa kayak hubunganmu yang sekarang tuh mirip banget sama yang dulu? Bahkan pola berantemnya, sikap pasangan, ...

Tinggalkan komentar