Teruslah Berusaha dan Jangan Putus Asa, Sulit Hamil Bukanlah Suatu Penyakit

Parentnial Newsroom

Kehamilan

SETIAP pasangan menikah pasti ingin punya anak. Namun dalam upaya tersebut, setiap orang mengalami nasib yang berbeda-beda. Ada yang lekas mendapatkan kehamilan, ada pula yang masih menanti.

Masa menunggu apalagi dalam waktu yang lama tentu akan memmunculkan rasa was-was. Bahkan, tak sedikit yang sampai harus menanti kehadiran jabang bayi bertahun-tahun lamanya.

Ilustrasi / pixabay

Pasangan suami istri yang sedang melakukan usaha dan dalam penantian panjang seperti ini membutuhkan dorongan moril. Mereka perlu dikuatkan. Sebab sejatinya belum atau sulit hamil itu bukanlah suatu penyakit.

Baca Juga

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG, menegaskan sulit hamil bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu kondisi yang disebabkan oleh penyakit.

“Sebelum menentukan jenis pengobatan kesuburan atau program hamil yang dilakukan, perlu dipastikan dulu apa penyebab sulit hamil tersebut. Nah, penyakit inilah yang harus dicari tahu lebih dulu,” kata dr. Ivander Utama dalam ulasannya seperti dikutip dari laman Hello Sehat.

dr. Ivander mengatakan, dalam upaya tersebut perlu memastikan dulu tingkat kesuburan suami dan istri. Tes kesuburan pada laki-laki dilakukan melalui pemeriksaan sperma yang hanya bisa dilakukan di laboratorium yang memiliki standar WHO.

Sedangkan pihak perempuan akan melewati beberapa pemeriksaan, yaitu pemeriksaan kelainan anatomis (bentuk organ kandungan) dengan USG transvaginal, pemeriksaan kelainan fungsional dengan USG serial, dan pemeriksaan lainnya.

Menurut dr. Ivander, program hamil yang akan diambil memang didasarkan dengan penyebab dan kondisi masing-masing.

Jadi, jelas dr. Ivander, Anda tidak bisa lantas olahraga demi mengendalikan berat badan bila ternyata masalahnya terletak pada kondisi sperma suami. Begitu juga bila masalahnya terletak pada tuba falopi, maka ini tidak bisa diselesaikan begitu saja dengan minum madu.

Dia menyebutkan, pasutri yang susah hamil dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Sebesar 30 persen penyebabnya berasal dari pihak laki-laki, 30 persen dari pihak perempuan, 30 persen kombinasi dari keduanya, dan 10 persen kasus tidak diketahui penyebab pastinya.

Berbagai faktor penyebab sulit hamil di antaranya adalah obesitas, penyakit pada organ reproduksi dan sering atau tidaknya berhubungan seks.

dr. Ivander mengatakan sebesar 30 persen kasus ketidaksuburan (infertilitas) disebabkan oleh obesitas, baik pada suami maupun istri. Secara tidak langsung, hal ini dapat disebabkan oleh pola makan yang buruk. Selain itu, terlalu jarang berhubungan seks membuat peluang pembuahan juga semakin kecil.

“Bila Anda sedang merencanakan untuk punya momongan, sebaiknya lakukan hubungan intim 2 sampai 3 kali dalam seminggu,” katanya.

Dia menjelaskan, pasutri baru dikatakan sulit hamil apabila sudah menikah setidaknya selama satu tahun dan berhubungan intim secara teratur, yaitu 2 sampai 3 kali dalam seminggu, tapi tak kunjung hamil.

Bagi pasangan yang sedang atau masih melakukan program  kehamilan, semoga usaha Anda membuahkan hasil yang menggembirakan. Jangan pernah berhenti berusaha dan berikhtiar sebaik-baiknya.

Utamakan terbangunnya komunikasi yang intens dan saling dukung antar pasutri. Hindari klaim-klaim sepihak yang hanya akan menyisakan kesedihan. Sebaliknya, teruslah saling menguatkan dan memupuk cinta kasih. Nikmatilah hidup Anda dan berbahagialah.

Yang tak kalah penting selain usaha, adalah doa. Usaha tanpa doa hanyalah kesiasiaan belaka. Kalaupun usaha belum tercapai, setidaknya doa Anda menjadi pundi-pundi amal yang terakumulasi menjadi kebaikan demi kebaikan.

Lingkungan yang positif pun sangat mendukung pasangan pasutri yang sedang melakukan program kehamilan. Hindari, misalnya, berkata atau bertanya perihal apakah dirinya sudah hamil sebab ini dirasa tidak relevan bahkan boleh jadi akan menjatuhkan moral pasutri tersebut.

Sebaliknya, lontarkanlah kata atau kalimat yang positif yang akan menumbuhkan jiwa besar pasutri dan mendorongnya semakin bersemangat untuk memiliki momongan. Tidak ada yang tidak mungkin selama ada usaha yang berselimut penjiwaan yang mendalam.

DEVINA SETIAWAN

Baca Juga Lainnya

Analisa Data Tren Perceraian di Indonesia Tahun 2024, Bagaimana Persentasenya?

Parentnial Newsroom

DALAM suasana gegap gempita pertumbuhan bangsa, data nikah dan cerai tahun 2024 memperlihatkan sebuah potret lain dari Indonesia yakni tentang ...

Nama Bayi Kembar Perempuan

50 Pasang Nama Bayi Kembar Perempuan Dan Artinya

Parentnial Newsroom

Di tengah euforia belanja perlengkapan bayi dan mempersiapkan kamar mungil mereka, ada satu hal penting yang nggak boleh terlewat: memilih ...

50 Nama Bayi Laki-Laki Modern 3 Kata Paduan Bugis, Barat, dan Arab

Parentnial Newsroom

MEMILIH nama untuk buah hati adalah salah satu momen paling menyenangkan sekaligus sakral bagi orang tua. Nama bukan sekadar identitas, ...

50 Nama Bayi Perempuan Unik 3 Kata Kombinasi Bugis, Eropa, dan Arab Penuh Makna

Parentnial Newsroom

MEMILIH nama untuk sang buah hati adalah momen istimewa yang penuh makna. Nama tidak hanya menjadi identitas, tetapi juga doa ...

Analisis Data Perceraian di Jakarta Barat 2025, Biang Keroknya Ekonomi dan Selingkuh

Fadliyah Setiawan

APA sebenarnya yang mendorong ratusan pasangan di Jakarta Barat mengakhiri ikatan suci pernikahan mereka? Data terbaru dari Pengadilan Agama Jakarta ...

Membaca Ulang Angka Perceraian di Jawa Barat 2024, Siapa Paling Rentan?

Parentnial Newsroom

PERCERAIAN adalah cerita tentang hubungan yang retak dan masyarakat yang terus berubah. Di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2024, data ...

Tinggalkan komentar