Riset Terbaru Temukan Cara Sederhana Turunkan Berat Badan, Mau?

Keluargapedia Staf

KesehatanLifestyle

Menurunkan berat badan bisa dimulai dari mengubah kebiasaan sederhana, seperti kebiasaan makan.

Dalam sebuah penelitian ilmiah, didapati bahwa ternyata makan secara perlahan dan tidak terburu-buru bisa menjadi kunci keberhasilan menurunkan berat badan.

Ilustrasi makanan (source: Pexels)

Penelitian yang dilansir The Journal BMJ Open itu menyebutkan dari 60.000 subjek yang diteliti, mereka yang makan perlahan memiliki risiko obesitas 42 persen lebih sedikit, daripada mereka yang makan terburu-buru.

Sementara mereka yang makan dengan kecepatan normal memiliki risiko obesitas 29 persen lebih sedikit.

Di samping itu, mereka yang makan dengan kecepatan normal atau lambat memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil. Perbedaannya sekitar 0,21-0,41cm.

Sebagai bahan penelitian, para pakar juga menganalisa data asuransi kesehatan orang-orang yang menderita diabetes di Jepang, dan rutin melakukan pemeriksaan antara 2008-2013.

Kebiasaan-kebiasaan makan ditanyakan kepada mereka termasuk jika ada yang melakukan diet.

Berat mereka kemudian dihitung dari Indeks Massa Tubuh (BMI) dan lingkar pinggang.

Sebanyak 22.070 orang kerap makan secara terburu-buru, 33.455 makan dengan kecepatan normal, dan 4.192 makan dengan kecepatan lambat.

Pada akhir penelitian, lebih dari setengah partisipan mengubah kebiasaan makan mereka.

Seperti makan terburu-buru, ngemil setelah makan malam, dan makan berat dalam dua jam sebelum pergi tidur selama lebih dari tiga kali seminggu.

Kebiasaan-kebiasaan tersebut sangat erat dengan risiko kelebihan berat badan. Sementara, kebiasaan melewati sarapan ternyata tidak terlalu berkaitan dengan obesitas.

“Mengurangi kecepatan makan bisa efektif dalam menghindari obesitas dan menurunkan risiko kesehatan,” ujar seorang peneliti dalam riset itu.

MUNAWWARAH

Baca Juga Lainnya

Potret Nikah Cerai di Kaltim Tahun 2024, Menelusuri Jejak Cinta dan Perpisahan

Parentnial Newsroom

TIDAK ada yang lebih menggugah hati daripada angka-angka yang membisikkan cerita di balik kehidupan manusia. Setidaknya, itulah yang mencuat saat ...

Pelajaran dari ‘Adolescence’ Serial Netflix yang Menggugah tentang Kekerasan Remaja

Rahmat Hidayat

SERIAL drama Inggris terbaru, “Adolescence,” yang dirilis di Netflix pada 13 Maret 2025, telah menjadi fenomena global dengan lebih dari ...

Analisis Data Perceraian di Jakarta Barat 2025, Biang Keroknya Ekonomi dan Selingkuh

Fadliyah Setiawan

APA sebenarnya yang mendorong ratusan pasangan di Jakarta Barat mengakhiri ikatan suci pernikahan mereka? Data terbaru dari Pengadilan Agama Jakarta ...

Peacock Parenting, Gaya Didik Kekinian yang Terlalu Fokus ke Pencitraan Anak

Fadliyah Setiawan

KAMU pernah denger istilah “peacock parenting”? Bukan, ini bukan tentang burung merak yang suka pamer bulu. Tapi gaya parenting baru ...

Pelajaran dari Kasus Baim dan Paula, Mengapa Netizen Perlu Menghormati Batas Privasi

Muhammad Hidayat

DI masa masa seperti sekarang dimana akses informasi begitu mudahnya dan ruang digital yang serba terhubung, kehidupan pribadi figur publik ...

Ketika Hubungan Baru Terasa Kayak Ulangan Masa Lalu

Keluargapedia Staf

PERNAH nggak sih, kamu ngerasa kayak hubunganmu yang sekarang tuh mirip banget sama yang dulu? Bahkan pola berantemnya, sikap pasangan, ...

Tinggalkan komentar